Suprises's

173 12 0
                                    

Pagi sekali Aku bangun, Berjalan ke arah toilet untuk Sholat tahajud, taddarus sambil menunggu Shubuh
Sesuatu terjadi terkadang di luar dugaan kita sih, tapi bolehkah hari ini aku berekspetasi?
Dua minggu setelah nenek meninggal Ara menikah, ya aku tak masalah, meskipun aku masih dalam suasana berkabung, yang lain boleh bahagia bukan? Lagipula bukan nya sesuatu yang pergi tidak boleh terlalu di tangisi, mungkin Aku saja yang belum benar-benar ikhlas, seharusnya dua minggu sudah lebih dari cukup untukku mengikhlaskan ketetapannya bukan?

Tanganku mulai meraba meja belajarku, ada kalender yang terpampang rapih, Aku mengambilnya, melihat tanda bulatan merah yang berarti itu adalah hari penting buatku.

Tanggal 22 Agustus Ulang Tahun ARZ
Aku tersenyum sekilas, Aku bahkan menandakan Tanggal 22 sebagai tanggal terpenting buatku.
Ah, aku harus mencari ide hadiah untuknya.
Aku menutup kalender lagi.
Membuka ponsel, sudah ada banyak pesan masuk dari Afra, bahkan Missed Call dari Fatah, dasar dua orang itu tidak pernah modal.

Afra ke jakarta? Ah dia itu kenapa selalu saja meninggalkanku sendiri, kesal.

Ponselku berdering lagi, Tertera nama Bang Hanafi di layar ponselku.

"Wa'alaikumussalam, iya bang?" Tanyaku pada orang yang sudah membuka salam terlebih dahulu

"...."

"Emang ada apaan sih? Bolak balik jakarta mulu Syifa tuh cape" keluhku

"...."

"Ihhhhhh, iya iya. Naik pesawat ya? Jemput di bandara"

"....."

"Wa'alaikumussalam"

Ku letakkan kembali ponselku di atas nakas, Ku ambil Al-Qur'an hari ini harus cuti lagi, terus kapan Aku selesaiin skripsi. Nasib jomblo mandiri emang begini.
Jam 9 Aku berangkat ke kampus, Setidaknya disana Aku tidak bingung harus melakukan aktivitas apa, Setidaknya tidak terlalu bosan karena sendiri di rumah.
Aku memilih naik Angkot daripada berjalan kaki, suasana kali ini benar-benar tidak mendukung untuk berjalan kaki.

Hari-hariku begitu membosankan tanpa mereka, benar-benar ini yang di namakan sepi di tengah keramaian.
Hari ini jadwalku kosong, dosen masuk jam empat sore, ini masih jam sebelas siang.

Aku membuka Al-Qur'an kecil milikku yang selalu ku bawa kemana mana, beberapa foto berukuran sedamg jatuh berserakan.
Aku tersenyum, Foto Aku, Arsyad, Akhdan dan yang lainnya.
Rasanya Aku merindukan kebersamaan kami, Rasanya Aku merindukan tawa bersama mereka.
Aku merindukan ketika mereka menjadikanku Bahan bully mereka, Atau Afra yang selalu jadi orang yang pertama di baperin Fatah atau Akhdan, Aku dan Arsyad biasanya hanya turut mendukung mereka tanpa ikut campur.

Akhdan, Dia sudah menikah? Rasanya ini kenyataan yang berat untukku, Ini kenyataan yang seperti mimpi, apa dia setega itu tidak bilang dan tidak mengundangku, Aku jadi kepikiran.

*****
Pagi hari, sesuai dengan perjanjian Aku akan berangkat ke bandara pagi ini, dengan tergopoh-gopoh Aku berlari menuju pesawat, lima menit lagi Berangkat.
Sampai pesawat Aku masuk dengan nafas tersenggal-senggal.

Hanya butuh beberapa menit, bahkan tidak sampai satu jam, Aku sampai di jakarta, Kota metropolitan dengan macet dan segala kepenatannya.
Aku sudah berdiri menunggu jemputan, Bang Hanafi belum juga datang.
Aku mengeluarkan ponselku, setelah data internet ku hidup, banyak oesan masuk dari  seseorang yang kemarin malam bafu mengabariku bahwa dia sudah menikah.

Akhdan Reynard
Assalamu'alaikum, Happy Birthday Nada Syifa Kamila, Semoga sehat selalu, semoga selalu menjadi yang terbaik di antara yang terbaik, seperri biasa Akhdan mu ini tidak bisa memberikan sesuatu yang istimewa, Tapi aku mau memberimu kejutan, Aku mau ketemu kamu jam 4 nanti di Cafe dekat Mall taman Anggrek ya

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang