Patr 5

3.4K 114 1
                                    

kenapa?, apa salahku ya Rabb? , apa ngkau juga menguji manusia yang bahkan belum akhil balik? kenapa harus saya! timpakanlah kutukan ini pada orang lain, jangan kpd saya! ini terlalu berat... pikirku saat saya menjelang dewasa.
.
saya terbangun dengan badan yang ngilu, sakit sekali... saya llangsung teringat kejadian semalam, rasanya ingin menutup mata dan kembali pingsan, atau paling tidak menangis.. tapi menangispun sudah sulit, mataku terasa pedas, apa air mataku mengering?? pasti rupaku terlihat kacau sekali kala itu, saya melihat bapak. tampaknya beliau tidak tidur semalaman beliau menghampiriku, dan mendekapku..
Bapak : "kamu akan baik2 saja nak"
saya :" Rizal takuttt pakkk, rizall.. rizal liat hantu pakk, rizal takutttt.. rizal gak mau pak",
Bapak : "Rizal, bapak yakin anak bapak ini cowok pemberani, iya kan? jangn takut, bapak disini, yaaa"
Saya : "iya pak, ibuk kemana?"
Bapak : "ibuk pulang sebentar, ambil baju buat kamu, ya gapapa sekarang kamu tidur lagi"
Saya : "iya pak"
Bapak: ☺
Bapaku ini adalah sosok panutanku hingga saya dewasa, beliau adalah abdi negara yang jujur, seorang pejuang diera modern, beliau adalah pelindung keluargaku, beliau bisa menjadi sosok yang tegas dan juga lembut, beliau adalah Bapaku. saya ingin menjadi seperti beliau....
saya tertidur lagi, mungkin cukup lama sampai saya bangun mungkin itu sudah siang bolong.. dan saya melihat banyak sodaraku dirumahsakit.... ada budhe,pakde,paklek, sepupuku, dan banyak lagi.. mereka menangis.. sambil memeluku tapi tanpa bicara, saya tidak mengerti, ada apa ini. infus saya sudah dilepas, saya juga sudah mulai tenang.. saya bisa berjalan dan duduk sendiri, saya melirik kearah bapak. dan untuk pertama kalinya melihat bapak menangis..
Saya : "bapak kok nangis?, bapak sedih?" tanyaku polos
Bapak : "rizal, bapak cuma sedang mikir seuatu" bapak mengusap pipinya dan memeluku erat,
Bapak : "kamu akan jadi anak yang kuat, ya kan rizal?"
Saya : "pakk,?
hari itu juga kami pulang, bapak menggendongku seakan tidak mau melepasku, kami naik mobil kijang milik sodaraku dan menuju rumahku, entah kenapa saya masih melihat "mereka" dan saya tidak setakut tadi malam, seolah otaku mengatakan mereka bukan apa2..
kami sampai rumah, dan anehhh tidak biasanya rumahku sangat ramai, para tetangga banya sekali yang dirumahku, entah saya tidak mengerti.. begitu turun, sanak sodaraku yang lain langsung memeluku erat, dan berbicara panjang lebar dengan bapak, yang terlihat jelas bapak sedang cemas, takut, atu sedih, saya benar2 gak ngerti!
budhe Yuni kemudian menggendongku, bapak masuk kekamar, dan saya dihujani peluk cium oleh tetangga dan sodaraku, mereka menangis, saya melihat mereka menatapku dengan tatapan yang paling kubenci hingga saat ini, mereka menatapku dengan iba. tatapan yang entah kenapa diusiaku saat ini paling enggan kulihat orang menatapku dengan cara seperti itu. sampai diumurku yang ke 28 tahun ini saya tidak suka dengan namanya dikasihani, saya lebih suka dibenci daripada dikasihani,,,,
perasaan saya menjadi tidak enak dan benar saja, bapak mengendongku lagi, tampaknya beliau baru ganti baju, dan membawaku ke kamar.bapak memeluku sangat erat,
Bapak : "Rizal, maafkan bapak ya"
Saya : "kenapa pak? " tanyaku polos.
Bapak : "maaf nak" kali ini memeluku lagi sambil menangis
Saya : "paak?"
Bapak : "ibu meninggal nak, ibumu kecelakaan mobil"
Jleeebbbbb... berapa kali momen jleb di hati kalian? Demi apapun saya baru anak TK! kenapa disaat saya masih membutuhkanmu ibuk. ibuk harus pergi, ibukk apa ibuk tau penderitaan anakmu ini selama belasan tahun setelah ibuk tinggal?? haa??
beberapa kali pertanyaan itu muncul setelah saya remaja...
saya akan skip cerita tentang pemakaman ibuk, batin saya masih sakit, setiap mengingat kejadian itu..
singkatnya setelah tangis2ku, setelah jeritan2 pilu, dan panggilanku kepada ibuk untuk bangun akhirnyaibu dimakamkan di tpu terdekat. saya masih merasakan sesak itu, saya harus menghadai hal ini, dikala ada yang salah dalam indra saya, ibuk pergi. dan diusia sekecil itu saya dipaksa mengerti, Bahwa yang mati tidak akan hidup kembali ....
Selamat tinggal Ibuk, ibuk adalah wanita yang kukenal 9 bulan 10 hari dikandungan, dan wanita yang baru kukenal dan menemaniku selama 6 tahun 2 bulan dan 5 hari.. buk meninggal hari jumat tahun 1995...
.......
......
........
2 hari setelah itu, saya hanya tidur dan mengurung diri... banyak sekali penampakan di luar jendela tiap malam, apakah saya tidak takut?, saya sangat takut!! saya hanya meluapkan takut saya dibawah selimut, saya menangis tertahan, karena mata saya sudah lelah mengeluarkan air mata, saya berusaha tidak menjerittt, saya hanya menggigit bantal....
"Ibuk, Rizal takut buk "
...
..
kejadian itu berlangsung seminggu, bisa kalian bayangkan trauma yang saya terima.. rasa sakit itu, rasa takut itu.. seperti berputar dikepalaku.. "Rizal pengen nyusul ibuk" kataku dalam hati..
saya kehilangan cahaya saya sejak saat itu, saya kehilangan ceria, saya kehilangan tawa, saya kehilangan diriku sendiri...

100 Tahun setelah aku matiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang