Hidupku terasa komplit, ya terasa semuanya begitu indah, terlebih hadirnya Abimanyu membuat kami semakin bersyukur atas anugerah dan karunia-Nya yang sudah begitu banyak dilimpahkan kepada kami, tangis dan tawa dari Abi membuat rumah yang sudah terlalu lama sepi ini menjadi lebih berwarna, dulu rumah ini ditempati oleh 3 orang, saya, Bapak, dan ibuk, seiring berjalanya waktu Ibuk pergi meninggalkan rumah ini, beberapa tahun kemudian giliran bapak yang menyusul ibuk pergi meninggalkan rumah ini, beliau berdua tidak akan kembali dan tinggalah saya sendiri di rumah ini untuk waktu yang cukup lama, sampai risa datang, memberikan wajah baru disini, beberapa waktu seterusnya datang seorang lagi yang meramaikan rumah ini, yaitu Abimanyu anaku.. dan jadilah kami menjadi 3 orang penghuni tetap rumah ini..
Abimanyu tumbuh dengan cepat dan tidak terasa umurnya sudah menginjak bulan ketujuh, dia mewarisi kulit halus ibunya, dan abi adalah anak yang gemar berceloteh dan tertawa, tampaknya dia mewarisi bakat cerewet dari ibunya,dan ukuran tubuhnya cukup besar untuk ukuran anak berumur tujuh bulan,
Semua yang terjadi begitu indah bagi saya dan risa, beberapa hal yang menjadi kendala kami adalah ketika saya dan risa harus bekerja dan dengan terpaksa musti meninggalkan Abi kepada pengasuh kepercayaan kami, andai saja saya masih punya orangtua tentunya abi akan aman diasuh kakek dan neneknya, mertuaku juga bekerja secara terpisah ibu mertuaku di Thailand sedangkan bapak mertuaku juga masih menjadi polisi aktif, jadi kami mengambil jalan tengah dengan meminta bantuan seorang pengasuh bernama Ibu Mus untuk menjaga abi selama kami bekerja..“mas, makan siang dulu” begitu kata risa dari seberang telefon..
“iya nduk, kamu juga jangan lupa makan” jawab saya
Waktu itu adalah pertengahan tahun 2012 saya sedang memakan bekal makan siangku yang dibuatkan risa sedari pagi tadi, suasana rumah sakit tempatku menghadapi koas sedang tidak begitu sibuk, jadi ada sedikit waktu lebih lama istirahat buat saya..
“Mas, kira2 si bima lagi ngapain ya?”
“kok bima sih?,abi... kalo bima nanti udah beda tokoh nduk”
“yahh.. mas kan kerenan kalo bima manggilnya” celoteh risa dari ujung telefon,
Kami memang selalu begini saling mengabari setiap ada kesempatan dan waktu luang di sela kesibukan kami.“biar aku telepon bu mus si Abima lagi apa”
“hihi Abima panggilanya jadi lucu, iya mas aku lanjut kerja lagi ya mas, bye sayang”
Klik, telefon itu ditutup oleh istri saya,
Saya menggeser layar handphone dan mencari kontak telepon rumah sayaTtuuuuuttttt...tuuuuutttt...tuuutttt, suara dial telefon yang sedang menyambungkan ke nomor telefon rumahku..
Ahh tidak ada jawaban, yang terdengar hanya suara operator yang meminta saya mencoba lagi..“mungkin bu mus sama abi lagi jalan2” begitu pikir saya dalam hati..
Saya beranjak dan berjalan di sepanjang koridor rumah sakit itu menuju keruangan saya...
Dan handphone di saku kemeja saya berdering..“nah ini ibu mus” gumam saya ketika melihat nomor kontak rumahku yang tertera di layar panggilan itu..
“haloo bu, gimana si Abi lagi ngapain?”
“bu mus?” ulang saya lagi ketika yang saya dengar hanya hembusan nafas yang terdengar berat..“hhhrrrrrr hrrrrrrr hrrrrhahahaha” Deggg...suara itu, bukan suara bu mus
.. suara tawa yang berat dan terdengar ganjil.. ini ... tidak beres...Kata saya berbicara sendiri dan sedetik kemudian saya segera berlari untuk segera pulang dan mengecek keadaan Abi, saya tidak memperdulikan izin karena saya sedang panik, siapa suara tadi? Saya takut ada orang yang berniat tidak baik sedang berada dirumah saya..
Saya sampai di parkiran dan segera naik diatas pespaku, menggenjotnya sekuat tenaga dan dengan kecepatan penuh saya melaju kerumah..
Saya menjadi pengendara yang sangat ugal-ugalan dijalanansaya tidak peduli dengan berapa lampu merah yang saya terobos, beruntung saya tidak dikejar polisi, saya terlalu terburu-buru, saya terlalu takut jika terjadi apa2 dengan abi...
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Tahun setelah aku mati
Horror"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang" By: WN kulon.kali (KASKUS)