Chapter 17

2.1K 106 0
                                    

"Hatiku tidak tenang sebelum kau kembali ke sisiku"

Hari ini keadaan kantor Ray sangatlah sibuk. Ray benar-benar lelah menghadapi dokumen yang tak kunjung habis. Sangkin lelahnya, bahkan pintu ruangannya tidak lagi ditutup agar orang-orang yang ingin menemuinya langsung masuk saja tanpa ketuk. Suara ketukan pintu yang terus-menerus membuat kepalanya semakin penuh. Untung saja kepulangan Alex dari London lebih cepat dari perkiraan awal.

"Permisi Pak"ucap Alex.

"Apa lagi sekarang?"tanya Ray pasrah.

"Dokumen ini perlu tanda tangan bapak"

"Kemarikan" Ray mengambil dokumen itu dan membacanya dengan saksama.

Ray tampak berpikir.

"Ulangi laporan ini. Ada kesalahan pada jumlah uangnya. Antarkan lagi setelah ini di perbaiki"ucap Ray.

"Baik Pak. Saya permisi"pamit Alex. Ray menganggukkan kepalanya.

Ray membuang napasnya kasar dan menelungkupkan kepalanya di meja kerjanya.

"Permisi pak" Ray mengangkat kepalanya.

"Ada apa?"tanya Ray.

"Saya asisten dari departemen HRD, perlu persetujuan bapak untuk laporan ini"

"Bawa kemari" Ray membaca laporan itu dengan dahinya yang berkerut.

"Atas dasar apa laporan ini dibuat?"tanya Ray dingin.

"Departemen HRD akan melakukan wawancara terhadap kandidat untuk pengganti manager keuangan"

"Berapa orang kandidatnya?"

"Seluruhnya berjumlah 22 orang pak"

"Baik, lakukan wawancara dengan baik. Panggilkan asisten keuangan"perintah Ray.

"Baik pak saya permisi"

Ray mengangguk.

Ray menekan tombol interkom di mejanya.

"Alex pesankan aku kopi"suruh Ray.

"Permisi pak, apa bapak memanggil saya?"tanya Widya.

"Masuklah"

Widya berjalan ke arah meja kerja Ray.

"Silahkan duduk"

"Apa departemen keuangan semuanya berjalan dengan baik?"tanya Ray.

"Sedikit terkendala pak, karena posisi maneger tidak ada yang mengisi"

"Departemen HRD sedang melakukan perekrutan untuk mengisi posisi itu"

"Baiklah kalau begitu pak"

"Bawakan dokumen-dokumen yang sudah dikerjakan Naya"

"Baik pak. Tapi sebelumnya, kalau saya boleh tahu, kenapa ibu Naya berhenti bekerja pak?"tanya Widya.

"Dia mengundurkan diri atas kemauannya sendiri"jawab Ray datar.

"Mengundurkan diri?"tanya Widya tidak percaya.

"Apa karena kejadian waktu itu pak?"

"Sudahlah, sebaiknya kamu pergi dan bawakan yang saya suruh tadi"

Widya terdiam dan menjadi gugup. Dia merasa sudah lancang bertanya hal itu pada direktur utama.

"Baik pak, saya permisi"pamit Widya.

Tetap saat Widya keluar dari ruangan Ray, Alex memasuki ruangan itu dengan 2 cup kopi ditangannya.

"Ini kopimu"letak Alex dihadapannya.

Because Of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang