CHAPTER 4-Ancaman!

3.1K 149 4
                                    

Sorenya di lapangan sepak bola, Khadijah tidak langsung pulang, ia harus mengajarkan beberapa mahasiswa untuk memanah. Karena ia telah di amanahkan untuk bisa menjadi guru pembimbing olahraga memanah yang di adakan 3 kali dalam seminggu.

Di waktu yang sama, Min Guk tak sengaja mendapati Khadijah yang tengah sibuk mengajarkan trik memanah yang baik ketika dirinya ingin bergegas untuk pulang. Bukan melangkahkan kakinya untuk pulang, Min Guk justru berhenti sebentar untuk melihat Khadijah dari kejauhan.

"MIN GUK."

Seseorang menepuk pundak Min Guk dan berhasil membuat nya kaget.

"Oh ya ampun, kau rupanya ... Fatimah,"  ucapnya sembari menghela nafas, "Kau hampir saja membuat jantungku ini copot, tau!" cletuknya.

"Ha, ha maaf, habisnya kau melihat ke arah temanku itu serius sekali sih."

"Te-teman?" ucap Min Guk heran.

"Ne. Dia itu teman satu atapku. Dan Asal kau tau, aku itu sekaligus pemandunya di Korea."

"Waahh ... kalau begitu benar berarti ya kalau dunia itu sempit sekali," ucap Min Guk seraya menepuk jidatnya.

Fatimah melirik Min Guk, "Lagipula kenapa kau tidak menghampirinya saja? Ayo cepat sana hampiri dia," perintahnya penuh canda.

"Aaaa ... tidak! Aku juga ingin pulang kok. Lagipula tadi aku tidak sengaja lewat sini lalu melihatnya. Em, sudah dulu ya, aku pamit," ucapnya dengan nada gugup.

"Bye. hati hati ya," ucap Fatimah sembari melambaikan tangan nya pada Min Guk.

Setelah itu, Fatimah mendengar suara beberapa perempuan yang membicarakan Khadijah. Ia berbalik dan mendapati di sudut lorong jalan ada 2 orang mahasiswi yang sedang melihat kearah Khadijah.

"Benar ... dia itu rupanya sudah berhasil memikat hati Min Gukku!"

"Iya lagipula apa hebatnya sih dia? Wajah tertutup, pakaian tertutup dan semuanya serba tertutup itu, kenapa bisa membuat Min Guk tersenyum sendiri di kelas ?" sahut salah satu temannya yang ikut mengompori.

"Dia itu wanita misterius! Dia merasa nyaman dengan pakaian yang ia kenakan, tapi tidak dengan kita, kan? Lagipula dia hanya bermodalkan beasiswa untuk bisa kuliah di tempat ini! Dan lagi, aku tidak suka jika di jam kosong, ia sok suci dengan membaca kitabnya itu!" ucap salah satu wanita dengan nada sinis dan tatapan yang mematikan ke arah Khadijah.

"Sudahlah, lain kali kita bisa memberinya pelajaran. Sekarang kita tunda dulu misi ini, oke?" bujuk temannya untuk menyudahi omongan mereka, lalu pergi.

Mendengar hal itu, Fatimah menjadi geram dan menoleh ke arah Khadijah.

"Khadijah ... kau sedang dalam bahaya sekarang,"ucapnya dengan nada ketakutan.

Seoul Central Mosque, Itaewon 6 PM KST.
Selepas pulang dari latihan panahan sebagai guru pembimbing sekaligus pelatih, Khadijah langsung menuju masjid di Itaewon untuk menjadi guru mengaji bagi beberapa orang anak muslim di Korea dan merupakan hari pertama nya mengajar.

"Assalamu'alaikum semuanyaaaa ..." ucapnya dengan riang.

"Wa'alaikumsallaaaaam ..." jawab semua murid dengan kompak.

"Perkenalkan aku Khadijah Abdullah. Disini aku sebagai guru mengaji kalian yang baru. Jadi, mohon bantuannya ya," ucap Khadijah dengan membungkuk 180 derajat di hadapan para muridnya.

"Nah sebelum dimulai, alangkah baik nya kita awali belajar kita hari ini dengan mengucapkan bismillah ...
Bissmillahirohmanirohim..." ucap semua murid mengikuti.

TRUE LOVE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang