Chapter 9

2.5K 138 5
                                    

         "Aku takut jatuh cinta,         itu menyakitkan"

Tepat pukul 8 malam Ray dan Naya akhirnya sampai di rumah  mewah milik keluarga Antonio.
"Kami pulang"ucap Ray sedikit keras ketika memasuki rumahnya.

Ray berjalan menuju ruang tamu yang diekori Naya dibelakangnya.

"Papa sudah pulang?"tanya Ray pada seorang pria paruh baya.

"Seperti yang kamu lihat"jawab Fedro,Papa Ray.

Ray dan Naya ikut bergabung di ruang tamu itu.

"Ini yang namanya Naya?"tanya papa Ray tersenyum hangat kepada Naya. Naya membalas tersenyum canggung ke arah pria di seberangnya itu.

"Istriku sudah menceritakan semuanya pada saya. Semoga kamu betah disini ya nak"ucap papa Ray lembut.

"Terima kasih banyak..."

"Papa, kau juga boleh memanggilku dengan sebutan itu"potong papa Ray.

"Terima kasih banyak,pa"ucap Naya sedikit canggung.

Mama dan Papa Ray tersenyum hangat kepada Naya.

Ayah,ibu,Aku merindukan kalian,batin Naya lirih.

Naya membalas senyuman kedua orang tua itu. Ray yang duduk di sampingnya pun ikut tersenyum melihat mereka.

"Ray, ikut papa sebentar. Ada yang ingin papa bicarakan"ajak papa Ray.

Dua pria itu pun berdiri dari duduk manisnya dan berjalan ke sebuah ruangan yang tak jauh dari ruang tamu itu.

"Sini nak, duduk di samping mama"ajak Renita,mama Ray, pada Naya.

Naya berjalan mendekat dan duduk di samping mama Ray.

"Bagaimana dengan konsultasimu?"tanya wanita paruh baya itu.

"Konsultasinya lancar ma"jawab Naya.

"Apa Keyara menyulitkanmu?"

"Tidak sama sekali ma"jawab Naya dengan senyum tipis andalannya. Putrimu menyeramkan,nyonya. Perbuatannya sulit diterima akal sehatku,bisik Naya kesal dalam hati.

"Syukurlah kalau begitu, lalu kapan kamu akan konsultasi lagi?"

"Lusa ma" mama Ray mengangguk paham.

"Apa kamu sudah makan malam?"

"Sudah kok ma, tadi diperjalanan pulang kami mampir sebentar untuk makan"

"Yasudah kalau begitu, istirahatlah ke kamarmu. Kamu pasti lelah"

"Iya ma, Naya permisi ke kamar dulu ma"pamit Naya sopan.

Setelah berpamitan, Naya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, meninggalkan wanita paruh baya itu yang kembali membaca majalah di ruang tamu itu.

Sesampainya dikamar, Naya langsung ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang lengket.

***
Ray POV

"Bagaimana perjalanan bisnis papa?"tanyaku pada pria didepanku ini. Pria idolaku.

"Lancar nak. Bagaimana pekerjaanmu?"tanya papa padaku.

"Sedikit terganggu pa. Lantaran pak Robi manager keuangan sudah memundurkan diri,beliau ingin pensiun"jawabku.

"Benarkah? Lalu, apa sudah dapat penggantinya?"

"Skretarisku sedang mencari orang yang cocok pa"

Because Of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang