CHAPTER 11-Pemberian kedua

1.9K 116 10
                                    

Di satu sisi, Dae Han tengah memandangi tiket konser dirinya di dorm. Dae Han sudah sembuh total dan aktivitasnya di dunia musik sudah kembali, begitu juga dengan jadwal yang sempat tertunda, termasuk konser solonya yang akan diadakan 2 minggu kedepan.

"Dia mau aku kasih tiket konser ini tidak ya?" gumamnya menerawang.

"Kalau dia tidak mau, bagaimana? Padahal tiket ini yang VVIP."

"Ish!" gerutunya dengan mengacak-acak rambut. "Kenapa jadi bingung seperti ini sih? Padahal tinggal kasih tiket konser ini apa susahnya," kesalnya, "Hem... akan aku coba," ucapnya dengan tekad yang kuat.

Dae Han mengetik sebuah pesan pada Khadijah.

Khadijah ini aku Dae Han. Bagaimana kabarmu? Kabarmu baik, kan....

"Ish, tidak boleh seperti ini, terlalu basa-basi," gerutunya dan menghapus pesannya kembali.

Khadijah ini aku Dae Han. Kalau kau ada waktu luang hari ini. Maukah kau bertemu denganku di...

"Aish! Tidaakkk. Bukan begitu caranya," gerutunya semakin kesal dan bingung. Lalu ia hapus pesan itu kembali dan mengetiknya ...

"Khadijah ini aku Dae Han. Kalau kau ada waktu, hari ini aku ingin bertemu denganmu di cafeku sebentar saja. Ada hal yang ingin kusampaikan padamu."

Send

"Yes, akhirnyaaaaa," ungkapnya lega. "Huh, kenapa dengan diriku tadi, heoh? Padahal hanya mengirim pesan saja rasanya aku ingin mati, huh."

"Khadijah," panggil Min Guk dari kejauhan.

"Min Guk?" gumamnya heran. "Em... karena waktu menunjukan pukul 3 sore, kita akhiri latihan panahannya ya. Kita akan bertemu kembali pekan depan, terimakasih," ucapnya yang menyudahi latihan panahan tersebut dan segera menghampiri Min Guk yang berdiri di tepi lapangan.

"Ada apa?"

"Aku tidak mengganggumu, kan?"

"Tidak kok. Untung saja jadwal latihannya telah usai. Kenapa kau memanggilku?"

"Ini, aku hanya ingin memberikanmu ini..." mengeluarkan boneka teddy bear berwarna pink.

"Waaahhh, lucu sekaliiii," ungkapnya kagum dan mengambil boneka tersebut. "Ini benar untukku?"

"Iya. Kau suka kan?"

"Aku suka sekaliiii dengan bonekanya. Terimakasih Min Guk," balasnya dengan sebuah iye smile yang sangat indah.

Min Guk menundukan pandangannya. "Oh, sama-sama Khadijah."

Tiba-tiba ponsel Khadijah berbunyi. Ketika ia membuka ponsel, tertera sebuah pesan tanpa nama alias nomor tersebut belum ia simpan.

Khadijah ini aku Dae Han. Kalau kau ada waktu, hari ini aku ingin bertemu denganmu di cafeku sebentar saja. Ada hal yang ingin kusampaikan padamu.

"Oh, Ka Dae Han,"gumamnya pelan.

Insha Allah bisa. Tapi aku tidak bisa terlalu lama.

"Oh iya Min Guk sekali lagi terimakasih ya atas boneka. Kau baik sekali," ucapnya memuji.

"Oh sama-sama Khadijah. Aku senang kalau kau senang. Ya sudah, aku permisi dulu ya. Assalamualaikum," ucapnya dengan senyum khasnya yang hangat.

"Wa'alaikumussalam," jawab Khadijah ragu. "Dia tadi mengucapkan salam? Oh, Ya ampun Min Guk... mudah-mudahan hidayah turun padamu ya," gumamnya penuh harap.

Di kantor polisi pusat, seorang Ahjussi berpangkat tinggi yang menjabat sebagai komandan polisi Korea Selatan sedang memeriksa sebuah berkas atas kasus yang pernah ia tangani sebelumnya bersama anak buahnya. Di papan, sudah bertuliskan "Park Hyun Sik the head police, South Korean".

TRUE LOVE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang