‹ ‹ ✾ d u a p u l u h t i g a ✾ › ›
Sepulang dari ulang tahun Keira, Dara duduk di atas tempat tidur Kassie sementara pemilik kamarnya berjalan mondar-mandir tidak bisa diam. Ia menggigiti kuku jarinya. Kejadian Aiden memberikan sebuket bunga pada kakak sepupunya sendiri berulang-ulang di benaknya, dan setiap kali adegan itu diputar ulang, dirinya semakin gundah.
"Kas, tenang dulu," ucap Dara tenang.
"Gimana mau tenang?" Kassie berhenti berjalan mondar-mandir dan berdiri menghadap sahabatnya itu. "Gue baru aja mau minta bantuin Keira, Dar. Malah Kak Aiden suka sama dia beneran!"
Dara menarik tangan Kassie dan menyuruhnya duduk di sebelahnya. "Lo ngambil kesimpulan dari mana sih kalo Kak Aiden suka sama Kak Keira?"
Kassie menatap Dara dengan tatapan lo-udah-gila-ya.
"Awalnya gue juga mikirnya mereka cuma temenan aja Dar gara-gara mereka sekelas, gara-gara dia kakaknya Kak Adam. Tapi lama-lama gue liat kok makin deket? Gue belom pernah tuh liat Kak Aiden deket sama cewek selain cewek-cewek basket dan cewek-cewek incerannya, dan kalo liat-liat, dia lagi nggak pacaran sama siapa-siapa?" cecar Kassie panjang lebar.
"Shhh!" Dara merangkul Kassie. "Oke, walaupun gue masih nggak yakin itu bener, tapi coba kita ke worst-case scenario. Misalnya emang iya, Aiden suka sama Kak Keira. Lah, yang suka kan Kak Aiden, kenapa lo malah jauhin Kak Keira? Dia kan nggak salah apa-apa?"
"Lo tuh berpihak sama gue apa sama Kak Keira sih?" Kassie memanyunkan bibirnya seperti bebek.
"Hey, gue tuh memaparkan fakta. Lo tahu kalo misalnya pengen punya temen yang sugarcoating, lo dateng tuh sama gengnya si Chrissy, bukan gue."
"Kenapa ya, dari semua cewek yang ada di Adyatma—di seluruh dunia ini bahkan. Kenapa harus Kak Keira sih? Kenapa harus saudara gue sendiri?"
Kassie menghela napas. Dirinya dan Keira belum pernah terlihat perselisihan yang serius satu kalipun.
Dara menarik napas panjang. "Oke, daripada mikirin Kak Aiden terus, mending kita nonton drakor. Yuk, terserah mau nonton apa."
"Pengen nonton Weightlifting Fairy Kim Bok Jo lagi deh, gue kangen."
"Siap, nyonya besar!"
Adam, tidak seperti biasanya, sedang duduk di kursi tepi kolam renang rooftop-nya. Ia tidak ada keinginan untuk berenang atau sekedar menulis lagu seperti yang ia biasanya lakukan di waktu senggang. Ia hanya ingin sendirian bersama dengan pikirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quaternary
Fiksi RemajaIni adalah sebuah kisah tentang empat remaja di sekolah menengah atas paling bergengsi di kota, SMA Adyatma. Berawal dari kedua sepupu yang sangat akrab, Keira dan Kassie-seperti cewek-cewek sekolah itu pada umumnya-tergila-gila pada si kembar tampa...