Setiap hari adalah hari bahagia, kata itu mungkin pas jika dikaitkan dengan kehidupan baru saya, ya saya merasa sangat bahagia dengan keluarga baru saya, walaupun kami hanya berdua tapi saya merasa risa membuat semuanya begitu sempurna, jika dulu selama masih mbujang saya harus mengurus semuanya sendiri, kini ada risa seorang istri sekaligus sahabat yang membantu menyiapkan segala keperluanku, kehidupan kami memang belum mapan, risa masih bersetatus pegawai tidak tetap di rumah sakit yang cukup kondang di jogja, sedangkan saya tidak lebih dari seorang guru les dengan penghasilan 1,5 juta sebulan, kecil memang, tapi saya sudah sangat bersyukur dengan kehidupan saya ini, saya masih berjuang untuk mendapat gelar profesi dokter saya dan selama proses itu berjalan risa senantiasa menguatkan saya.
Agenda rutin saya tiap pagi adalah mengantarkan risa, dilanjutkan dengan koas yang harus saya tempuh selama 2 tahun di rumah sakit yang sudah ditentukan,dan menjelang sore hari saya langsung berganti profesi menjadi pengajar, dan setiap akhir pekan saya dan istri kini memiliki hobi baru..
Bertanam... ya mungkin saya belum menceritakan kepada kalian kalau risa itu sangat suka dengan tanaman, apalagi bunga, semasa masih pacaran pun dulu kami sering mencari jenis2 tanaman baru untuk melengkapi koleksi tanaman di kebun mini milik risa,dan karena sekarang risa sudah menjadi istri saya dan harus tinggal bersama saya maka kebun yang ada di rumahorangtuanyapun harus ikut diboyong ke halaman belakang rumah saya, dan tentunya kalian tau siapa yang jadi tukang kebonya“mas, jangan taroh disana lah, anggrek itu sensitif kalo kena panas berlebih” seru risa dari balkon belakang.
“iya wel bawell”teriak saya sambil membetulkan letak anggrek dendrodium itu kebawah naungan pohon jambu..
“udah pas belom ini nduk?” teriak saya yang sudah tidak sabar karena kepanasan dan yang punya kebun malah asik minum es teh di balkon..
“udah sip mas mas gak panas kah? Panas2an terus disana?” seru risa dengan suara mengejek..
“dasar emak2 rese” gerutu saya sambil menghampirinya.
“ini es tehnya pak ” ujar risa sambil menuangkan esteh kesebuah gelas besar..Saya Cuma berdehem sambil menenggak gelas yang berisi teh itu banyak2, udara sedang panas2nya, musim pancaroba ini benar2 membuat hawa berasa tidak nyaman...
“mas, besok bikinin gazebo dong, kan enak gitu kalo sore2 ngadem sambil liat taneman”
“iya besok”
“gazebonya yang gede sekalian mas, 6 x 4 atau berapa bisa sekalian jadi tempat sholat kan”
“iya nduk”
“trus pasangin lampu kelap kelip ya mas biar kalo malem tu diliatnya bagus”
“iya nduk” jawab saya dengan asal, karena saya sudah hapal betul risa pasti akan meminta hal yang aneh2 jadi saya Cuma iyain aja,,.
“iya2 itu beneran dibikinin gak mas “ tanya risa dengan mulai sewot..
“enggak “
“dihhh, punya suami kok gini amat sih” jawabnya sambil mencubit perutku..
“adawww,, sakit nduk.. masih aja suka nyubit sih, makanya kalo minta jangan aneh2 lah, segala gazebo ukuranya 6 x 4, pake lampu kelap-kelip, itu gazebo apa panggung konser?”
“ya biar keliatan bagus mas, tau ahh ngambek” jawabnya sambil berdiri dan masuk kedalam rumah..
Akhir2 ini risa memang gampang ngambek, entah kenapa.. mungkin seperti biasanya, kalau sedang pms risa emang susah2 gampang, kalau udah seperti ini biasanya saya yang mengalah dan merayunya menggunakan es krim kesukaanya, dan cara itu dari dulu selalu berhasil...
“nduk.. yuk keluar yuk, aku mau beli es krim coklat yang guede pake toping komplit” teriak saya sambil membuntuti risa masuk ke dalam rumah,
“nduk?” panggil saya lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Tahun setelah aku mati
Horror"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang" By: WN kulon.kali (KASKUS)