~Taehyung POV~
Kecewa.. Tentu aku kecewa pada Jin hyung karna ingkari janjinya.. Marah?? Aku tak berhak untuk itu.. Benci?? Apa lagi untuk benci itu mustahil.. Aku terlalu sayang pada mereka semua.. Rasa sayangku jauh lebih besar dari rasa sakitku..
Aku tak mau mereka kembali tapi hanya sekedar kasian padaku, karna penyakit sial ini tepatnya.. Bolehkah aku menyalahkan takdir sekali lagi?? Bolehkah aku marah pada keadaan?? Eomma aku takut sekarang.. Jebal bantu aku..Setelah merenungkan nasibku, kuputuskan naik ke kasur tipisku seperti biasa karna kamarku belum di pindahkan.. Ku rebahkan tubuhku membelakangi pintu kamar..
Lalu ku dengar pintu kamar terbuka, aku buru-buru memejamkan mataku dan dapat kurasakan pergerakkan kecil di kasurku.. Aku tahu aroma soft mint itu adalah Jin hyung..~Taehyung POV end~
"Tae.. Apa kau sudah tidur??" Tanya Jin lembut
Taehyung diam seolah sudah tidur.. Dia ingin mendengar alasan Jin namun enggan bertatapan atau saling bicara.. Dia hanya ingin mendengarkan saat ini..
"Eumm baiklah.. Jika kau belum tidur maka dengarkanlah aku.. Mianhae telah membeberkan semuanya tentang sakitmu.. Tapi mereka harus tahu bahwa kau menderita lebih dari apa yang mereka lihat.. Aku ingin mengakhiri penderitaanmu Tae.. Jeongmal mianhae.. Ku harap kau tak kecewa padaku.." Jelas Jin lalu beranjak keluar kamar Taehyung
"Oh ya besok kau bisa pakai kamarmu di lantai 2 di samping kamar Jimin.. Malam Taehyungie.." Ucap Jin sebelum keluar kamar TaehyungSetelah Jin pergi, Taehyung duduk di kasurnya, dia mencerna kata-kata Jin berusaha mengerti kebaikan Jin namun kekecewaan mendominasi hatinya saat ini.. Dia bingung dengan perasaannya sendiri..
"Bagaimana aku tak kecewa jika rahasia besarku kau beberkan begitu saja tanpa izinku hyung?? Kecewa dan sakit itu beda.. Sakit akan hilang seiring waktu berjalan.. Kecewa?? Aku tak tahu sampai kapan akan hilangnya.." Gumam Taehyung lalu kembali berbaring dan menutup matanya dengan lengannya
•
•
•
•Jimin pulang pukul 12 malam.. Dia sengaja begitu dengan alasan tugas padahal dia hanya main-main saja di kampusnya tadi lalu mampir ke cafe sampai malam.. Dia merasa pusing dengan masalah keluarganya, merasa serba salah.. Satu sisi dia merasa harus membela Taehyung namun emosinya memaksanya membenci Taehyung..
Jimin melangkah masuk dengan pelan dan begitu dia masuk dia telah di tunggu oleh Suga di ruang keluarga.."Eohh hyung.." Pekik Jimin pelan karna kaget melihat Suga
"Darimana saja?? Waeyo baru pulang??" Tanya Suga to the point
"Mm.. Aku.. Aku banyak tugas hyung.. Jadi aku menyelesaikannya dulu di kampus tadi.." Alasan Jimin
"Jinjja?? Sampai tengah malam begini??" Ucap Suga yang kini berdiri di hadapan Jimin
"Eum.. Aku.. Aku hanya merilexkan otakku hyung... Aku pusing di rumah, di tambah eomma menelponku dan bilang anak sial itu buat ulah lagi.." Jawab Jimin jujur
"Aishh.. Masih percaya dengannya eohh?? Jangan sebut Tae dengan anak sial lagi Chim.." Ucap Suga datar
"Eohh waeyo?? Dia kan memang penebar kesialan hyung.."
"Bukan.. Justru eom.. Aniyo, iblis itu akar permasalahan kita!!" Sergah Suga dengan nada agak tinggi
"Cihh racun apa lagi yang dia pakai hingga bisa membuatmu luluh?? Kau sudah salah jika membelanya.. Dan aku masih tetap percaya pada eomma So Hyun.." Keukeuh Jimin
"Terserah!! Asal kau jangan coba menyakiti uri Tae.. Terserah jika kau mau menyesal terlambat nanti.." Ucap Suga meredam emosinya
Jimin memutar bola matanya malas..
"Takkan ada yang ku sesali hyung.. Yang ada kalian yang menyesal.. Jangan ikut campur masalahku hyung, terserah padaku akan melakukan apa pada penebar racun itu.. Yang jelas aku takkan diam saja melihat eomma So Hyun terluka dan sekarang malah pergi entah kemana gara-gara anak sial itu.." Jimin langsung pergi ke kamarnya
Suga wajahnya merah menahan emosinya.."Sadarlah Jimin, sebelum kau menyesal seumur hidupmu.. Abaikan So Hyun.." Lirih Suga dalam hatinya
Tbc
Mian pendek dulu yach.. Lagi kerja soalnya..
Keep votmen yach guys..
Saranghae readersdeul..😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hug[Completed]
FanfictionSebuah keluarga bahagia dan harmonis, dalam sekejap berubah 180° setelah kehadiran ibu tiri mereka,ketika sang ibu kandung telah tiada akibat kecelakaan fatal.. Sang ayah,hyung, serta dongsaengnya di hasut sedemikian rupa agar membenci namja tampan...