Spesial POV #Khadijah

1.4K 79 0
                                    

Hai readers, namaku Khadijah Abdullah. Kalian bisa memanggilku Khadijah.

Aku adalah anak cucu adam yang kesekian miliaran di muka bumi yang tua ini.

Aku bukan wanita yang baik, tapi aku berusaha untuk menjadi lebih baik.

Aku bukan wanita yang sesempurna Khadijah, istri rasulullah sekaligus idolaku. Tapi aku berusaha untuk menjadi wanita akhir jaman yang terus patuh pada perintah Allah.

Seperti yang kubilang tadi, sosok Khadijah memang menjadi panutanku. Ibuku menamaiku nama yang sangat indah dari apapun, dengan berharap bahwa aku akan baik akhlaknya seperti Khadijah, istri rasulullah.

Mereka, kedua sosok yang aku idolakan dan menjadi inspirasiku dalam segala hal, terutama cinta.

Ya, cinta Khadijah dan Nabi Muhammad saw adalah cinta yang abadi dan sempurna, sampai pada saat Khadijah meninggal, pun rasulullah saw masih mengenang beliau dengan baik. Beliau juga sosok wanita penguat di balik perjuangan dakwah rasulullah saw.

Tentu, inspirasiku itu bukan berarti aku harus mencari sosok sempurna seperti nabi muhammad saw. Itu ga akan mungkin.

Aku hanya berpegang teguh bahwa, indah jika kita memiliki rasa yang tertanam dalam jiwa nurani yang suci dan rasa itu akan terbawa hingga pelaminan, sampai akhir hayat. Tentu, aku berusaha untuk mempertahankan rasa murni itu agar ga terlalu ternoda oleh tipu daya syaitan yang tanpa aku sadari telah menenggelamkanku ke dalam maksiat, naudzubillah.

Maka dari itu, ketika aku jatuh cinta, sebisa mungkin aku tahan dan hanya aku dan Allah lah yang tau, dan itulah yang di anjurkan dalam islam.
Tapi, tentu hatiku belum sesempurna Fatimah yang syaitan aja ga tau bahwa beliau memendam rasa pada Ali.

Hatiku kadang goyah karena tergoda bisikan syaitan untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kulakukan. Ya, zina mata!

Zina mata itu zina yang paling mudah di praktikan dan di terka oleh orang lain.

Sampai pada titik, di mana aku sendiri termakan dengan prinsip dan jebakan syaitan. Bahwa aku...
.
.
.
.
.
.
.
.

Telah ada rasa pada laki-laki yang bukan beragama islam.

Syaitan itu pintar, mereka memiliki banyak celah agar mangsanya masuk ke dalam perangkapnya.

Dan itu kurasakan perlahan karena hampir setiap hari bertemu dengannya. Mungkin ini memang gila dan ga masuk akal. Tapi, semakin aku menolak, semakin kuat daya tarik itu.
Buatku, jatuh cinta ini adalah kali pertama yang membuat perasaan dan pikiranku bertolak belakang.

Perasaanku berkata ya, tapi pemikiranku ga!.

Aku ga mau menyukainya terlalu jauh, aku juga ga mau menikah dengannya. Karena maharku adalah islam.

Maka, aku berusaha keras untuk menghindar. Tapi...

.

.

Kenapa selalu saja ada kejadian yang membuatku harus bertemu dengannya dan membuatku selangkah lebih maju untuk mencintainya?

Awalnya aku tak menyadari kehadirannya, tapi perlahan aku menyadarinya.

Aku akui dia ganteng, berkharisma dan sayang sama adiknya. Dia juga ga malu kalau sedang belajar mendalami islam. Perlakuannya juga ga berlebihan, ga membuatku risih, ga juga membuatku tak nyaman. Semuanya normal.

Apa mungkin ini karena beberapa kali dia menyelamatkan aku? Makanya aku jadi terkesima?

.

Ayolah Khadijah, dia hanya perantara dari Allah aja buat nyelametin kamu.

Tapi ...

Nyatanya saat awal aku ga berpikir begitu.

Yang pasti, aku ga mau berharap pada sesuatu yang ga pasti.

Aku akan senang bila ada seorang pria yang datang ke rumahku dan berani memohon kepada kedua orangtuaku agar aku bisa menjadi pendamping hidupnya, ketimbang aku harus mendengar bahwa ada yang ingin menikah denganku tapi itu mustahil, dan tak jelas.

Sungguh, aku percaya semuanya bisa menjadi mungkin jika perkara Allah yang memutuskan. Tapi, aku ga mau memikirkan hal yang sia-sia dan malah menambah dosa untukku. Aku serahkan semuanya pada Sang Khalik. Aku percaya, Allah sedang mempersiapkan jodoh terbaik untukku.

.

Karena prinsipku, aku mau menjaga cinta ini sampai pelaminan. Jatuh cinta memang fitrah, siapa pun bisa merasakannya dan tidak bisa kita cegah. Yang salah itu jika kita melampiaskannya dengan cara yang salah. Akan lebih indah jika kita membangun sebuah cinta, bukan jatuh cinta. Karena rawan banget jatuh cinta pada lawan jenis yang bukan mahram kita.

Dan...

Aku hanya berdoa, semoga dia di beri hidayah untuk masuk islam dari Allah. Dengan begitu, dia akan merasa damai dan ikhlas menjalaninya.

Ya, ini hanya sebatas curahan hatiku yang ternyata gaduh.

Dan diam-diam aku sudah berdoa untukmu. Doa kebaikan di jalan Allah, Kim Dae Han.

TRUE LOVE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang