Duapuluh Empat

9 3 0
                                    

Diakan...

Vincent's POV

Sialan kenapa ada dia? Sejak kapan dia ada ditempat ini? Lalu, bagaimana dia bisa naik keatas panggung itu dengan sangat santai?

"Vincent... Vincent..." panggil Leo yang tak ada sahutan dari gue.

"Tuh bocah tidur kali, makanya kagak nyahut," ucap Sam sembrono.

"Vincent, loe tidur ya," panggil Rendy untuk kesekian kalinya.

"Kagak," ucap gue singkat banget.

Yah, gue lagi kesel sama orang yang ada diatas panggung itu. Kenapa dia datang lagi? Disaat kami band kami menang. Buat apa dia datang? Mau mengambil piala itu dan berpura-pura menyerahkan ke Pak Coro, lalu akan bilang 'saya yang sudah melatih mereka Pak, bagaimana hasilnya Pak kerenkan,' hanya mau cari muka saja yah.

"Dia siapa sih?" tanya Raka yang masih kebingungan soal ini.

"Dia itu si Bejo," ucap gue datar.

Hmm, akan gue jelaskan soal Bejo atau istilah lain  gue akan deskripsikan si bocah tengil ini.

JONEST BEJO ALEXANDRE
Itu adalah nama panjangnya, dia sebenarnya orang Jawa asli tulent malahan, tali Mak-nya dia itu adalah blasteran Malang-Bandung, Bapak-nya dia itu adalah blasteran Amerika-Surabaya. You know, apa yang terjadi? Yah, muka anaknya itu Bule sama kayak si Sam (Cuman nih anakkan Betawi Belanda) tapi, kelakuannya kayak orang Indonesia (gue juga orang Indo) dan apa yang membuat gue kesel? Nanti akan gue ceritakan setelah, gue bilang ke temen-temen gue.

"Loe kenapa kesel gitu?" tanya Leo.

"Loe tahu nggak, kalau dia itu adalah orang yang diutus untuk ngelatih band kita,"

"HAH," serius mereka pada makan apaan sih, nafas mereka bau banget.

"Iya, jadi gini..."

Loe semua ingatkan yang waktu Pak Coro manggil gue, soal si Wulanjelly gue angkat jadi Vokalis Band. Nah sebenarnya waktu itu Pak Coro ada ngomong ke gue soal si Bejo ini, Pak Coro bilang, si Bejo ini adalah pelatih band kita dan dia akan membantu kita selama latihan, soal pemilihan lagu, soal musik dan soal genre. Tapi, loe semua tahu, di chapter sebelumnya gue gak nyeritain soal dia,kenapa? Karena, dia nggak datang sama sekali, dia gak ngelatih kita, dan sekarang loe semua tahu. Si Bejo bocah tengil itu muncul keatas panggung dan mengambil penyerahan piala kami itu. PIALA KAMI, dia seenak jidatnya datang pas kami menang, dia nggak ngelatih kita, kita yang bekerja keras dab sampai sore kita pulang kerumah, sampai Wullanjelly sakit. Dia, DIA DATANG TIBA-TIBA DAN MENGAMBIL PIALA KAMI. Itu yang membuat gue kesel dan geram banget sama dia.

ABSURD LOVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang