Chapter 1 (Tears 2)

10.8K 928 49
                                    

Setelah Jung ahjuma keluar, Taehyung kembali membuka matanya, dia hanya pura-pura tidur tadi.. Dia bersandar dengan bantal di punggungnya..
"Tuhan sanggupkah aku mengungkap kebohongan dan kelicikan wanita ular itu?? Sungguh aku merasa rapuh, tak ada yang menopangku seperti dulu.. Hyungdeul, appa, Kookie-ya bogoshipoyo.." Monolog Taehyung memandang foto kecil berisikan gambar keluarganya yang hangat dulu
"Jebal kuatkan aku Tuhan.. Beri aku kesempatan untuk menyelamatkan mereka.. Jangan bawa aku dulu eomma.." Lanjutnya lagi




Mentari pagi telah bersinar terang.. Taehyung sudah sibuk sejak subuh untuk memasak dan membersihkan rumah tingkat 2 itu.. Tak lama appa dan hyungnya serta eomma 'keji' dan dongsaengnya berkumpul untuk sarapan..
Taehyung sedang mengepel lantai saat mereka makan.. So Hyun yang lewat di depan Taehyung dengan sengaja So Hyun menjatuhkan dirinya di lantai yang baru di pel Taehyung, membuat seolah itu adalah salah Taehyung.. Suga melihat So Hyun terjatuh reflek meninggalkan meja makan dan membantu So Hyun yang berpura-pura kesakitan..

"Eomma.. Gwenchana??" Tanya Suga khawatir
"Gwenchana Suga, hanya sedikit sakit di bagian kaki.." Ucapnya bohong, namun Suga mempercayainya dan menatap marah pada Taehyung yang menunduk takut
"Kau!! Kau pembawa sial.. Apa begitu tak terimanya kah kau eomma So Hyun menjadi eomma barumu huh?? Sehingga kau ingin mencelakainya??" Marah Suga pada Taehyung
"Hyu..hyung aku tak salah.. Dia jatuh sendiri.. Bukan karnaku hyung.." Taehyung berusaha membela dirinya
"Alah.. Persetan dengan alasanmu.. Kau, itu sudah jadi pembunuh eomma kandungmu sendiri masih mau membunuh eomma barumu?? Cihh.. Dasar tak tahu malu.. Untung saja keluarga ini tak menyeretmu ke penjara.. Itu karna permohonan eomma So Hyun yang menyanyangimu pabboya.." Kali ini Namjoon yang bicara dengan nada bentak
Taehyung menunduk menahan rasa sesak di dadanya..
"Mi..mianhae hyung.." Cicit Taehyung
"Mianhae.. Mianhae.. Itu terus yang kau ucap.. Setelahnya kau ulangi lagi.." Ucap Suga dengan nada sakartis
"Sudah-sudah jangan salahkan Tae terus kasian dia.. Ayo kita makan saja.." Relai So Hyun pura-pura mengasihani Taehyung
Namjoon dan Suga mendengus lalu duduk di meja makan.. So Hyun berjalan melewati Taehyung..
"Dengar bocah, ini baru awal... Aku takkan mau dengan pria tua seperti appamu, aku akan menikah dengan tunanganku setelah aku menghancurkan keluargamu dan mengambil semua hartanya.. Setelahnya ku lempar kalian keluar dari sini.." Ucap So Hyun di telinga Taehyung, Taehyung tersulut emosi dengan reflek dia mencengkram tangan So Hyun kuat
"Diam kau wanita iblis.. Aku akan membuatmu di lempar dari sini.. Paham!!"geram Taehyung
"Haha.. Coba saja.." Katanya pelan lalu dia berakting kesakitan
"Appo... Tae-ahh.. Mianhae eomma hanya ingin menghiburmu, wae kau kasar??" Ucapnya dengan nada kesakitan padahal di balik itu senyum sinis tersemat di bibir tipisnya
"TAEHYUNG!! Lepaskan dia.." Bentak Daehyun langsung menampar Taehyung hingga terhuyung ke belakang
"Kau tak apa So Hyun??"
So Hyun menggeleng dan memeluk Daehyun pura-pura takut dengan Taehyung, namun dia melirik Taehyung dengan senyuman kemenangan
"Appa.. Dia itu jahat.. Dia itu.." Taehyung berusaha menjelaskan tapi kata-katanya di potong appanya
"DIAM!! Dasar anak durhaka.. Kau ku hukum.. Kau takkan ku beri jatah makan.. Masuk kamarmu jangan coba keluar kecuali di panggil.." Ucap Daehyun marah besar
Taehyung menyentuh sudut bibirnya yang terluka akibat tamparan sang appa tadi.. Perih.. Namun tak seperih hatinya.. Dengan perasaan hancur dia pergi ke kamarnya seraya menghapus darah dari pinggir bibirnya..

BRAKK

Suara pintu terbanting cukup kuat.. Taehyung mengambil buku diarynya, dia mulai mencurahkan isi hatinya..

"Dear diary CookyTata.. Waeyo aku selalu salah?? Tak pernahkah mereka berfikir bahwa aku terluka dengan sikap mereka?? Wae wanita iblis itu selalu benar?? Sampai kapan aku akan bertahan?? Masih mampukah aku?? Tuhan jebal bantu aku.."

Taehyung berhenti menulis ketika ulu hatinya kembali nyeri, kepala serasa berputar-putar.. Dengan cepat dia meraih tabung kecil berisi obatnya itu lalu diminumnya tanpa bantuan air..

"Hah hah.." Deru nafas Taehyung yang memburu perlahan normal kembali.. Dia memejamkan matanya sejenak lalu kembali menulis dengan kata-kata sarat akan luka dan kerapuhan..

"Hyungdeul, appa, Kookie.. Jika aku sudah tak sanggup bertahan jebal maafkan semua salahku.. Jebal jangan lupakan aku, aku adalah bagian dari kalian.. Jika sudah tiba saatku nanti, aku harap kalian tak menyesal.. Aku janji aku akan menuntaskan semuanya secepat mungkin, sebelum eomma datang menjemputku.. Saranghae hyungdeul, appa, Kookie.." Lanjut Taehyung, tubuhnya bergetar kecil satu butiran bening jatuh setelah sekian lama butiran itu membeku bersama hatinya yang beku karna luka yang telah infeksi..




Di sisi lain, namja sipit yang tengah makan bersama keluarganya ini merasakan keganjilan pada saudara kembarnya itu.. Dia menyuap nasi pelan ke mulutnya, namun fikirannya tertuju pada saudara kembar yang dia benci selama 3 tahun ini..
"Ada apa ini?? Wae otakku selalu memikirkan si pembawa sial itu?? Waeyo perasaanku tak enak?? Ckk ayolah Jiminie jangan lemah hanya karna dia kembaranmu.. Dia jahat.. Dia pantas di benci.." Jimin berdebat dengan hatinya sendiri
"Jimin-ie.. Ada apa??" Tegur Seokjin yang melihat keanehan Jimin tadi
"Aa.. Gwenchana hyung.. Hanya pusing memikirkan tugas di kampus.." Bohong Jimin namun Jin mempercayainya dan melanjutkan makannya

Tbc

Mianhae part ini pendek.. Karna ada sesuatu yang harus nae kerjain.. See you readersnim.. Saranghae..

#kimkyungmi

Last Hug[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang