Part 10

2.6K 199 15
                                    

Aku buat target deh untuk part ini, kalau part ini vote-nya sampai dengan 25, syukur-syukur 50, dan koment 15, sebelum jam 2 siang hari ini ya... 28 Februari 2018, aku update 2 kali deh.  Tapi kalau tidak sesuai target, selamat menunggu sampai hari Jum'at ya..

So... enjoy guys. Happy reading.

Don't  miss it, part 11 sampai ending aku private ya.. Jadi kalau mau baca lanjutannya, silahkeun follow dulu. Kiss..

****

Akhirnya hari sabtu sore yang ditunggu datang juga. Tanpa diiringi tatapan khawatir dari Jimmy karena Bunda sudah berangkat tadi pagi ke Bali, Alexa berangkat bersama dengan Erick.

Dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, Alexa dan Erick akhirnya sampai juga ke gerbang halaman rumah Oom Bastian, setelah sebelumnya dia terjebak kemacetan panjang di perjalanan sejak keluar dari rumahnya di Lembang, karena ini malam Minggu, dan Rumah Oom Bastian yang berlokasi di Dago Pakar di mana ada 15 objek wisata terkenal tujuan para turis, belum lagi dengan jejeran factory outlet yang berbaris di sepanjang jalan Dago, membuat perjalanan yang dilalui Erick dan Alexa tersendat lama.

Sebenarnya Alexa sudah memberikan saran kepada Erick untuk melewati jalan Punclut via Dago, walaupun Tanjakan Naga masih tetap terlewati, tapi minimal jalan yang dilewatinya bagus, tidak seekstrem jalan Puclut via Ciumbuleuit yang memiliki jalan yang rusak, walaupun view yang ditawarkan sungguh memanjakan mata yang lelah, tapi menempuh jalur ini cukup berat, kondisi kendaraan yang harus prima, begitu juga dengan pengendara yang harus memiliki keahlian yang maksimal karena kondisi jalur yang cukup ekstrem, tapi Alexa yakin Erick akan mampu melewatinya, karena ia sudah bermain-main dengan kendaraan roda empat ini sejak sebelum memiliki SIM sampai sekarang ia yang sudah hampir dua puluh tujuh tahu, jadi Alexa percaya Erick akan membawanya dengan aman.

Tapi yang namanya Erick, ia memang selalu semaunya, dengan alasan quality time berdua dengan Alexa yang sudah lama sekali tidak mereka lakukan, padahal setiap hari juga bisa dilakukan, dan lihatlah Erick lebih memilih jalan kota yang ramai, apalagi saat weekend seperti ini, jalanan Lembang menuju Bandung itu seperti semut yang sedang berbaris rapi, harus memiliki ekstra sabar.

Setelah beberapa kali berhenti untuk melakukan Sholat Magrib dan Isya, juga makan malam di cafe-cafe yang banyak berjejer sepanjang jalan Dago, akhirnya saat jam didasbor mobil yang dikendarai oleh Erick sudah menunjukan jam dua puluh lewat lima belas menit, mereka sampai juga ke rumah Oom Bastian, sebuah hunian yang Alexa yakin sangat prestisius, bangunan dua lantai yang sangat megah, dengan gerbang besi yang tertutup rapat, membuat mulut Alexa hampir mangap lebar, karena ini kali pertama ia bertandang ke rumah ini, selama dua puluh satu tahun kehidupannya.

Setelah menepikan mobil, Erick menekan klakson sebanyak tiga kali, yang jadi ciri khasnya dan untuk mengabarkan kedatangannya, kepada Oom Bastian dan Tante Irna yang mungkin masih belum tidur.

Mendengar rentetan jeritan klakson aneh sebanyak tiga kali, Tante Irna dan Oom Bastian yang sedang menonton TV mengintip dari jendela, untuk mengetahui tamu yang datang.

Tapi sayang tidak kelihatan wujudnya. Akhirnya untuk mencegah jeritan klakson lainnya yang mungkin bisa mengganggu kenyaman tetangganya, Oom Bastian dan Tante Irna memutuskan untuk keluar dan melihat sendiri tamu yang datang. Dan mereka terperanjat kaget ketika mobil itu sudah masuk kehalaman dan pengemudinya keluar, Erick, tapi yang lebih membuat Oom Bastian kaget dan mengetatkan gerahamnya marah, karena tidak lama kemudian Alexa keluar dari dalam mobil, tersenyum ramah menyapanya.

Setelah menutup pintu mobil Alexa menghampiri Tante Irna dan Oom Bastian, dengan hangat dia memeluk Tante Irna, dan terbalaskan dengan pelukan hangatnya sama hangatnya oleh Tante Irna, tapi pelukannya ditepiskan dengan kasar oleh Oom Bastian, karena Oom Bastian dengan lebih kasar langsung menepis tangan Alexa, dan hampir membuat gadis itu terjelembab jatuh. "Erick, ngapain kamu kesini?" tanya Oom Bastian kepada Eick, bukan hanya saja yang dingin, tapi Oom Bastian juga menatap Erick dingin.

AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang