Ini adalah sebuah kisah tentang empat remaja di sekolah menengah atas paling bergengsi di kota, SMA Adyatma. Berawal dari kedua sepupu yang sangat akrab, Keira dan Kassie-seperti cewek-cewek sekolah itu pada umumnya-tergila-gila pada si kembar tampa...
Terdengar suara bola basket yang memantul di halaman belakang rumah Kassie ketika Keira menghampirinya sambil membawa beberapa potong kue cokelat di sebuah kotak makan. Ayah Keira mendapatkannya dari kantor, sementara kedua orangtuanya tidak akan makan malam karena alasan penurunan berat badan, sementara Keira tidak begitu suka cokelat dan hanya mampu menghabiskan sepotong. Ia tahu adik sepupunya sangat menyukai cokelat, jadi ia membawakannya untuknya.
"Eh, ngapain main basket malem-malem?" tanya Keira sambil duduk di kursi taman.
"Besok pertemuan pertama ekskul basket, selama liburan aku kurang latihan," katanya masih sambil men-dribble bolanya dan berusaha memasukkannya ke ring, namun meleset. "Duh, ganggu konsentrasi aja sih!"
"Hmm jadi nggak mau kue cokelat nih? Ya udah." Keira pura-pura akan beranjak pergi namun adik sepupunya itu buru-buru menahannya.
"Eh eh eh hehe nggak kok princess yang baik hati, siniin kuenya!" Kassie merebut kotak kuenya dari tangan kakak sepupunya itu.
Cokelat adalah kelemahan Kassie. Selalu ada ruang di perutnya untuk makanan penutup itu sekenyang apapun ia. Cewek itu langsung mengambil sepotong kue dan melahapnya dengan gigitan besar.
"Kamu jadi tuh ikutan basket?" tanya Keira.
"M-hm." Kassie menyelesaikan potongan pertamanya lalu mengambil potongan kedua. "Aku udah daftar sih habis demo ekskul. Waktu kelas delapan kan aku juga ikutan basket. Tapi kayaknya udah rada payah deh kemampuan aku sekarang."
"Yah, seenggaknya lebih pro daripada aku Kas."
"Kalo itu sih, semua orang di dunia ini juga lebih pro daripada kamu Kei." Adik sepupunya itu nyengir dengan cokelat di giginya.
Keira protes. Tetapi ia tidak menyalahkan Kassie, ia memang tidak memiliki bakat olahraga apapun. Saat pelajaran olahraga, ketika ia mendapat nilai di atas KKM, itu adalah sebuah mukjizat baginya.
"Jangan-jangan kamu daftar gara-gara ada Aiden ya!" terka Keira.
"He's cute, tapi ya nggaklah! Emang aku apaan ikut kegiatan cuma gara-gara cowok. Ikut kegiatan itu karena hobi, jangan bodoh dengan ngikutin kegiatan yang nggak kita suka cuma biar samaan sama gebetan." Kassie menjilat sisa cokelat yang ada di jarinya, tangannya lagsung ditepis oleh Keira yang menunjukkan tampang jijiknya. "Tapi kalo misalnya itu hobi, terus ada gebetan di ekskul yang sama, itu sih keberuntungan."
"Jason basket juga nggak?" tanya Keira iseng.
Kassie mendelik. "Ya nggak tahu! Kenapa jadi Jason?"
"Ya... Siapa tahu."
"Siapa tahu apa?!"
"Gebetan."
"Ogah!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.