Pagi ini Nada sibuk mengepak untuk kembali sebagai mahasiswa Akhdan tidak pulang hari ini, maka hanya Aku dan Arsyad yang pulang bersama hanya berdua, entah ini baik atau tidak untuk dirinya tapi mau bagaimana lagi? keadaan memaksanya untu cepat kembali
"Maaf, kalau akhir-akhir ini saya udah ngga wajar bersikap sama kamu" Ujar Arsyad ketika dipertengahan perjalan
"Hah? maksud kamu apa? Aku ngga ngerti?" Tanya Nada bingung
Arsyad hanya tersenyum tipis lalu kembali fokus dengan jalan.
tidakkah ada waktu untuk bicara tentang rasa bersamanya? tuhan.. kenapa kisah Nada slalu menyedihkan?
"Kamu target nikah kapan Nad?" sebuah pertanyaan dari Arsyad yang sukses membuat nada melongo
"hah? kok tiba-tiba nanya gitu ya ?" jawab nada yang diiringi dengan kekehan
"Nanya aja sih, yakali saya bisa daftar"
"Emang aku apaan sampai daftar gitu?"
"padahal Cv saya udah ada dimeja kamar kamu tapi ngga pernah kamu lihat ya?"
"Hah? aku ngga tau sih, aku mah prinsipnya kalau emang udah mantep dan udah siap ya langsung aja dateng kerumah ngelamar jangan lewat Aku, aku mah kan cuma jawab, restu kan dari keluarga, jadi aku ga terlalu begitu respect sama yang ngirim CV gitu, mental tempe namanya" Jelas nada pasti
"kan supaya kenal dulu nada" ujar Arsyad lembut, ah iya baru kali itu Arsyad tersenyum manis begitu didepan nada, ada yang menilisik dalam hati nada, ini keadaan macam apa, kenapa setelah senyum Arsyad muncul, Nada jadi salah tingkah.
waktu sudah cukup malam, mereka sampai agak lama karena harus berheti ketika adzan, dan makan dan macet yang tak pernah bisa dihindari.
kini mereka sudah sampai didepan rumah Afra
"tidur ya nad, saya ngga bisa jagain lho kalau lampunya mati tiba-tiba, jadi ponselnya jangan sampai lowbet" ujar Arsyad
Nada hanya tersenyum menanggapi ucapan Arsyad, lalu masuk dengan cepat sebelum Nada benar-benar pingsan karena sepertinya Nada sudah melayang
"Assalamu'alaikum Afra"
Nada membuka kamar Afra mengintip sedikit, ternyata Afra sudah tidur
Nada dengan cepat menuju kamarnya, dan dia benar-benar tidak percaya keadaan kamarnya, penuh dengan foto dan surat-surat entah dari siapa.drtttt
Nada mengambil ponselnya, melihat pesan dari siapa
Akhdan
"Nada, besok saya mau ketemu kamu jam 4 sore saya jemput, kamu pulang kuliah jam segitu kan? saya harus bicara penting"
Nada hanya membalas dengan dua kata "Ok"
Nada membuka semua surat yang tergeletak dikamarnya, banyak sekali pikirnya
To : Nada Syifkam
Assalamu'alaikum Nada
saya bahkan bingung mau manggil kamu apa, haha, saya lucu ya, saya itu pengecut Nada, saya tau banyak hal tentangmu dan kamu pasti lupa pertemuan kita yang pertama digerbang kampus yang waktu itu saya sendiri lupa kamu pakai baju apa waktu itu, dan saya tau kamu sangat sering duduk di musholla, saya sering liatin kamu, tapi saya sadar saya ngga bisa dekat sama kamu karena agama kita melarang, kita bukan muhrim, itu yang saya tau.
Nada, saya berjuang melawan nafsu saya untuk ngga berinteraksi sama kamu, benar kata ustadz Hanan waktu di kajian kampus selasa lalu, kamu juga hadir, saya juga hadir, saya liat kamu dan saya yang seharusnya mengisi acara memilih untuk duduk dipojok sana agar saya tidak menatapmu dekat, setan itu kuat ya, kita sendiri setan rame-rame, saya ngerasa gak adil kemampuan saya dan iman saya ngga seberapa, tapi harus melawan setan yang begitu banyak tapi saya yakin saya akan menang, mungkin pahit resikonya saya harus jauh dari kamu sebelum kita benar-benar bisa menghapus jarak.
Nada, mungkin kamu baca surat ini bingung , saya ini siapa, sok tau banget tentang kamu, tapi beneran saya lumayan banyak tau tentang kamu, saya bukan intel tapi saya punya mata-mata yang cukup bisa dipercaya, sebelumnya saya menang nada melawan setan-setan itu, tapi semenjak kita bertemu dan bicara sedekat itu, nafsu berkuasa diatas iman saya, benar nada perempuan adalah nafsu bagi lelaki, maka dari itu mulai besok pakai cadar ya, saya juga sudah kasih kamu liat aja didalam lemari kamu, kamu jangan cari tau saya, Allah belum ngizinin kamu buat tau saya, kalau udah waktunya saya bakal kembali dengan keadaan yang berbeda, saya akan menghapus jarak itu.
jaga diri kamu, terus perbaiki diri kamu, kita saling mendoakan yang terbaik, saya yakin Allah akan memberikan yang terbaik buat hambanya, 3 surat lainnya janagn dibaca, ngga ada yang penting
Wassalamu'alaikum
Nada hanya tersenyum, ada ada saja pikirnya, tapi manis juga, entah kenapa hatinya begitu senang mendapat surat dari orang yang bahakn dia tidak tau siapa
******
"Bang lu kenapa bang?" Tanya Arsyad pada Hafadz abangnya
"lu kenal Nada?" tanya Hafadz, tatapannya tajam, seperti ada yang dia ketahui
"kenal, kan temennya Afra bang"
"dia adik kelas gue, gue juga kemarin kejakarta dan datang di reunian, gue mau tanya, dia masih punya hubungan sama Akhdan?"
"mana gue tau, emang kenapa lu?"
"gue suka sama dia"
"berarti kta Rival" terang Arsayd, matanya menatap Hafadz tak kalah tajam
Hafadz tersenyum miring "Pada akhirnya dia bakal suka sama gue, lu inget Tika? dia lebih milih buat jadi pacar gue daripada lu kan?"
"kali ini gue ngga akan biarin itu terjadi, pegang kata-kata gue" sergah Arsyad, dia tak akan membiarkan Nada dimiliki pria brengsek seperti abangnya
"yakin?"
"Nada cewe beda, dia buka Tika yang bisa ketipu dengan segala apa yang lu milikin, menang tampan doang ngga bisa buat milikin Nada, dai punya prinsip yang kuat dan satu hal lagi, dia ngga suka cowo brengsek"
"oh lu mau nyombongin diri lu? dengan prestasi Hafidz Qur'an dapet beasiswa di singapur dan lu ngeasa lebih baik dari gue?"
"gue ngga pernah ngerasa lebih baik dari lu, tapi gue berusaha buat jadi lebih baik dari gue yang dulu, dan gue ngga mau ngelakuin kesalahan yang sama berulang kali, setidaknya gue berjuang untuk berubah"
Arsyad masuk kamar tanpa menoleh kearah Hafadz yang emosinya sudah meluap, ya dia ngga akan kehilangan untuk kedua kalinya, dai tidak akan membiarkan masalah yang sama menghampirinya tidak untuk Nada, Demi Allah dia akan menjaga gadis itu dengan sebisa mungkin
Arsyad meleparkan tubuhnya kekasur, dan memorinya kembali berputar tentang perkataan Afra seminggu lalu
"Bang, Afra tau kok abang ngga mau sampe ngilangin prisnsip abang yang udah abang jalanin sampe sekarang, tapi bang bukannya Allah juga nyuruh hambanya buat berjuang, daripada terjerat dilimbung dosa mending abang gercep"
ya benar kata Afra, dia tidak boleh kalah lagi, dan dia harus menang, dia akan maju perlahan tanpa harus melanggar aturan-Nya.
Arsyad membuka ponselnya, melihat notifkasi yang masuk, Ahhh dia jadi kepikiran perihal gadis itu,apa dia sudah tidur? apa dia kelelahan?
"istighfar syad istighfar, besok gue nikahin juga nih" gumam Arsyad frustasti, mengusap wajahnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Love
SpiritualKata orang masa depan memiliki kaitan yang kuat dengan masa lalu, mungkin benar karena semua terjadi begitu saja, tanpa Aku sadar orang yang mempertemukan Aku dengan masa depanku adalah orang yang sangat berperan dalam masa laluku, Aku membenci meng...