Chapter 15 (Ending)

13.9K 726 61
                                    

Semua orang berjas hitam berkumpul di rumah duka Kim, di sana semua orang menatap peti kaca dengan seorang namja yang terbaring kaku disana dengan tatapan sedih dan iba pada keluarga Kim..
Dia Kim Taehyung putra ke enam keluarga Kim, ya dia telah tiada, namun kenanganya takkan hilang.. Senyum khasnya, tingkah menggemaskannya dan aegyo imutnya takkan pernah hilang dari benak orang yang mengenalnya..

"Kajja Jin hyung, kita makan.."
"Shireo.. Jimin hyung curang mainnya"
"Hahaha.. Lucunya wajahmu Kookie-ya"
"Uljima Hoseok hyung, itu belum saatnya.."
"Appa saranghae hihi.."
"Namjoon hyung hwaiting.."
"Peluk aku peluk aku, Suga hyung jebal peluk aku.."

Kilasan tingkah Taehyung berputar bagai kaset rusak di otak mereka.. Makin membuat air mata itu meluncur dengan derasnya.. Doa dan air mata mengantarkan namja unik keluarga Kim itu ke sisi-Nya..




Acara pemakaman dilangsungkan, di iringi rintik gerimis di pagi itu, seolah langit ikut menangisi kepergian namja pemilik senyum kotak itu.. Perlahan orang-orang mulai beranjak dari sana dan tinggallah keluarga Kim di pusara basah itu..

"Taehyung, sudahkah kau merasa lega nak?? Mianhae appa banyak salah padamu nak.. Sungguh appa ini appa terbodoh yang pernah ada.." Ucap Daehyun di sela tangisnya menatap sedih pada gundukkan tanah basah di depannya
"Taetae, berbahagialah di sana nee.. Tersenyumlah.. Jangan bersedih lagi.. Aku menyanyangimu Taetae, meski aku terlambat mengakuinya.." Ucap Jin gemetar mencoba menahan air matanya
"Tae.. Kau jahat, kau bilang akan bertahan untukku, waeyo kau menyerah?? Hiks.. Tae mianhae aku twins yang sangat buruk untukmu.. Aku hiks.." Jimin tak bisa meneruskan ucapannya dan memalingkan wajahnya dari pusara basah itu
"Tae hyung, jeongmal mianhae.. Aku adik durhaka.. Aku tak bisa memberikanmu kasih sayang seorang adik di saat kau sehat, aku terlambat sangat terlambat untuk menyanyangimu hyung.. Hiks.. Kini aku mengerti sakitnya dirimu dulu hyung.. Mian mian.. Hiks.." Jungkook berulang kali mengucapkan mianhae sambil mengelus nisan itu
"Hiks hiks.. Waeyo Tae-ahh?? Waeyo kau pergi saat kau sudah bahagia?? Harusnya aku saja menggantikanmu.. Aku hyung yang buruk buatmu Tae-ahh.. Aku hiks.. Aku menyayangimu Tae.." Ucap Hoseok di sela isakkannya
"Aku hyung yang tak punya perasaan itu benar.. Tapi aku harus mengakui bahwa aku telah menyanyangimu Taehyungie.. Aku hancur saat tahu kau sakit dan sekarang aku benar-benar hancur saat kau pergi.. Jeongmal mianhae telah menjadi hyung yang sangat kejam padamu Taehyungie.." Ucap Suga menahan air matanya yang siap jatuh saat dia berkedip

Angin hujan tak membuat mereka kedinginan dan tak ada niatan bagi mereka untuk beranjak dari sana.. Merutuki setiap ucapan dan perilaku tak pantas yang mereka berikan pada Taehyung..
Namun apa yang di balas pria dengan senyum kotak itu pada mereka?? Pukulan?? Hinaa?? Atau kebencian??
TIDAK!! Dia membalas dengan senyuman, ucapan lembut dengan rasa hormat pada para hyungnya dan juga appanya bahkan dongsaengnya.. Dia membalas pukulan dengan senyuman meski sebenarnya dirinya sakit, dia membalas cacian dengan kediaman namun sebenar dia itu merasa sesak.. Dia membalas semua perlakuan buruk mereka dengan ketulusan kasih sayang dan juga kesabaran yang kelewat panjang..
Tangisnya dia simpan sendiri, sakitnya dia kubur dalam-dalam dan rasa terlukanya dia biarkan membusuk bersama penyakit hatinya..

"Daehyun-ssi.." Panggilan dari namja tinggi mengalihkan pandangan mereka dari pusara basah itu
"Ada apa Chanyeol-ssi??" Tanyanya serak
"Aku menemukan buku ini di hotel kalian saat mengecek kesana takut ada obat Taehyung yang tersisa, aku rasa ini milik Taehyung.." Ucapnya seraya memberikan buku sampul biru itu pada Daehyun
"Kamshamida Chanyeol-ssi.." Daehyun membungkuk diikuti putranya yang lain

Last Hug[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang