17 pesan

181 14 0
                                    

Pesan ke tiga
Untuk nyonya Akhdan

Hai! Kenapa kamu belum juga membalas pesanku? Aku menunggu, menunggu pesanku dibalas, apa kau marah padaku? Jika memang kamu marah, jelaskan apa salahku, agar aku memperbaikinya.
Aku menunggumu bahkan slalu menunggumu di cafe milik kita, Dulu kita pernah bermimpi tentang itu, dan kamu mengwujudkannya, terima kasih sudah mencantumkan namaku dicafe milikmu, Aku bahagia. Sungguh sangat bahagia bahkan
Kamu tau? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan, Ada banyak hal yang ingin aku ungkapkan padamu.
Terima kasih sudah rela membaca pesanku, atau mungkin menerima saja aku sudah bahagia.
Selamat Malam
Nyonya Akhdan.

Kini Aku benar-benar seperti orang yang tidak waras, Gila bahkan, aku kecanduan, kecanduan membaca setiap kalimat dalam surat darinya, masa bodo dengan deadline aku hanya ingin menghabiskan waktu membaca setiap ocehannya.

Pesan ke empat
Assalamu'alaikum
Aku lupa surat-suratku yang terdahulu tidak ada salam benarkah begitu? Aku berharap kamu akan marah seperti biasa "Kalo apa-apa salam dulu buar keliatan lebih sopan" aku rindu kamu cerewet seperti itu. Siang nyonya Akhdan

Pesan kelima
Assalamu'alaikum
Kamu bekum juga membalas pesanku sekali saja Mila, aku butuh tau dimana dirimu, aku ingin memastikan bahwa kau bahagia. Aku butuh memastikan bahwa kau sudah ada yang menjaga, apa kamu tau? Afra baik Mila, dia lucu tapi aku ngga pernah suka sama dia, sejak dulu hatiku slalu tertuju padamu, mungkin dipesan terakhirku aku bukan lelah untuk mengirim pesan itu, tapi nanti kau juga tau sendiri Mila

Pesan Keenam
Assalamu'alaikum
Bagaimana dengan sholat malammu Mila? Apa kau masih menyebut namaku sebagai orang yang kau dambakan? Sebagai pembahasan paling menarik dipenghujung sepi, slalu menjadi topik terkini ketika malam hari, apa namaku masih ikut serta dalam setiap doamu? Aku harap begitu. Karena sejak dulu akupun begitu, Aku slalu suka sholawat nariyah karena disitu terletak namamu KAMILA
Kamu dimana? Aku slalu menanyakan itu berulang kali tanpa kamu menjawab pesanku, Nada Syifa Kamila, Akhdan Reynard Zhafif merindukanmu.

Aku sudah seperti orang yang tidak waras kali ini tersenyum tanpa ada yang membuatku tersenyum, tidak hanya 17 surat yang berada dalam kotak itu, tapi juga fotoku bersamanya, yang bahkan Aku tidak memilikinya.

Aku berjalan keluar ketika mendengar salam dari luar.
Ah iya, aku baru ingat Arsyad tidak kelihatan semenjak kejadian itu, dia kemana? Apa kabar? Apa dia akan kembali?
Aku keluar dengan jantung berdebar, Aku ngga tau siapa tamu kali ini, tapi rasanya sinyal otakku merespon bahwa orang yabg istimewa sedang berdiri menungguku membuka pintu

"Iya, wa'alaikumussalam" jawabku ketika sudah membuka pintu, Yang kulihat seorang pria dengan jaket berbahan jeans dan kenapa dia rapih sekali?

"Hai" katanya sambil menggaruk punggungnya, terlihat wajah canggung, begitupun Aku, kenapa jantungku merespon seperti ini, Aku seperti bahagia melihatnya, sebenarnya Aku bingung dengan perasaanku.
Sepertinya Aku sedang dipermainkan oleh hatiku sendiri.

"Ada apa?" Kataku Berusaha memasang wajah datar, Padahal kenyataanya Aku sudah ingin tersenyum, hei please ku mohon jangan tersenyum, Hello Akhdan kemana kamu? Kenapa tiba-tiba saja menghilang di kepalaku?
Aku menarik nafas pelan, Aku bebar-benar gugup kali ini, Aku rasanya mau Pingsan detik ini juga.

"Boleh ngobrol sebentar gak?" Tanyanya yang diiringin senyum ragu sekaligus canggung
Entah siapa yang berusaha membuat kepalaku mengangguk, Aki tak ingin tapi kali ini, Hati dan otakku berputar sealiran, hingga mempengaruhi hormon dan setiap gerak refleks syarafku, tapi untuk logika kurasa tumpul sekarang.
Aku lirik sekali lagi pria yang sudah duduk dikursi kayu yang memang disiapkan khusus.
Dia sangat tampan sungguh, jika Akhdan datang maka entahlah Aku tidak bisa membandingkan mereka, ini suliy menurutku.

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang