Keesokan harinya,
Ini adalah malam takbiran, suara takbir sudah terdengar dari masjid-messjid yang letaknya tidak jauh dari rumah Oma.
Saat Alexa dan saudara-saudaranya berikut sepupunya dan juga kerabat jauhnya yang sebagian besar masih ABG usia belasan tahun dan jumlahnya banyak, hingga Alexa kesulitan mengenal nama-nama mereka semuanya, mereka bukan semuanya cucu-cucu Oma dan Opa, tapi anak-anak dari orang yang diasuh oleh Oma dan Opa, atau anak-anak dari semua pekerja yang bekerja di rumah Oma dan Opa, dan kehadiran mereka disini sama seperti Alexa untuk berlebaran disini. Karena sifatnya kedua Kakek dan Neneknya ini tidak pernah membeda-bedakan status social, membuat Oma dan Opa sangat disegani, baik oleh keluarga, kolega bisnis maupun orang lain yang mengenal mereka.
Saat ini mereka tengah berkumpul di ruang keluarga rumah Oma yang luas, setelah tadi rebutan THR yang dibagikan oleh Oma dan Opa, juga kado yang disiapkan oleh Oom Rivan dan Oom Adytia kedua adik Oom Bastian untuk mereka, sebenarnya tujuan kado itu untuk adik-adik yang lebih kecil dari Alexa, tapi Oom Rivan, Tante Syahnaz, Oom Adytia dan Tante Christine sengaja menyiapkan lebih untuk Alexa, keponakan yang sangat jarang ditemui menurut mereka, membuat Alexa merasa sedih. Alexa dianggap oleh keluarganya, tapi olehnya jangankan dianggap, melihat pun tampaknya tidak mau.
Alexa saat ini berada dalam pelukan manja Oma dan Opa yang sepertinya enggan melepaskan Alexa dari pelukannya.
Mereka begitu menyambut kedatangan Alexa dengan tangan terbuka, malah cenderung memanjakannya, lebih dari pada cucu yang lainnya, mungkin karena sampai sejauh ini Oma dan Opa belum memiliki cucu perempuan selain Alexa, walaupun Alexa tidak yakin bahwa Alexa merupakan salah satu cucu dari keluarga Syamsudin Tanamaz yang terkenal di semua tempat di Bukittinggi, sebagai seorang pengusaha kaya, yang sangat santun dan rendah hati.
Saat ini Alexa berpindah duduk didekat Bunda dan tengah bercanda dengan saudara-saudara Alexa, saat keriuhan itu terputus dengan ucapan salam dari pintu depan, "Assalamualaikum.."
Dan dijawab dengan kompak, "Waalaikumsalam,"
Tiga orang sosok memasuki ruangan ini. Dan membuat wajah Alexa memucat karena terkejut.
Mereka, Oom Bastian, Tante Irna dan Kevin, tampak masuk ke dalam ruangan ini, dan kembali kehebohan terulang, dan saat ini tujuannya adalah dia.
Alexa menundukan kepalanya, dan Bunda yang pasti tahu dengan suasana hati Alexa, mengusap bahunya menenangkan. Alexa menatap Bunda dan berusaha tersenyum, walaupun terasa pahit.
Saat ketiga orang itu masuk ke dalam rumah, setelah bersalaman dan bertanya kabar, Alexa memutuskan untuk masuk ke dalam kamar yang ia tempati bersama Bunda, berusaha sebisa mungkin menghindarinya, Alexa tahu dia tidak menyukainya. Sangat-sangat tidak menyukainya. Dan saat Alexa memutuskan untuk menghindari bertemu dengan mereka, dengan masuk kedalam kamar yang Alexa tempati, suasana yang tadinya hangat berubah menjadi sunyi senyap.
Dan Bunda yang mengerti keinginan Alexa, hanya menganggukan kepalanya mengijinkan.
****
Sholat Ied di lakukan di tanah lapangan dekat rumah Oma, Alexa, Bunda, Oma dan para perempuan di rumah Oma berjalan beriringan, termasuk Tante Irna yang tadi saat Alexa keluar kamar dan bertemu dengan Alexa langsung memeluknya erat, dan menciumi wajah Alexa penuh kerinduan, Alexa hanya bisa meringis.
Perlakuan Tante Irna, maupun Kevin berbeda 180 derajat di bandingkan Oom Bastian, kebenciannya kepada Alexa membuatnya kesulitan untuk sekedar tersenyum atau menyapa Alexa.
Tadi juga, Tante Irna memberikan Alexa beberapa buah paperbag, yang saat Alexa buka berisi pakaian untuknya, baju muslim, kerudung, dan beberapa pakaian yang bisa Alexa gunakan saat Alexa santai dan berniat menghabiskan waktunya dengan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa
RandomKisah tentang seorang anak perempuan yang sedang mencari jati dirinya, di balik penolakan seorang Ayah yang diam-diam ia cintai. Terlalu takut Alexa menujukan rasa sayangnya kepada Ayah yang harus ia panggil dengan sebutan Oom Bastian. Yeayyyy... i...