Akhnad

206 11 0
                                    

Sudah sekian lama dia lewati, Akhdan dengan hatinya yang penuh dengan gelisah karena jatuh cinta, sudah beberapa lama ini dia menahan emosinya, menata hatinya, menjaga tunduk pandangnya, tapi pertemuan dia dengan gadis itu membuatnya lupa, membuatnya gila, dan hilang arah.
Akhdan sedang duduk disebuah taman, lampu taman yang mulai mengantuk menemani malamnya, Rembulan yang terang dan suara bising motor yang sesekali lewat.
Matanya menerawang jauh, pikirannya melayang, kenapa manusia harus ditimpa gelisah karena sebuah kenangan.
Akhdan mengacak rambutnya asal, menenggelamkan kepalanya diantara kedua kaki yang ditekuknya.
Dia rindu gadisnya, ini benar benar gila, benar kata Arsyad waktu itu.

Flashback On

"Sumpah gila gue beneran, Gue ngerasa bersalah banget" ucap Akhdan frustasi sambil mengacak-acak rambutnya asal.
Temannya hanya tersenyum tipis, menanggapi dengan tenang ucapan Akhdan.

"Istighfar dan"

"Astaghfirullah Al Adzim" Akhdan beristighfar berkali-kali, Pikirannya benar-benar kacau.

"Inget Dan, setan itu lagi ngelilingin lu, jangan pernah berhenti beristighfar"

"Sholat dulu lah gue, mau nenangin diri gue"

"Emang siapa sih perempuan yang berhasil bikin seorang Akhdan kehilangan kewarasannya?"

"Kepo aja nih haha" Ucap Akhdan diiringi tawa garingnya.

"Yaudah sana, gue tunggu biarpun berat tapi gue kuat yang penting yang dilakukan bukan maksiat"

"Syad?"

"Ya? Apaan?"

"Gue denger nih ya, kemarin ada yang gombal eh besoknya dia demen ama yang digombalin"

"Apaan sih? Emang ucapan gue kedengeran kayak orang lagi ngegombal ya?"
Kening Arsyad berkerut, menampilkan wajah bingungnya, sedang akhdan mencoba menahan tawanya, temannya itu polos atau emang lagi ngga konek

"Gue masih waras dan gue ngga siap kalau dibilang Homo"

"Astaghfirullah, baru sadar Ane, udah sana jangan sampe ane khilaf"

Akhdan berlari ke tempat wudhu, sedari tadi mereka berada di musholla, Arsyad memang lebih senang di musholla daripada menghabiskan waktunya ditempat yang sama sekali tidak mendatangkan Manfaat, maka dari itu Arsyad mengajak Akhdan untuk sekedar duduk ditempat yang memberikan sejuta ketenangan, Masjid tempat paling tepat untuk melepaskan emosi, tak akan ada mereka yang menatap sinis, tak akan ada mereka yang mencemooh karena masjidlah tempat yang paling menenangkan.

Setelah beberapa menit, Akhdan kembali duduk disamping Arsyad, dia sedang membaca Al-Qur'an, dan Arsyad sangat iri padanya, dulu ketika Masa-masa terakhir di SMK dia berubah, semuanya yang membuatnya lupa pada Rabbnya ditinggalkan, bahkan gadis yang sekarang membuatnya seperti ini, tapi cinta merubah segalanya, entah kenapa dia seperti ini, Dia menjadi pria dingin, menjaga pandangan dan dia bersyukur sudah hampir lima juz dia hafal.

Akhdan melirik Arsyad yang sudah menutup AlQuran nya.

"Udah tenang?"

"Alhamdulillah Tenang syad"

"Dan dengerin ane, Cinta itu fitrah bagi manusia, jadi jangan menyalahkan cinta, kalau ngga ada cinta bagaimana cara kita mencintai Allah.SWT. ?"

"Iya syad, Ane ngerti tapi ane juga ngga tau gimana jadinya ini, Sekrang iya ane bisa terlihat biasa aja, tapi ngga tau kalo udah ketemu sama dia"

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang