Chapter 5

3.3K 169 3
                                    

"Kenapa aku mengkhawatirkanmu saat kau tidak ada di dekatku"

Bagaimana perasaanmu saat kau salah menarik tangan orang lain di tempat umum? Malu,pastinya. Kesal,apalagi. Ingin memaki,jangan ditanya.

Itulah perasaan yang di rasakan Ray saat ini. Saat menuju ruangan Keyara,adiknya,entah dorongan darimana Ray menarik tangan seorang gadis disebelahnya tanpa melihat dulu siapa orangnya.

"Tuan"panggil gadis yang ditarik Ray.

Ray segera menghentikan langkahnya dan berbalik melihat sang pemanggil. Dengan cepat dia melepaskan genggaman tangannya.

"Ah maaf"ucap Ray gugup.

Kesialan apa lagi ini,makinya dalam hati.

"Apa anda punya mata?"tanya gadis itu dingin.

"Saya benar-benar minta maaf, saya tidak sengaja"

"Tidak sengaja katamu"

"Sungguh, saya minta maaf. Saya memang tidak sengaja. Saya pikir kau..."

"Kau pikir apa?"potong gadis itu.

Percekcokan Ray dan gadis itu mulai mengundang keramaian.
Gadis yang didedapan Ray saat ini sedang menatapnya tajam. Sedangkan Ray, dia tidak menghiraukan gadis itu sama sekali, Ray mengamati orang-orang yang sedang berlalu lalang.

Dimana sih dia,tanyanya dalam hati.

"Saya sedang berbicara dengan anda"sentak gadis itu.

Ray mau tak mau kembali melihat gadis didepannya itu.

Stetoskop, map pasien, dan jas putih yang hanya dimiliki dokter,batinnya. Ray meneliti gadis itu dari atas ke bawah.

"Tuan?"panggil gadis itu lagi.

"Begini, saya benar-benar minta maaf karena sudah menarikmu sembarangan, dokter Monika"

"Kau tahu namaku darimana?"tanya gadis yang bernama Monika itu.

"Nametagmu"jawabnya cuek.

Ray kembali mengamati orang-orang yang berada di dalam rumah sakit itu.

Dia benar-benar tidak ikut masuk ternyata. Gadis itu benar-benar keras kepala,maki Ray dalam hatinya.

"Anda tidak merasa bersalah sama sekali ya"ucap Monika yang mulai kesal.

"Dengar, saya sudah minta maaf beberapa kali. Apa kau menganggap permintaan maaf saya itu lelucon?"balas Ray  tajam.

Ray mulai jengah dengan gadis didepannya ini.

"Dan saya lihat kau baik-baik saja,tidak ada yang terluka karena saya menarik tanganmu sembarangan. Lalu apa masalahmu. Saya sudah minta maaf beberapa kali, tapi kau masih mempermasalahkannya"ucap Ray dingin. Dia benar-benar kesal sekarang. Gadis ini menguji kesabaran nya. Ditambah Naya yang tidak terlihat sama sekali di sini.

Sedangkan Monika, dia hanya tercengang mendengar perkataan Ray itu.

"Apa kau melihat gadis berambut coklat panjang dan berbaju warna navy berjalan di sampingku tadi?"tanya Ray.

Raut khawatir tertera jelas di wajahnya. Tak bisa bohong, saat ini Ray benar-benar khawatir dengan Naya.

"Saya tidak melihatnya. Justru yang berjalan disampingmu tadi adalah saya"jawab Monika.

"Kau serius tidak melihatnya?"tanya Ray lagi.

"Apa kurang jelas, saya tidak melihatnya"jawab Monika jutek.

Because Of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang