Chapter 4

3.9K 167 4
                                    

"Senyummu adalah canduku"

Mentari pagi kembali menyapa. Sinar abadinya menerobos masuk ke dalam kamar Naya. Gadis itu mulai menggeliat cantik di kasurnya.

Sinar mentari memaksanya untuk menyudahi tinur nyenyaknya.

"Pagi dunia"ucap Naya. Dia mengambil jam weker di meja samping kasurnya.

"Mampus! Jam 09.00!"teriak Naya panik. Niatnya yang masih ingin bermalas-malasan di kasurnya harus dia tunda. Naya pun segera mandi. Tak lama kemudian Naya keluar hanya dengan lilitan handuk menutupinya. Dia baru ingat kalau dia tidak membawa satu pasang pun baju. Naya pun berjalan ke arah lemari. Dan betapa dia tercengang, didalam lemari banyak pakaian mulai dari gaun, baju kasual, dan celana jeans. Dan tak lupa juga bagian dalaman.

Tanpa pikir panjang, Naya mengambil kaus lengan pendek bewarna navy dan skinny jeans. Naya langsung memakainya. Didepan cermin Naya mengeringkan rambutnya dan untuk wajahnya dia hanya menggunakan pelembap biasa yang ada di atas meja rias itu.

Naya pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga. Di tangga bawah Naya berhenti dan melihat seisi rumah. Tak ada tanda-tanda keberadaan orang dirumah itu. Naya hanya berdiri,sampai seseorang menepuk bahunya.

"Astaga"Naya keget. Dia pun berbalik badan dan melihat orang yang menepuk bahunya itu.

"Ray?!"ucap Naya kesal.

"Tidak, ini setan"jawab Ray.

"Ternyata rumah mewahmu ini angker. Setannya pakek setelan jas dan kemeja. Setan zaman sekarang sudah modern ya"ucap Naya tak mau kalah.

Ray yang mendengar perkataan Naya itu hanya tersenyum tipis.

"Kamu tidak ke kantor?"tanya Naya. Naya tidak mendapati jawaban. Malahan yang ditanya sedang memainkan handphonenya.

"Ayo,kamu ikut aku ke rumah sakit sekarang"ucap Ray.

"Ke rumah sakit? Untuk apa?"tanya Naya bingung. Ray berjalan mendahului Naya. Naya yang melihat Ray pergi, mulai mengikutinya dibelakang.

"Mandi"jawab Ray tanpa berbalik.

"Kejauhanlah kalau mandi ke rumah sakit. Kan dirumah kamu kamar mandinya banyak"jawab Naya lugu. Ray yang mendengar jawaban Naya pun menghentikan langkahnya dan berbalik badan ke arah Naya.

Naya pun ikut berhenti dan sedikit mundur dari tempat berdirinya.

"Terserahlah. Dari kemarin kamu itu ngebahas mandi terus, kamu ngekode aku supaya kita mandi sama berdua?"tanya Ray dengan smirk diwajahnya.

Naya yang mendengarkan itu langsung membulatkan matanya. Pipinya pun ikut blushing. Lagi lagi Ray hanya bisa tersenyum tipis.

"Dasar sinting. Amit-amit mandi berdua sama kamu"ucap Naya galak.

"Sudah selesai kan, sekarang ayo pergi"ucap Ray. Ray menarik tangan Naya. Dan berjalan menuju mobil Ray.

Ray membukakan pintu mobil untuk Naya. Naya yang mendapati perlakuan seperti itu merasa tersentuh dengan perbuatan Ray, namun dia segera menepis perasaan itu.

Because Of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang