Chapter 10

2.5K 135 2
                                    

"Seperti kupu-kupu yang terbang bebas,tetapi tahu tujuannya,yaitu bunga yang indah"

Di ruang rapat,keadaan tampak santai. Ray dan kliennya sedang membahas proyek kerja sama yang akan mereka lakukan.

"Hasil proyek ini akan sangat menguntungkan perusahaan kita berdua"ucap seorang pria dihadapan Ray.

"Aku harap juga begitu. Proyek ini cukup menarik. Aku menyukai gagasan idenya"ucap Ray.

"Kau terlalu memujiku. Itu hanya ide biasa,ide-ide dari perusahaanmu masih lebih unggul"

"Kau terlalu merendah. Swenfri grup juga sudah berkembang pesat"sanggah Ray.

"Terima kasih pujianmu,tuan Antonio"ucap pia yang bernama Jogi itu.

"Alex"panggil Ray.

"Ada apa?"tanya Alex, yang duduk tak jauh darinya.

"Panggilkan Naya,suruh dia ke ruanganku membawa laporan yang ku suruh"perintah Ray. Alex mengangguk paham, dan langsung meninggalkan ruang rapat itu.

"Baiklah, aku rasa kau sedang sangat sibuk tuan Antonio"ucap Jogi.

"Jangan memanggilku seperti itu, aku merasa sudah sangat tua sekali"

Jogi tertawa mendengar perkataan Ray barusan.

"Oke, maaf maaf. Aku rasa rapat kita sampai di sini dulu, senang bekerja sama denganmu Ray"Jogi mengulurkan tangan kanannya.

"Baiklah, kita sama sama sibuk. Senang bekerja sama denganmu juga"Ray menjabat uluran tangan Jogi.

"Baiklah, aku permisi dulu"pamit Jogi.

"Akan aku antar"

"Tidak perlu repot-repot. Karyawanmu pasti sudah menunggu di ruanganmu"

"Yasudah kalau begitu. Hati-hati"ucap Ray. Kedua pria muda itu pun keluar dari ruangan itu. Berjalan ke tujuan masing- masing,Jogi ke parkiran dan Ray ke ruangannya yang berada di lantai 21.

Ray memasuki ruangannya. Dilihatnya seorang wanita duduk manis di sofa ruangannya.

"Kamu sudah lama Nay?"tanya Ray.

"Sekitar 15 menit yang lalu"ucap Naya.

"Ini laporan yang kamu minta"Naya menyerahkan sebuah buku cukup tebal kepada Ray.

Ray menghampiri Naya ke sofa itu, dan duduk dihadapan Naya. Ray mengambil buku itu, dan mulai memeriksa hasil kerja Naya sekilas. Lalu meletakannya kembali ke meja.

"Kamu tidak memeriksanya?"tanya Naya bingung.

"Nanti saja"jawab Ray enteng. Naya berdecak.

Ray melihat jam tangannya.

"Ayo makan siang dulu"ajak Ray.

"Makan siang? Tapi ini belum jam makan siang Ray. Masih ada beberapa jam lagi jam makan siang"

"Tidak ada penolakan"ucap Ray tegas.

Because Of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang