Six

56 29 22
                                    

Eaks kayaknya gue lagi rajin nulis nih...
Lanjut yo... Lanjut yo....

"

Apa ?" ucapnya dingin.

Aku merasa sangat jengkel sekali dengan dia. Aku manggil diakan cuman mau bilang makasih eh, dianya malah gitu. Jadi, males deh.

"Jangan dilihatin terus ntar jadi suka loe sama gue.. Hahaha..." ucap Vincent yang diselingi ketawa geli.

"Emang udah suka." ucapku sekenanya.

Vincent yang mendengar itu langsung mendelik, menatap lekat kearahku.

"Kenapa ? Aku kan ngomongnya jujur." ucapku polos

"Suka ?"

"Iya."

"Kamu jujur ?"

"Iya."

Sialnya pas Vincent mau ngomong lagi, tiba-tiba datang gengnya yang langsung ngerangkul Vincent dan ngajakin Vincent cabut.

Sialan banget sih padahal lagi romantis-romantisnya kayak film korea gitu, eh malah main diajak cabut aja. Vincent lagi pake jalannya cepet banget, noleh napa gitu bilang ke aku gitu hati-hati ya atau apalah gitu.

Vincent dia berhenti melangkahkan kakinya, dia berbalik arah dan menghampiriku. KURASA tapi nyatanya nggak. Dia malah kearah Trio Trilili itu... Huh sabar-sabar Wulan.

Huwaaaaaa.... Why always me ?? Yaelah baru aja seneng bisa ngobrol tadi ama Vincent walaupun singkat banget, eh dianya sekarang malah ngobrol bareng cewek lain.
Hmmm, kalau film yang biasanya aku tonton itu sih, ceweknya pura-pura ngambek gitu.

Vincent lewat didekatku, aku harus pura-pura ngambek biar Vincent noleh dan minta maaf ke aku gitu.

"Kenapa loe?" tanyanya

Aku masih diam dan masih sok cuek alias ngambek.

"Ayo ikut gue, daripada loe disini bakal kena bully lagi." dia bilang kayak gitu sambil narik tanganku oh my god..!!!

Aku hanya diam saja dan menikmati hal ini. Tapi, pas aku lewat di depan beberapa ruangan kelas aku sempat digodain sama abang-abang.

'Cewek, sini deh duduk bareng abang aja ya..'
'Cewek bareng abang aja deh..'
'Ehem... Cantik.. Sini yuk temenin abang, abang kesepian nih.'

Dan karena aku baik, jadinya aku bales deh.

'Iya bang, kapan-kapan aku bakal bareng abang kok.'

Hmmm, emang salah ya ? Sampai-sampai buat Vincent marah banget sama aku, jadinya dia narik tanganku kenceng banget, beneran deh aku bohong ✌

"Loe tuh bego apa bodoh sih?" tanya dia sedikit meninggi nadanya.

"Emangnya kenapa ?" tanyaku polos.

"Loe barusan digodain sama mereka, loe barusan dijatuhkan harga diri loe." dia bilang seperti itu, memegang pundakku dan menatapku penuh marah.

"Digodain ? Tapi, aku gak ngerasa tuh. Harga diri ? Emang diri kita punya harga ya. Berapa harganya ? Kok aku gak tau."

Dia menghela nafas, memejamkan matanya sebentar dan tanpa kata lagi dia menarikku kearah gedung yang disitu ada tulisannya 'canteen' kalau kata kebanyakan orang sih, kantin itu tempat paling asyik. Tapi, aku gak tau ya, beneran asyik atau nggak sama sekali. Vincent menarikku hingga ke meja yang isinya cowok semua dan kayaknya itu temannya yang tadu deh.

"Gue gak tau lagi." Ucapnya ke teman-temannya dan mengabaikan aku.

"Gak tau gimana maksudnya Vinc ?" tanya cowok berbadan tinggi.

"Look thats. Cewek aneh itu, Sam." dia menunjukku yang masih kebingungab dan pastinya masih berdiri.

"Why friend ? She is so beautiful." puji cowok itu yang namanya Sam, ntah dia muji kesiapa.

"Beautiful ? Cewek kayak gitu kamu bilang CANTIK. Dia aneh Sam. Kalian juga mau bilang kalau dia itu Cantik."

"Kalau dilihat-lihat sih, dia cantik kok Vinc." ucap Raka.

"Gue juga." ucap Leo.

"Emang dasarnya loe playboy semua cewek juga loe embat."

Leo... Kalau dilihat dari tampangnya sih emang iya, wait aku gak disuruh duduk nih, disuruh berdiri disini terus gitu.

"Eh, bro dia gak disuruh duduk gitu."

"Oh, iya kalian suruh duduk aja."

Mereka melambaikan tangannya kearahku, dan menunjuk kursi kosong dekat Vincent. Aku langsung jalan menuju ke mereka, untungnya mereka tau kalau aku pegel berdiri mulu kayak tadi.

"Capek ya ?" tanya Raka.

"Hmmm, iya soalnya dari tadi berdiri mulu, gak disuruh duduk lagi, sampai pegel tau."

Mereka semua ketawa, pesanan minuman salah satu dari mereka datang, tanpa basa-basi lagi aku langsung ambil dan meminumnya hingga tuntas, selain pegel aku juga haus pake banget.

"Weh.. Itukan.."

"Punya Gue." ucap Vincent kesal.

Whats..? Punya Vincent, duh mati gue pasti dia marah lagi nih, maafkanlah aku wahai Vincent.

"Maaf, Vincent. Wullanjelly gak tau kalau itu..." ucapku sambil menunduk, belum sempat selesai berbicara Vincent langsung menyela.

"Up to you"

Dan dia langsung pergi dari sini, pergi tanpa menoleh. Aku hanya menunduk merasa bersalah, hinggat ada satu tangan yang memegang pundakku..
.
.

Next yo...!!!
Don't forget Vomments.
Salam dari gue Gadis Mars

ABSURD LOVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang