Bukan "Dia"

757 29 0
                                    

"Aku tak ingin Menulis Puisi ataupun cerita
Tapi, Rindu terus mencoba berkata
Bahwa Aku masih belum juga lupa"

~Nada~

💘💘💘💘

Semilir Angin malam membuat gadis berjilbab biru itu terus mencoba menahan kerudungnya yang terus menghalangi penglihatannya.

Tenggelam dalam lamunannya, tanpa peduli dengan dingin yang mulai mendekap tubuhnya erat, Dinginnya malam tidak lebih menyakitkan ketika dia mengingat potongan-potongan peristiwa yang telah dialami dulu.

Dia terlihat memperhatikan Gadget yang sedari tadi menjadi fokusnya, Wajahnya sama sekali tak bersahabat, seperti menahan rindu atau malah menahan amarah, jelas terlihat yang dia inginkan berteriak dibawah hujan.

Hujan, bahkan gadis itu tidak beriminat untuk bermain di bawah hujan, lagi lagi hanya membuatnya mengingat tentang masa lalunya, Kenapa harus ada masa lalu? Kenapa hatus ada cinta? Kenapa harus ada rasa saling memiliki satu sama lain jika akhirnya saling meninggalkan.

"Masih belum Move On hummm?"
Suara seseorang menyadarkannya dari lamunannya, dia menoleh lalu kembali menatap gadgetnya.

"Hei, Nad gue gasuka liat lu kayak gini, mana sih Nada yang slalu bijak, kelihatan ceria dan senyumnya yang manis"

"Fra, Bahkan dia pernah ngomong gitu ke gue" ucap Nada lesu.

"Hello, Nada... Lu bisa ngga sih? Ngga menyangkut pautkan segalanya dengan dia dia dan dia, Hei hidup itu harus maju, Di kampus banyak yang suka sama lu Nada, tapi lu malah mengabaikan mereka, cowo di dunia ini ngga cuma satu tapi Ribuan bahkan miliyaran Nad, lu bodoh kalo maish inget masa lalu aja, Lu selalu bilang sama gue, Afra hidup itu harus punya terget dan tujuan, Lu harus maju buat mencapai tujuan lu itu, tapi lu sendiri?"

"Iya Afra, Aku tau dan Aku ngerti apa yang Kamu omongin, tapi dia tuh beda, dia berhasil bikin seornag Nada yang pemurung jadi Nada yang bisa tampil pede di depan umum, seorang Nada yang pendiam jadi seorang Nada yang banyak omong, dan sekarang Aku kangen sama dia"

"Dan dia ngembaliin itu semua lagi kan?, Dia bikin lu kembaki seperti dulu lagi kan? Jangan mau dibodoh bodohin ama cinta, Istighfar Nad, dengerin gue suatu hari nanti bakal ada orang yang bisa ngembaliin patah patahan hati lu dan ngelindungin lu bahkan lebih dari dia"

Nada hanya diam, meresapi kata-kata sahabatnya Afra, Sahabat yang baru ditemua ketika hari pertama dia mulai datang di kampus tenpatnya belajar sekarang, seperti menolak takdir, tidak percaya pada kekuasaan Allah, selama ini hanya itu yang Nada lakukan, apa salah jika dia merindukan seseorang yang selama ini pernah dihatinya.

Afra sudah bangun dari posisinya, masuk ke dalam rumahnya. Tapi, Nada masih tetap duduk di kursi tempatnya biasa menangkan diri.

Nada memang tinggal dengan Afra, awalnya Nada memang Tinggal di kosan tapi sahabatnya itu memaksa untuk tinggal dengannya, dirumah neneknya Afra yang sekarang pindah ke jakarta, Al hasil dia hanya berdua, tapi jangan salah Nada harus merangkap jadi kakak, Adik, Sahabat, bahkan jadi mamanya.

"Nad turun dulu lah, Makan dulu Nad, Abang sepupu gue tadi bawain makanan enak"

Menndengar teriakan Afra, Nada tersadar dari lamunanya, mengembalikan layar handponenya ke keadaan semula, mencoba lagi untuk tersenyum dan terlihat biasa saja

"Iya ini gue tu... Aw"
Nada tersentak ketika mendapati dahinya terpentuk pintu.
Nada terus berjalan,. Menuruni anak tangga lalu menghampiri Afra yang sednag sibuk dnegan makanan di hadapannya. Sambil terus mengusap-ngusap dahinya, Nada duduk di sebelah Afra

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang