Chapter 18

2.1K 109 0
                                    

           "Sayap pelindungku"

Naya POV

Badanku terasa remuk. Pipiku yang ditampar paman John benar- benar sangat sakit. Aku heran kenapa Tuhan menciptakan manusia yang lebih cocok disebut iblis.

Untuk sementara ini aku akan tidur di ruang sempit dan pengap ini. Aku terduduk di sudut ruangan ini. Meratapi perjalanan hidup yang yang seperti sebuah permainan adventure. Rasanya aku ingin mati saja.

Mataku menangkap sebuah besi pipih, aku mengambil besi itu dan ternyata cukup tajam dan karatan. Aku mendekatkan besi itu ke urat nadiku. Pikiranku benar-benar kacau.

Ingin ku gesekkan besi itu ke pergelangan tanganku. Ntah kenapa wajah Ray terpintas, dan itu berhasil membatalkan niatku untuk mengakhiri hiduplu sendiri.

Ku jatuhkan besi itu, dan aku kembali menangis. Takdir benar-benar sedang mempermainkanku dan waktu juga ikut andil dalam permainan ini. Ray.. nama ini yang selalu rapalkan. Aku berharap dia ada disini saat ini juga. Namun sayang itu hanya anganku saja.

Tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka. Dengan cepat ku hapus air mataku.

"Bagaimana keadaanmu?"tanya Jefi. Ternyata dia, sempat aku berpikir kalau itu paman John. Aku membuang wajahku ke arah lain.

"Untuk apa kau ke sini?"tanyaku dingin.

"Aku hanya ingin mengecek keadaanmu saja"ucapnya.

"Cih...kau hampir saja melihat mayat sekarang"ucapku sarkastik.

"Bodoh. Kau hampir bunuh diri?"tanya Jefi terkejut.

"Saat ini aku benar-benar ingin mati saja"jawabku menatapnya sendu. Aku menundukkan kepalaku. Memeluk kedua lututku.

"Bertahanlah Naya"

"Gampang bibirmu untuk mengatakan itu"ucapku.

"Aku akan membantumu untuk menyelesaikan semua ini"ucao Jefi.

"Dengan gampangnya kau mengatakan kalimat sakral itu. Dengan cara apa kau akan menyelesaikan permainan ini. Dengan cara kau menyerahkanku pada orang yang sudah membeliku,begitu?"ucapku tajam.

"Aku sungguh akan membantumu, percayalah"dia meyakinkanku.

"Percaya? Untukmu rasa percayaku sudah habis"

"Aku akan membantumu, jika kau mau bekerja sama denganku"ucap Jefi.

Bekerja sama? Aku sedikit tertarik dengan tawarannya.

"Bekerja sama untuk apa?"tanyaku penasaran.

" Kau bilang, kau tahu rahasia tentang kematian kedua orang tua kami. Bantu kami untuk menemukan kebenarannya"dia menatapku serius.

Apa aku harus membantunya? Aku ragu, dia hanya memanfaatkanku saja.

"Jika aku membantumu, apa yang akan ku dapat sebagai imbalannya" tanyaku. Aku tidak ingin rugi.

"Aku akan membebaskanmu dari sini, dan aku akan jadi jaminan kalau kau akan hidup damai setelah lepas dari paman John" tawarannya sungguh menarik. Apa aku bisa mempercayainya kali ini?

"Baiklah. Aku pegang kata-katamu. Apa yang harus kulakukan?"putusku akhirnya.

"Tuntun kami untuk menemukan bukti-bukti kematian kedua orang tua kami. Seperti perkataanmu tadi, orang tua kita sangat dekat. Mulai dari situ kita akan menyeledikinya sesuai dengan arahanmu. Bantu kami sampai akhir"ucap Jefi.

Because Of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang