Part 12

2.2K 171 10
                                    

Sejak kejadian sore tadi Alexa memutuskan untuk tidak bergabung dengan keluarga Oom Bastian, aktivitas malam itu hanya ia habiskan di kamarnya, karena badannya kembali merasa tidak enak, suhu tubuhnya meningkat drastis dari suhu normal, dan kepalanya terasa sangat sakit, beberapa kali ia kehilangan pandangan, walaupun masih samar, tapi Alexa tahu pasti itu apa, yang ia lakukan hanya meringis dan menggigit bibir dengan wajah pucat pasi mengkhawatirkan.

Mbok Minah telah berulangkali melihat keadaannya, tapi sampai menjelang malam keadaannya malah semakin memburuk, kepalanya berat untuk diangkat, matanya berulangkali gelap, yang Alexa lakukan ia hanya banyak-banyak beristigfar dan membaca do'a, supaya penyakitnya tidak sampai kambuh di rumah ini, ia tidak mau Oom Bastian semakin membencinya karena mengetahui dirinya berpenyakit.

Malam itu Alexa memutuskan untuk tidak turun dan tidak ikut bergabung makan malam bersama keluarga Oom Bastian. Tapi Oom Bastian yang tidak mengerti dengan alasan yang di kemukakannya, berulang kali memaksa Mak Ijah untuk melihat keadaan Alexa saat itu yang dianggapnya berbohong.

Padahal keadaan Alexa waktu itu demikian parah, karena untuk mengambil gelas di samping tempat tidur pun tangannya sudah bergetar hebat.

Mbok Minah, sudah berulang kali masuk kekamarnya dan menyampaikan pesan dari Oom Bastian dan keluarganya supaya Alexa ikut turun dan makan bersama, tapi lagi-lagi Alexa menolaknya dengan alasan apa adanya.

Tapi Oom Bastian yang pada dasarnya tidak suka dengan kehadiran Alexa dirumahnya, berubah naik pitam dengan amarah yang meletup-letup didadanya, ia terjang pintu kamar Alexa yang tertutup rapat. Saat Oom Bastian melihat Alexa tengah berbaring tenang di tempat tidurnya dengan mata terpejam dan wajah memerah, kemarahan di dada Oom Bastian makin berkobar. Dengan kasar ia seret tangan Alexa, membuat gadis itu jatuh dari tempat tidurnya dengan kaget, "bangun kamu!" perintah Oom Bastian galak.

Setelah berhasil mengumpulkan pikirannya, Alexa bertanya tidak mengerti, "ada apa Oom?" dia beringsut mencoba untuk berdiri dan menghadap Oom Bastian. Tapi fisiknya terlalu lemah, dia akhirnya jatuh terduduk kembali ke lantai kamarnya yang dingin.

Mata Oom Bastian melebar, "ada apa? Kamu bilang ada apa?" teriak Oom Bastian nyaring, "harusnya saya yang nanya, kenapa kamu tidak ikut gabung makan malam tadi?"

Alexa yang sudah berhasil berdiri dengan susah payah bertumpu pada tiang tempat tidurnya, karena dia tidak akan mampu berdiri tegak, dan dengan mudah menatap Oom Bastian tidak fokus, karena pandangannya berubah buram, terlihat mengerutkan keningnya tidak mengerti, "Alexa udah bilang sama Mbok Minah, Alexa sedang tidak enak badan Oom, dan tidak bisa ikut makan malam bareng!" jelas Alexa.

Tapi telinga Oom Bastian seolah sudah tertutup rapat dari penjelasan Alexa, dia menarik kerah baju Alexa dengan kasar, dan menempelkan punggung tangannya di keningnya, "mana buktinya kalau kamu sakit?" desisnya.

Alexa melepaskan cengkraman tangan Oom Bastian di kerah bajunya yang mencekik dengan sulit, karena tenaganya yang terbatas yang disebabkan oleh kondisi tubuhnya yang sedang turun, dia menatap Oom Bastian tidak mengerti, "ada apa Oom? Kenapa Sikap Oom terhadap Alexa beda banget, mungkin sejak Alexa lahir ke dunia ini, Oom tidak pernah ramah kepada Alexa. Kesalahan apa yang telah Alexa perbuat hingga membuat Oom begitu membenci Alexa? Tolong bilang Oom, biar Alexa mengerti!" pintanya dengan penuh harap.

Oom Bastian membuang muka, sambil melepaskan pegangannya dari kerah baju Alexa, "kamu bersalah besar Alexa, karena kelahiranmu kedunia ini tidak di harapkan, karena kamu harus lahir dari benih laki-laki bajingan yang memperkosa Bunda kamu, karena kelahiran kamu itu merusak hubungan pernikahan saya dengan Bunda kamu," jelasnya, membuat Alexa shock, sesaat ia hanya diam tanpa komentar, air matanya menetes deras, akhirnya ia mengetahui penyebab ia begitu dibenci oleh Oom Bastian, kenapa Oom Bastian tidak bisa bersikap ramah kepadanya..

AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang