Maafkanlah kalau ceritaku ini Gaje + Absurd and lain-lainnya... And then perlu di ingat again ya, kalau nih cerita hanya semata untuk kesenangan, dibaca ya syukur gak dibaca ya udahlah mungkin pada lelah baca ceritaku yang makin hari makin gak jelas...
Salam sehangat pelukanku
Gadis mars.
Sudahlah basa - basinya..
.
.
.Akhirnya aku menemukan dia juga, si dalang dari semua ini, aku menemukannya tepat ditaman. Huh, aku langsung menghampirinya dan menepuk pundaknya.
"Woy." ucapku sedikit sangar (ingat hanya sedikit sangar)
Dia menoleh sebentar dan melakukan hal yang sebelum dia menoleh kearahku, yaitu memainkan tangannya seolah membuat adegan yang tidak pernah disangka oleh si tokoh. Aku duduk disebelahnya dan mengganggu dia yang lagi konsentrasi.
"Kakak, pasti kakakkan yang buat aku jatuh kepelukan Raka." ucapku
Dia hanya diam.
"Kakak lagi ngapain sih ?" tanyaku kepo.
"Sudah beres." ucapnya.
"Heh, apanya yang beres kak."
Dia menunjuk dan sekarang aku sedang melihat sepasang kekasih sedang tercyduk pacaran oleh guru BP dan aku hanya manggut-manggut tanda tidak mengerti. Aku memalingkan wajahku ke gadis misterius disebelahku.
"Eh, busyet. Nih kakak udah pindah tempat aja ke buku diary kakak yang gak penting itu."
"Ha-El kalau gak penting, trus nih cerita nggak bakal bisa jalan, dan loe gak bakal bisa nongol di Wattpad ini Peak..." ucapnya cuek tapi nyelekit.
"Hmmm, kak. Kakak belum jawab pertanyaanku nih."
"Yang mana ?"
"Yang ini nih, kakakkan yang buat aku jatuh kepelukannya Raka."
"Kalau iya emang kenapa ?"
"Ish, kenapa nggak buat aku jatuh kepelukannya Vincent sih."
"Hush... Gak seru kalau kayak gitu. Tapi, wait loe kalau ngomong jangan nyaring-nyaring nape. Ntar dikirany loe cewek aneh yang gila."
Aku makin lengok dan makin bingung sama ucapannya yang buat memori dikepalaku berputar dan buat aku makin bingung dan semakin bingung (Busyet pada bingungkan yaks).
"Jadi, loe lupa kalau gue ini cuma bisa dilihat sama loe doang dan loe lupa ya kalau loe sekarang aja dibilang cewek aneh, apalagi loe tadi ngomong nyaring banget, makin deh loe bakal dibilang cewek crazy, cewek aneh. Gara-gara orang lihatnya loe itu ngomong sendiri." Ucapnya setelah itu tarik nafas soalnya pas dia ngomong kayak gini dianya gak ada nafas sama sekali (busyet mati dong).
''Owh gitu ya kak." ucapku lirih.
"Iya, terus ?"
"Kok kakak gak bisa dilihat sama mereka kenapa ? Kok cuma aku aja yang bisa lihat."
"Kan kakak belum bisa menemukan cinta sejati kakak yang bisa mengubah kakak menjadi manusia seutuhnya."
"Lah emang kakak bukan manusia ." ucapku makin heran.
"Yah, manusialah."
"Lah terus ?"
"Terserah loe ajalah. Intinya gue akan cari cinta sejati gue yang bakal jadi suami halal gue."
"Hmmmm, gitu ya."
"Iyalah peak. Lah terus loe ngapain masih disini."
"Aku masih mau nanya ke kakak lagi nih."
"Udahlah aku mau nulis lanjutan story ini dulu, aku mau pergi menuju duniaku dulu. Bye." dia berkata seperti itu dan langsung pergi ninggalin aku sendiri.
"KAKAK MARS, EMANG CRAZY BANGET SIH.." Teriakku membuat semua orang disekitar situ menoleh semua kearahku.
Kak Mars emang beneran deh, masa iya lanjutan ceritanya kayak gini sih, malah buat aku makih dipandang aneh sama mereka.
"Hei cewek aneh." panggil orang dibelakangku.
Vincent... OMG thanks very thanks Kakak Mars.
"Loh, kok Vincent bisa ada disini."
"Duh, stupid." ucapnya sambil menunjuk kearah otakku.
Aku hanya diam dan memandangnya dengan sangat lekat.
"Wullanjelly Jellynta. Kamu lupa apa gimana sih ? Dari tadi gue duduk dibawah pohon situ lihatin loe terus, dan satu lagi tadi loe ngomong sama siapa ? Loe ngomong sendiri."
Aku hanya menggeleng.
"Ya sudah, aku mau latihan band dulu." dia langsung pergi.
"Ikut." ucapku singkat sukses membuat dia membalikkan badan.
"Loe mau ikut ngeband." ucap dia penuh dengan tanya.
Aku hanya menggeleng lagi, tapi tanganku langsung dipegang dan ditarik menuju ke arah ruangan band.
***
Sekian banyak langkah menuju ke ruang musik, akhirnya sampai juga ke ruangan itu. Aku masuk dengan sedikit canggung. Because, didalam sudah banyak laki-laki ada 4 sih eh 5 tambah Vincent. Dan aku juga lihat RAKA.
OMG....OMG...OMG...
Honey bunny sweety cup cup berry blueberry strawberry blackberry and biri-biri. Ini maksudnya apa coba ?"Eh, kita sudah nemu vokalis band nih." ucap Vincent tiba-tiba sambil menepuk pundakku.
What ? Vokalis band. Duh, kan aku gak ngerti nyanyi-nyanyi begituan.
"Aku ?"
Dia mengangguk membuatku semakin ingin kabur atau minimal pindah sekolahlah.
.
.
.
.Lanjut besok lagi ya....
Cieeee jangan kepo...
Baca terus oke... 👍👍 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD LOVERS
Teen FictionRevisi setelah cerita lengkap alias tamat alias udah gak ditengok lagi ama authornya. Awal cerita ini memang seperti dongeng khayalan yang tak berujung, tapi coba baca saja part berikutnya. Mengisahkan tentang seorang cewek yang ber-reinkarnasi menj...