Nada Pov
Aku benar-benar frustasi karena dua orang pria yang sedari tadi menguntitku, setelah tadi Aku di Cafe dan sekarang Aku sengaja ke Mall niatnya mau menghindar tapi malah diikutin serasa tahanan yang berusaha kabur dari penjara.
sebenarnya yang di perintah jadi bodyguar Aku itu siapa sih? Akhdan atau Arsyad? kenapa yang daritadi bawel itu si Akhdan, lagian ngapain dia ngikutin Arsyad coba, nyari kesempatan banget kan, bilang aja belum bisa move on
Aku jalan mendahului mereka, mereka berdua sedari tadi hanya diam sesekali mengobrol, sedangkan Aku dilanda kesal dan serba salah.
"Kamu mau nonton?"
Aku menoleh kearah seseorang yang baru saja melayangkan pertanyaan untukku
"ngga minat" jawabku ketus lalu lanjut berjalan kearah tempat bermain
mereka berdua tetap mengikutiku, tanpa pernah lengah sedikitpun, tapi sedari tadi hanya Akhdan yang sesekali melontarkan pertanyaan perihal keiinginanku biarpun pada akhirnya Aku menolak dan berkata tidak, padahal sedari tadi pertanyaan dia benar-benar yang sedang terbesit di otakk, kenapa sih pria itu terlalu peka? sedangkan yang satu terlalu tidak peka?
"Kalian kenapa sih ngikutin Aku terus? Ngga enak tau diikutin, mending kalo jalan-jalan kayak gini berdua sama yang halal mah, ini sama dua org berkepribadian aneh bukannya asik malah bikin mood Aku memburuk" Ucapku ketika Aku duduk tepat didekat permainan boneka, kedua pria itu menoleh, Arsyad hanya menoleh sebentar lalu pergi entah kemana Aku tidak tau mau kemana dia, tapi yang jelas dia pergi tanpa permisi, Akhdan memperhatikan ku lalu ikut memperhatikan Arsyad yang berjalan dengan santai entah kemana, beberapa menit kemudia ponsel Akhdan berbunyi, Akhdan sedari tadi berdiri cukup jau dariku dan sibuk dengan ponselnya, dia kembali cuek ketika hanya berdua, tapi Aku bingung dengannya, kenapa dia seolah bersifat sok perhatian ketika ada orang lain, tapi menjadi super jutek yang bahkan untuk memanggilnya Aku ragu, Apa dia inginorang lain tau perihal hubungan kami yang dulu.
"Assalamu'alaikum, dimana ente?"
Aku menoleh ketika mendengar suara Akhdan, sepertinya Arsyad yang sedang bicara dengannya di telpon, Ahh Aku ini sok tau.
"Aku tinggal dulu sebentar" Aku mengerjapkan mataku sadar, sedari tadi Aku hanya melamun sambil memperhatikannya bicara.
Akhirnya, Aku merasa bebas setelah dua orang itu pergi dari pandanganku, Aku berjalan cepat ke gedung bioskop, Aku memang sengaja ke Mall untuk menonton film yang sudah kunantikan, kali ini ngga boleh ketinggalan, mumpung dua orang itu ngga ada Aku harus cepat-cepat kesana.
Masa bodo jika nanti mereka mencariku, paling mereka kena semprot sama Afra, Aku sih tidak peduli, lagian Afra juga yang terlalu sensi, buat apa sih nyuruh Abang sepupunya itu jagain Aku, udah mana gitu di kampus juga abang sepupunya yang satu lagi jagain, kan ngga elit banget, emangnya Aku ini penyakitan? Ngga kan? Aku tuh kemarin cuma kecapean terus malah hujan-hujanan jadi drop deh.
Aku masuk kedalam gedung bioskop, antriannya cukup panjang, aku berharap mereka berdua tidak menemuiku.
Tapi semuanya salah, Akhdan malah menarikku dan mengajakku keluar."Kamu ngapain? Tadi ditanyain nonton ngga mau, skrg aja diem-diem mau nonton, dasar gengsian" ucapnya sambil teus menarikku
"Udah ih lepas, dikira kamu Aku itu tahanan yang berhasil kabur? Gausah tarik tarik, lagian Aku bukannya ngga mau, kamu bukannya ngga suka nonton-nonton gitu ya? Kata kamu cuma ngabis-ngabisin uang kan?" Ucapku yang sudah berhasil melepaskan genggamannya.
"Ya, kamu jangan marah dulu ini mulainya jam 2, mending kita sholat dzuhur dulu sekalian makan, tadi kamu makan pulang kampus kan? Jam 9 itu namanya sarapan" jelasnya sambil tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Love
SpiritualKata orang masa depan memiliki kaitan yang kuat dengan masa lalu, mungkin benar karena semua terjadi begitu saja, tanpa Aku sadar orang yang mempertemukan Aku dengan masa depanku adalah orang yang sangat berperan dalam masa laluku, Aku membenci meng...