Taehyung masih betah terduduk di teras rumah besarnya itu.. Dia sudah tak menangis namun pandangannya amat kosong.. Dia menatap bintang di langit, membiarkan tubuhnya yang hanya menggunaka kaos hitam tipis menantang angin malam yang menghembuskan hawa dinginnya hingga ke tulang, namun Taehyung tak bergerak dari tempatnya..
"Eomma.. Dapatkah aku bertahan?? Eomma sungguh aku lelah dengan semuanya.. Ingin rasanya aku berlari menjauh dan berteriak keras tapi aku tak bisa karna semua sia-sia.. Eomma aku sakit.. Aku sakit lahir dan batin begitu juga fisikku.. Apa dosaku dulu begitu besar hingga Tuhan menghukumku begitu dahsyatnya?? Benarkah dengan perginya aku semua akan bahagia??" Lirih Taehyung sarat akan luka dan kepedihan mendalam
Lirihan Taehyung cukup jelas terdengar karna malam yang sunyi, seorang namja berbahu lebar tak sengaja mendengar lirihan Taehyung, niatnya keluar untuk merefreshingkan otaknya dia urungkan, mendadak hatinya berdenyut nyeri, matanya memanas kala lirihan Taehyung berputar di otaknya..
"Sebegitu sakitnyakah kau Tae?? Wae kau tak bilang?? Wae kau bersandiwara jika kau baik-baik saja?? Kau membuatku merasa menjadi hyung paling bodoh dan jahat.. Mianhaeyo Tae-ah.. Izinkan aku menolongmu Tae, jebal biarkan aku menebus kesalahan bodohku Tae.." Monolog namja itu dan tiba-tibaGREPP
Taehyung tersentak kaget saat tiba-tiba namja itu memeluknya dari belakang.. Di menoleh kebelakang dan mendapati namja itu memeluknya..
"Hyung.." Cicitnya pelan tanpa membalas pelukan hyungnya itu
"Mianhaeyo Tae-ah.." Ucap namja itu di iringi isakkan kecil
"Untuk apa hyung?? Semua telah terjadi hyung.." Ucapnya kembali menatap depan
"Hiks.. Jebal mianhae hyung pabboyamu ini Tae.. Izinkan hyung membantumu.." Ucapnya susah payah meredam tangisnya
"Mianhae?? Mudah di ucapkan namun sulit untuk memaafkan Jin hyung.. Hatiku terlanjur sakit.. Amat sakit hingga mungkin tak ada obatnya lagi.. Eomma pergi jauh, appa dan kalian membenciku tanpa aku tahu apa salahku.. Bolehkah sekarang aku membenci dan marah pada kalian huh?? Bolehkah aku acuh tak acuh pada kalian sebelum aku di jemput eomma?? Tak pernahkah kalian sadar aku terluka, aku hancur sehancur-hancurnya saat eomma pergi jauh, kalian yang ku anggap keluarga malah ingin aku ikut eomma pergi.. Sakit hyung.. Sakit.." Ucap Taehyung panjang lebar seraya mengungkap isi hatinya selama ini dengan air mata yang sudah membasahi pipinya
Jin membalik tubuh Taehyung hingga menghadap ke arahnya.. Dia memegan kedua bahu adiknya itu.. Menatap lekat kearah mata hazel itu, dia melihat mata setajam mata elang itu penuh luka dan kesedihan mendalam.. Kembali dia memeluk Taehyung dan tak hentinya bergumam 'Mianhae' di telinga adiknya sambil terisak..
"Apakah sudah terlalu terlambat untuk hyung dapatkan maafmu Tae??" Tanyanya di sela tangisnya
"Terlambat?? Aku tak tahu hyung.. Separuh hatiku ingin memberi maaf padamu namun separuh lagi hatiku sudah membusuk karna luka yang infeksi karna tak ada obatnya.. Aku belum siap untuk memaafkanmu sekarang.. Mianhae.." Ucap Taheyung langsung melepas pelukan dan pergi ke kamarnya
"Jeongmal mianhae Taehyungie.. Saranghae dongsaeng.." Lirih Jin menatap punggung Taehyung yang menjauhTbc
Hallo vira back.. Ada yg kangen hehe?? Moga makin suka yach.. Mianhar for typo dan lama upnya..:)
Saranghae readersdeul.. Jangan lupa votmennya biar nae semangat upnya..:)
#kimkyungmi
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hug[Completed]
FanfictionSebuah keluarga bahagia dan harmonis, dalam sekejap berubah 180° setelah kehadiran ibu tiri mereka,ketika sang ibu kandung telah tiada akibat kecelakaan fatal.. Sang ayah,hyung, serta dongsaengnya di hasut sedemikian rupa agar membenci namja tampan...