Seoul Hospital
So Young segera di bawa oleh tenaga medis menggunakan tempat tidur berjalan menuju IGD. Semua berkumpul di depan ruang IGD.“Dia di luar perkiraanku. Dia benar-benar jahat,” cetus Dae Han emosi.
“Ma-maafkan putriku Dae Han. Kau seharusnya menyalahkanku karena aku telah salah mendidiknya,” sahut Yoon Ah tak enak hati.
“Di saat yang seperti ini, kita tidak perlu saling menyalahkan. Yang hanya dibutuhkan So Young saat ini adalah doa. Semoga dia bisa tertangani dengan baik dan dalam kondisi yang baik juga,” sahut Khadijah menengahi dengan perasaan tenang.
“Kau … kenapa kau bisa setenang itu? Sedangkan tadi, kau hampir di buat celaka olehnya,” ujar Dae Han.
“Aku berusaha memaklumi dan menerima. Lagipula tidak ada gunanya aku marah apalagi tidak memaafkan So Young. Aku hanya manusia biasa yang sewaktu waktu juga bisa melakukan kesalahan. Dan So Young, dia perlu kita bantu untuk kembali ke jalan yang benar.”
Khadijah mengetuk pintu hati siapa saja yang mendengar perkataan lembutnya, termasuk Dae Han. Lagi-lagi ia terkesima dengan perkataan Khadijah.
“Kakak, kau bagai malaikat. Tidak sepantasnya kau di perlakukan seperti itu. Aku minta maaf. Aku terpaksa melakukan itu demi mendapatkan uang,” tunduk Roy yang merasa bersalah.
Khadijah mensejajarkan posisinya di hadapan Roy, lalu memeluknya. “Tidak apa-apa Roy. Kau tidak salah. Sudahlah, lupakan kejadian tadi ya,” ucap Khadijah yang berusaha menenangkan hati Roy sembari mengusap rambut hitam lebat Roy.
Yoon Ah menghampiri Khadijah dan Roy dengan hati-hati. “Si-siapa namamu, Nak?” tanyanya yang memegang pundak Khadijah.
Khadijah melepas pelukan hangatnya pada Roy dan menghadap Yoon Ah. “Perkenalkan, namaku Khadijah. Khadijah Abdullah,” jelasnya dengan mengulurkan tangan.
Tes.
Air mata Yoon Ah tiba-tiba keluar dan langsung memeluk Khadijah. Khadijah dan juga yang lain begitu heran dengan perilaku Yoon Ah.
“Benar. Kau Khadijah yang selama ini aku nantikan. Aku tau kau kuliah di Seoul, tapi aku belum sempat memberitahumu karena penjagaan ketat dari suamiku. Aku sangat merindukanmu,” ucapnya dalam tangis dan air mata yang terus mengalir.
Khadijah masih menampakan wajah bingung, ia melepas pelukan Yoon Ah. “Kau ibunya So Young kan? Lalu, kenapa kau seperti sudah mengenal lama diriku? Kita pernah bertemu sebelumnya?”
“Tentu kau tidak akan ingat, tapi aku masih ingat. Ayah So Young, yakni mantan suamiku… adalah pamanmu, Nak.”
DEG!
Semua mata terbelalak, termasuk Khadijah yang seketika mematung.
“Pa-paman? Maksudmu, paman Salim?”
“Iya. Dia sekarang sedang berada di Turki, dan So Young tidak tau itu. Yang hanya anakku ketahui, kami bercerai dan hidup masing-masing. Salim selalu mengabari bahwa dirinya di Korea, padahal bukan. Kami tau, jika Salim memberitahu posisinya sekarang, So Young akan nekat pergi ke sana. Karena dia sangat menyayangi ayahnya. Tapi di satu sisi, dia tidak bisa meninggalkanku begitu saja dengan suami baruku. Aku menikah dengan Salim dalam keadaan yang berbeda keyakinan, dan So Young mengikuti keyakinanku. Selama hidupnya, ternyata So Young benar-benar tidak bisa menerima kebiasaan ayahnya, dan rasa tidak suka itu ia pendam. Dan mungkin, dampaknya seperti sekarang. Dia menjadi orang yang tidak mengerti apa arti toleransi yang sesungguhnya. Aku dan mantan suamiku telah menganggapmu sebagai anak kandung kami. Salahnya, aku dan Salim terlalu cepat membawa So Young dari Indonesia setelah usiamu baru menginjak 2 tahun,” lalu Yoon Ah menggenggam tangan Khadijah yang menampakan wajah sendunya. “Khadijah, maafkan atas segala perilaku anakku kepadamu. Aku tidak habis fikir, dia akan senekat itu. Aku sudah menjadi orangtua yang gagal mendidiknya. Aku sangat minta maaf,” ucapnya dengan bibir yang bergetar, menahan gejolak rasa sesak di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE [SUDAH TERBIT]
Fanfiction⚠️ BUKU SUDAH BISA DI PESAN VIA SHOPEE, TOKOPEDIA DAN INSTAGRAM @SEMESTA PUBLISHER Kisah seorang bintang idol Korea yang mencintai wanita bercadar asal Indonesia yang di dalamnya terdapat alur perjalanan cinta yang menuai konflik, dan pemfitnahan se...