Aku selalu suka menulis, Tapi semua huruf hilang dari ingatan ketika Aku ingin menuliskan tentangmu.
-Kmla-
Nada masih belum bisa memejamkan matanya, Biarpun dia sudah membaca berlembar-lembar buku, tetap saja dia tidak bisa tidur.
"Ihhhh, kok nih mata ngga bisa dimeremin dikit napah ya" Gerutu Nada, mengucek-ngucek matanya berkali-kali.
Akhirnya Nada menyentuh ponselnya, sejak tadi sengaja tidak disentuhnya agar dia bisa tidur tepat waktu, tapi perkiraannya nihil, dia malah tidak bisa tidur, masih kebayang-bayang di ingatannya acara reuni barusan.Nada melihat sekeliling kamarnya, Tembok yang di dominasi warna biru, dia suka warna biru, karena biru itu menenangkan.
Kata orang gadis yang menyukai warna biru itu terkesan kalem dan tegas, tapi ternyata tidak juga, ada beberapa orang yang menyukai warna biru itu petakilan dan ngga bisa diem, contohnya saja Ara, dia suka warna biru, tapi dia ngga pernah bisa kalem.Mata Nada tertuju pada bingkai yang terpajang di dinding depan matanya,
Dan beberapa hiasan dan boneka yang masih terpajang rapih dikamarnya, Dia rindu sekali kamarnya, dia tidak bisa membayangkan bagaimana bisa dia meninggalkan begitu banyak kenangan dikamarnya, Bahkan dulu untuk membayangkannya dia tidka mampu, tapi hari ini dia datang untuk pergi kembali.Ada kertas karton yang terpampang lebar, yang diatasnya memuat banyak foto dan kata-kata, ahh dia rindu.
Perlahan bibir Nada membuat lengkung senyum, ingatan itu kembali dan entah kenapa rasanya tidak sesakit dulu, apa karena dia sudah ikhlas dengan takdirnya, jodoh Allah yang menentukan, lalu kenapa dia dulu begitu sibuk mencarinya, bukankah dia hanya harus memperbaiki diri? Agar mendapatkan yang terbaik?, Sesimple itukah merelakan, nyatanya tidak, dibagiam hati kecilnya masih tersimpan luka, luka yang tak akan bisa dihapuskan.****
Selain itu dibawah, tepatnya diruang keluarga, Arsyad bersama Hanafi sedang sibuk berbincang, perbincangan yang menurut Arsyad sangat menarik, Tentang gadis yang sekarang sedang sibuk memikirkan masa lalu."Bang, Saya dulu deh, udah malem juga, takutnya Akhdan nyariin" ucap Arsyad kepada Hanafi
"Nginep aja syad, lagian gue juga mau nanya banyak sama lu"
"Aduh, Saya mah jangan ditanyain banyak, saya ilmunya masih sedikit"
"Bukan tentang apa-apa kok, tentang Adik gue syifa"
"Nada?"
Kening Arsyad berkerut, lalu senyumnya terbit, biarpun hanya sekilas tapi Hanafi melihatnya."Iyalah, Gue punya Adik cuma satu"
"Jadi?"
"Dulu temennya sering main kesini syad, dia slalu ngerasa jadi seorang putri, dia dikelilingi orang-orang yang sayang sama dia, dan Akhdan, ya Nada jatuh cinta, walaupun bukan yang pertama kalinya tapi karena Akhdan lah Nada berubah menjadi Nada yang sekarang kita lihat, tapi setelah kejadian yang mungkin cuma Nada atak Akhdan yang pantas cerita sama lu, gue ngga ada hak buat cerita itu, itukan hubungan mereka, ah iya, setelah itu Nada berubah, menjadi sosok pendiam yang sama sekali ngga gue kenal, Gue ngerasa gagal jadi abang syad" jelas Hanafi,
Arsyad mendengarkan setiap kalimat yang Hanafi ucapkan, ada sesuatu yang menggelitik hatinya, entah dia tak memperdulikan itu
"Nada pacaran sama Akhdan?" Tanya Aarsyad polos, dia tidak menyimpulkan kalimat Hanafi dengan benar rupanya
"Ngga sampe sejauh itu, cuma dekat, sampai kita satu keluarga kenal Akhdan, tapi yang gue liat Akhdan bener-bener mau nebus kesalahannya, tapi gue ngga yakin sama dia, oh ya Nada disana gimana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Love
SpiritualKata orang masa depan memiliki kaitan yang kuat dengan masa lalu, mungkin benar karena semua terjadi begitu saja, tanpa Aku sadar orang yang mempertemukan Aku dengan masa depanku adalah orang yang sangat berperan dalam masa laluku, Aku membenci meng...