"WULLANJELLY....." Teriak Bu Kos, saat tau aku pulang sore dan bawa 2 cowok."Ada apa ya, Bu kos?"
"Itu kenapa kamu baru pulang, terus bawa 2 cowok ganteng lagi." ucap Bu kos sambil melirik kearah Leo dan Sam.
"Itu mereka itu.... Hem..."
Bu kos langsung mendekati kearah Sam dan Leo yang masih berdiri terpaku.
"Duh, Wullanjelly. Pacar kamu yang mana ini, yang bule ini atau yang cakep manis ini."
"Mereka itu cuma sahabat aku, Bu kos." jawabku sedikit kesal.
Bu kos yang melirik kearah mereka berdua, mulai berubah ekspresinya menjadi lebih detail lagi memperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki Leo dan Sam. Mereka berdua, merasa tidak nyaman sama semua ini.
"Bu koossss... Jangan kayak gitu dong. Mereka takut tuh." ucapku manja.
"Diantara mereka gak ada yang jadi pacar kamu, padahal ganteng-ganteng gini. Kalau tadi ada diantara mereka berdua, Bu kos sih bakal kasih keringanan untuk kamu bayar kos-kosan. Tapi, kata kamu mereka berdua ini cuma sahabat kamu, jadi keringanan itu tidak akan Ibu kos kasih ke kamu.
Bu kos gak kasih keringanan.. Duh, kok gitu amat sih Bu kos..
Aku melihat kearah mereka berdua yang semakin bingung dengan semua situasi ini, situasi yang tidak bisa mereka mengerti, dengan tatapan bingungku yang menatap mereka, aku gak tau ya. Mereka peka apa nggak dengan semua ini.
Aku melihat mereka berdua sedang bisik-bisik gak jelas dan gak kedengaran, mereka juga membelakangi aku dan Bu kos. Huh, mereka ngapain sih.
" Hello... Bu kos.." ucap Sam sok akrab.
"Hello juga, perasaan kalian udah dari tadi disini baru bilang 'hello' sekarang."
"Hmmm, mungkin si Wullanjelly malu Bu." sekarang giliran Leo yang ngomong ke Bu kos.
"Malu? Kenapa?"
"Malu kalau ngakuin saya itu pacarnya." ucap Sam berlagak malu-malu ngucapin gitu.
Tapi, ucapannya barusan yang membuatku kaget, tadi dia bilang apa. Aku sama dia pacaran. Oke, mereka berdua emang peka. Tapi, kok kayak gini yah. Duh, mana mukanya Bu kos sudah berubah gini lagi.
"Ooohhhh... Jadi, kamu itu pacarnya. Kenapa gak bilang dari tadi? Tau gitukan saya tadi gak usah menatap kalian penuh curiga."
Huufftt... Untungnya, ayolah kalian berdua acting again biar Bu kos makin percaya dan memberikan keringanan untuk aku.
"Bu kos."
Bu kos menoleh dengan muka yang buat semua orang yang lihat itu mules.
"Bu, mereka pasti mau pulang, nanti kalau mereka dicariin sama orangtuanya kayak apa? Nanti, Bu kos mau disalahin sama orang tua mereka."
Gilaaa... Bu kos mengabaikan seorang putri nan cantik jelita ini.
"Bu kos, sudah maghrib nih. Mereka mau pulang, mau sholat, mau mandi, mau makan."
Diabaikan lagi.
"Bener tuh Bu, kata pacar teman saya. Kita mau mandi dulu bu, masa dari jam 5 sampai jam setengah 6 gini. Kita disini terus."
"Iya, Bu. Nanti kalau saya gak cepat-cepat pulang, mama sama papa saya bakalan marah besar nih, Bu."
Iya, kalian berdua adalah BESTFRIEND-ku.
"Bu kos, bedak Bu kos luntur tuh. Terus, masih ada yang kurang deh Bu dibagian pipi kanan ibu, kurang ditambahin bedak dikit tuh,Bu." aku tau kalau cara ini bakalan berhasil.
"Masa sih. Beneran yah ganteng."
Mereka berdua hanya mengangguk. Bu kos langsung panik dan lari-lari kedalam rumah, dengan begitu aku bisa suruh Sam dan Leo pulang dan aku bisa langsung ngacir ke kamar kosanku.
***
Aku segera mengganti bajuku dan memikirkan setiap kejadian yang sudah kulalui hari ini, kejadian sebelum dikos-kosan waktu Vincent mau nganterin cewek-cewek centil itu... Huuhhhhh..... Bete.
Terus, kejadian yang dikos-kosan. Kelakuan dua sahabatku itu, apalagi waktu Sam bilang kalau aku sama dia pacaran dan itu hanya bohongan.. Terimakasih sahabat baruku.
Aku harus segera tidur, aku sudah nggak sabar nungguin besok waktu kami semua latihan, bareng.
Tidur yang nyenyak yah. Putri Wullanjelly Sheilentha.
Suara itu, selalu saja datang setiap aku mau tidur, suara siapa sih.
Dan beberapa menit kemudia aku sudah tertidur dengan pulas. Btw, aku tadi belum mandikan yah.. Ah, bomatlah.
***
Pagi yang begitu cerah membawa suana kepadaku agar cepat bangun dan tidak akan telat lagi, sumpah deh aku sudah bosen tau, dari awal bab telat terus.
Pukul 06.45
Disekolah....
Syukurlah telatku gak kayak kemarin, sekarang cuma telat 30 menit doang. Biasanyakan aku telat sampai 1-5 jam gitukan.
Aku sudah nggak sabar ketemu sama teman-temanku dan membicarakan soal latihan band.
Btw, lapangan sepi banget, hari ini nggak bariskah. Tadi, juga Pak satpam nggak ada kemana ya?Aku cepat melupakan dan terus melangkah menuju kelas, aku melihat jam tanganku yang berwarna ungun tua. Masih jam 06.55 belum masuk pelajaran, tapi kok dikelas-kelas lain pada rame yah, terus tadi aku juga denger ada yang bilang 'guru hari ini pada rapat semua, kita nggak belajar'. Kalau, sampai bener hari ini nggak belajar, aku seneng banget deh. Berarti akan ada JAMKOS.
"Yeeyyyyy....." Teriakku yang membuat semua yang ada disekitarku menoleh kearahku, aku buru-buru pergi jauh banget.
JAMKOS.. Jam yang paling disukai para murid-murid sekolah, apalagi anak SMA/SMK.
Akhirnya, aku sampai juga didepan kelas dan aku tidak sabar menyapa mereka semua.
"Cieeee.... Yang baru jadian.." saat aku masuk mereka semua langsung teriak kearahku.
Jadian?
Siapa?
.
.Next, Episode..
Cieee... Yang nungguinnya lama..
Sorry, lagi sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD LOVERS
Teen FictionRevisi setelah cerita lengkap alias tamat alias udah gak ditengok lagi ama authornya. Awal cerita ini memang seperti dongeng khayalan yang tak berujung, tapi coba baca saja part berikutnya. Mengisahkan tentang seorang cewek yang ber-reinkarnasi menj...