"ke semarang??. ini udah hampir jam 12 malem zal"
dewi mencoba menanyakan lagi keinginanku,
saya :"iya sekarang kita ke semarang"
dewi :"emm, kamu cuma cari alasan biar gak ketemu risa dulu kan??"
saya :"yaa itu salah satunya, tapi ada beberapa hal lain yang ingin aku lakuin disana"
dewi :"apa itu??"
saya :"kamu akan tau besok pagi, yang penting kita berangkat sekarang ya"
singkatnya dewi berhasil kubujuk, jawabanya tepat saya memang ingin menghindar dulu dari risa, tapi alasanku yang lain adalah saya sudah setahun lebih tidak nyekar ke makan almarhum ibuk dan bapak.
sebelum berangkat kami mampir makan dulu di sebuah warung bakmi kaki lima yang ada di pinggir jalan, sudah lama juga saya tidak makan bakmi godhog,
beberapa hal ringan saya obrolkan dengan dewi, pembeli sepert kami cukup ramai di warung itu membuat yang saya dan dewi harus menunggu cukup lama sampai pesanan kami siap,
saya dan dewi sudah kehilangan topik pembicaraan untuk kami obrolkan, saya cuma menunduk sambil memandangi gelang yang diberikan risa, tertulis namaku dan namanya,
"pakai ini terus ya mas, biar kamu inget terus sama aku" saya teringat kata2 risa saat memakaikan gelang kulit ini..
"ris, aku selalu inget kamu, apa kamu masih memakai kalung itu ris??" saya bertanya dalam hati..
"kamu galau lagi zal?" dewi bertanya..
saya :"cuma memikirkan yang udah lewat"
dewi :"kangen sama yang dulu2??"
saya mengangguk pelan,
dewi :"kalo kamu menyerah kayak sekarang ya siap2 aja nanggung kangen itu sampe kamu tua, tapi kalo kamu berjuang yaa kamu bisa mengulang hal2 yang buat kamu kangen itu sama risa lagi"
saya :"apa kamu pernah dikecewakan seperti ini wi?" saya bertanya balik kepada dewi
dewi :"yaa,, aku sering dikecewakan juga zal, dikecewakan kenyataan, aku cewek yang punya perasaan, meskipun belum pernah pacaran pasti aku juga pernah menjalin hubungan dekat sama cowok"
saya :"boleh diceritain??"
dewi kemudian menceritakan kisah romansanya kepadaku, dia juga pernah jatuh cinta kepada seseorang yang lebih tua 4 tahun umurnya dari dia.
namanya adalah Husain, dewi pertama bertemu denganya saat dewi sma, pertemuanya terjadi saat husein sedang ppl di sekolahan dewi,
dan semua terjadi begitu saja, husin dan dewi menjalin hubungan tanpa setatus, cukup lama. mereka hanya mengungkapkan perasaan mereka masing2,
1 tahun dewi mulai menikmati indanya kasih seseorang,tap.... husin pun harus diambil darinya, ya.. husin meninggal dengan umur yang masih muda, dewi tidak menjelaskan bagaimana sampai husin meninggal,
menceritakan itu pasti cuma akan membuat luka hatinya kembali sakit..
saya :"maaf wi, aku ikut berduka"
dewi :"yaa,, hidup orang seperti kita emang gak mudah ya zal, akupun merasa begitu, saat ada orang baru yang menerima kekuranganku dia harus pergi, kak Husin satu2nya orang yang bisa mengerti aku,
dia begitu melindungiku, tapi semua yang hidup memang bakal mati zal, aku udah ikhlas untuk kepergian kak husin, dan udah saatnya aku berjalan lagi, satu2nya yang membuat aku menyesal adalah aku dan kak husin gak sempat memiliki hubungan seperti hubunganmu dengan risa,
berkali2 kak husin nembak, tapi selalu aku bilang belum siap, dan setelah dia pergi cuma ada penyesalan zal"
saya termenung,, betull juga perkataanya, beberapa kali saya mati2an menjaga risa, mulai dari saat dia koma, saat akan terjadi gempa, dalam hati saya masih sangat besar rasa sayang kepada risa,
tapi entah kenapa egoku menepis semua itu,
saya hanya bisa mengangguk2 seperti orang bodoh, saya paham maksud dewi, tap saya masih ndableg dan masa bodo..
..
kami sudah selesai makan dan langsung masuk mobil kemudian berangkat menuju semarang,
hoamm,, saya sebenarnya sangat mengantuk, saya baru sampai pagi tadi dan kini sudah harus pergi lumayan jauh, tampak dewi sudah tertidur lelap di jok mobil,
dia tetap terlihat cantik saat tertidur, menurutku kecantikan antara dewi dan risa itu berbeda, risa memiliki kecanikan yang terkesan polos dan lugu, dan itu benar2 membuat saya tergila-gila dengan risa,
sedangkan dewi, kecantikanya terkesan anggun dan eksklusif, bahkan dia tidak memakai make up sama sekali kecantikanya akan membuat laki2 yang tidak punya mental cukup kuat menjadi minder..
saya menyelimuti dewi yang nampak kedinginan dengan jaket yang saya bawa...
dan akhirnya kami sudah sampai semarang, tapi tentu saja saya belum sampai di alamat lamaku, saya harus berkendara paling tidak satu jam untuk sampai, sedangkan jam sudah menunjukan hampir pukul 3 pagi..
saya menepikan mobil di rest area sebuah pom bensin, saya membuaka jendela depan dan akhirnya terlelap bersama dewi...
..
suara adzan subuh memaksaku bangun dari tidurku yang hanya sebentar, tampak dewi juga terbangun sambil mengucek2 matanya..
"zal, kita dimana?"
saya :"di semarang wi, aku gak kuat melek trus istirahat disini deh, subuhan dulu yuk"
saya dan dewi melaksanakan shalat subuh di mushala kecil yang ada di spbu itu.
dewi :"kamu gak capek zal?"
saya :"lumayan wi"
dewi :"kita mau kemana sih sebenernya?"
saya :"kamu mau kuajak jenguk orangtuaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Tahun setelah aku mati
Horror"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang" By: WN kulon.kali (KASKUS)