Tidak ingin

306 16 0
                                    

Awan bergulat menutup sang mentari pagi ini, hei bumi masih rindu dengan mentarinya kenapa awan begitu egois?

Angin bertiup menerbangkan dedaunan dan hijab yang dikenakan gadis yang masih terpaku dengan sorot matanya yang tajam menatap kearah orang yang berdiri tidak jauh darinya.
Ketiganya pun terdiam, hanya ada suara deru kendaraan, gemuruh dan kilatan cahaya yang menghiasi langit.

Hidungnya mulai memerah, Matanya pun begitu, tangannya mengepal kuat, terlihat sekali matanya berkca-kaca ada raut sedih didalamnya, kecewa, Rindu, Marah dan segalanya ada didalam soeot matanya.
Nada beristighfar berkali-kali dalam hatinya, menahan gejolak yang sekarang sedang ia rasakan, dia ingin sekali memukul orang yang ada dihadapannya bahkan sampai mati, tapi Akal menahannya, Dia mencoba untuk menahan dirinya.

Nada terua mencoba mengatur napasnya, lidahnya kelu tenggorokannya tercekat, dia tidak bisa bicara, Nada mencoba untuk menetralkan wajahnya kembali.
"Mana Konci motor saya" Ucap Nada dengan suaranya yang bergetar, dia ingin menangis detik itu juga tapi dia mencoba untuk menahan air matanya untuk tidak egois.

Orang itu memberikannya yang langsung disambar Nada dengan cepat, Dia langsung melenggang pergi tanpa menoleh atau sekedar basi-basi dengan dua orang yang sedang berdiri menatapnya.
Menatap dengan ekspresi yang sangat berbeda.

"Assalamu'alaikum" Hanya kalimat itu yang terdengar di telinga, sebelum gadis itu benar-benar menghilang dari hadapan mereka.

Setelah Nada tidak kelihatan lagi, Arsyad menatap temannya dengan wajah yang penuh tanda tanya, Begitu sadar temannya langsung menetralkan mimik wajahnya kembali.

"Ada yang mau diceritain ke Ane dan?"

Ya, Temannya adalah Akhdan, seseorang yang memiliki peran sangat penting dalam masa lalu gadis tadi.

"Gak ada kok"

Arsyad hanya mengangguk, tapi tidak dengan hatinya, dia akan mencari tau segalanya, Kenapa temannya itu bersikap aneh ketika melihat gadis itu, begitupun gadis itu sorot matanya berbeda, ada sesuatu yang disembunyikan diantara keduanya dan Arsyad akan segera tau.

💘💘💘💘

Sepanjang perjalanan Nada tidka bisa menahan Air matanya, air matanya jatuh dengan sombongnya, tanpa bisa ditahan.

Dia kembali

Dia kembali

Dia kembali

Hanya kalimat itu yang sedari tadi berputar di otak Nada, apakah itu benar-benar dia? Kenapa dia ada disini? Apa hubungannya dengan Arsyad? Apa Afra tau tentangnya? Atau Fatah tau tentang keberadaan pria itu? Lalu kenapa Fatah merahasiakan segalanya? Apa yang salah dari dirinya? Apa dia melakukan kesalahan sehingga pria itu tidak memberi tau tentang keberadaanya sekarang? Kenapa kenapa semua terjadi diluar dari apa yang dia pikirkan?

Nada terus bertanya-tanya, pikirannya terus berputar dia tidak bisa berpikir sehat, Hujan turun dengan lebatnya, dan Nada bahagia, dia ingin menangis dibawah hujan saat ini, menangis sebebas dan selama yang dia mau.

Nada berhenti di sebuah tempat, di taman yang sepi karena hujan, dia hanya berdiri ditengah-tengah lapang, memejamkan matanya, dia ingin berteriak sungguh hatinya sudah tidak kuat lagi menahan beban.

Setelah beberapa menit, hujan mulai reda, Nada memutuskan untuk pulang kerumah, dia tidak peduli bagaimaba dengan Afra ketika melihatnya seperti orang yang benar-benar sudah gila, yang Nada inginkan hanya pulang dan mengistirahatkan otaknya sebentar.

"Assalamu'alaikum" Ucap Nada lesu ketika memasuki rumah sederhana yang hanya ditempati oleh dua orang perempuan.

"Wa'alaikumussalam" Afra yang sedang bolak-balik sambil sesekali meletakkan ponselnya ditelinga, terlihat seperri sangat khawatir akan keadaan seseorang, atau khawatir akan sesuatu.

"Nada! Ya Allah lu kenapa?" Tanya Afra ketika melihat Nada yang berjalan lesu, tubuhnya basah, benar tebakan Afra, dia pasti hujan-hujannan, Afra menghampiri Nada berniat untuk memegang lengannya tapi belum menyentuhnya Nada sudah mengangkat tangannya tanda kalau dia tidak mau disentuh.

"Nada lu kenapa?!" Tanya Afra lagi, tapi Nad
"Bang Arsyad? Bang tolongin bang cepet bang" Ucap Afra ketika melihat Arsyad sudah berada disampingnya.

Arsyad membopong tubuh Nada kemobilnya, untungnya dia tidak jauh memarkir mobilnya.
Dengan kecepatan tinggi Arsyad melajukan mobilnya, Dia benar-benar tidak tau harus apa jika terjadi sesuatu dengan gadis itu.

💘💘💘💘

Kini disebuah masjid, tenang dan penuh kedamaian kedua pria sama-sama diam, ya, mereka Arsyad dan Akhdan dua orang yang berteman belum begitu lama tentunya, Arsyad menarik napas lalu menghebuskan pelan.

"Cerita aja dan, kenapa kamu harus nutupin sesuatu sama Saya, I'am Fine lagipula memangnya dia siapa saya?" Ucap Arsyad dengan penuh ketenangan.

"Jaga dia ya syad, gue ngga bisa kembali ke kehidupannya karena memang gue bukan orang yang tepat" Ucap Akhdan tidak kalah tenang.

"Kamu pernah punya hubungan sama dia?"

"Pernah tapi tenang aja gue gapernah pacaran kok ama dia" jawab Akhadan sambil tertawa.

"Terlalu rumit buat diceritain, Intinya dia itu ada hubungannya dengan cewe yang pernah gue ceritain sama lu" Ucap Akhdan dengan senyum khasnya.

"Kamila? Maksud kamu Kamila itu Nada Syifa Kamila?" Tanya Arsyad lagi dengan nada tak percaya

"Yap bener banget, so apapun itu gue bukan orang yang tepat, tapi jangan salahin gue kalo gue masih mepet-mepet kedia" ucap Akhdan sambil menyenggol pundak Arsyad

Arsyad hanya menanggapi dengan senyumannya, pria ini manis jika tersenyum seperti itu.

"Balik yuk, mau jenguk dia, kali aja kangen ama gue"

Akhdan bangun terlebih dahulu, meninggalkan Arsyad yang maish duduk terpaku, entah kemana pikirannya tidak ada yang tau, pria itu terlalu sulit untuk dimengerti, bahkan sahabatnya sendiri tidak tau bagaimana pola pikir pria itu, yang Akhdan tau, Arsyad adalah tipe pria yang sangat baik, bahkan ketika Akhdan benar-benar dalam masa terpuruk pria itu mau membantunya tanpa mau dibalas dengan sesuatu, Akhdan lebih jauh mengenal agamanya karena pria itu, tapi ada hal yang tidak pernah akhdan tau, tentang kisah cinta pria itu seperti apa perasaan dia terhadap wanita yang dia tau selama ini peia itu slalu jaga jarak pada wanita manapun.
Pria yang benar-benar istimewa menurutnya, kalau saja Akhdan itu perempuan mungkin dia sudah jatuh cinta pada pria itu sejak awal pertemuan mereka.

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang