Twenty Six

28 3 0
                                    

Dimana aku?

Wulanjelly POV

Duh ini kok mereka pada berantem gini, pada adu mulut gini sih.

"Teman-teman," panggilku

Eh, mereka gak nyahut

"Teman-teman, sudah jangan berantem mulu."

Yah, aku masih dicuekin. Rasanya dicuekin itu nggak enak banget loh.

"Yah, cantik. Daripada kamu dicuekin terus kayak gini, mending aku beliin kamu es krim mau." Bejo menghampiriku dan mengajakku beli es krim.

"Hmm, gak mau."

"Kenapa? Es krim loh, es krimnya pasti enak."

"Kamu udah ambil piala kami."

"Siapa? Aku? Ya nggaklah. Nanti aku ceritakan."

Aku berpikir berkali-kali lagi, aku juga mau es krim ditambah es krim cornett* rasa coklat, ih bayangin aja udah enak apalagi kalau aku makan yah.

"Mau... Mau... Tapi, janji yah harus cerita."

Bejo hanya mengangguk dan tersenyum jahil, eh emang muka bejo sama senyumannya itu sama kok, kayak muka-muka ngeselin gitu. Aku diajak dia keluar dari tenda itu, terus aku diajak ke parkiran terus diajak ke tempat es krim. Ih, lumayan tahu es krimnya itu muraahhhhh baaannggeettttzzzz....

Hmm, kalian mau tahu nggak Es Krimnya itu apa? Merknya apa? Serius Es Krim dari indonesia dan murah banget harganya pas untuk anak sekolahan loh. Eh, kok aku malah kayak orang-orang yang di Tv yang ganggu acara kesukaan itu yah, apa sih namanya yang ngoceh terus itu loh, terus ntar bisa diulang berkali-kali.

"Oh iya, aku sampai lupa nih. Nama kamu siapa ya?" tanya si Bejo pas aku lagi kagum-kagum sambil mangap-mangap tentang berbagai macam es krim ini.

"Namaku ya?"

Bejo cuma ngangguk doang, ngangguk-ngangguk kayak kambing lagi dengerin musik.

"Namaku Wulanjelly, bisa panggil aku Wulan, panggil aku Jelly, juga boleh. Terserah aja deh."

"Aku panggil sayang aja yah."

"Samyang..."

"Eh? Kok samyang, maksud aku itukan sayang. Ah, ya sudah forget it," dia masuk ke Kafe itu dengan muka yang sedikit ditekuk, emangnya apa salah aku yah.

Eh, tunggu aku baru sadar atau karena dari tadi terlalu kagum sama tempat-tempat di sekitar sini yah, soalnya aku baru sadar kalau aku sudah nggak di Toko es krim lagi, kali ini aku bukan terkagum-kagum sama berbagai macam jenis Es Krim-nya. Tapi, lihat ini Kafe ini baaaagguuussss banget dan tatanan tempatnya bikin betah lama-lama disini, tempat yang di dominasi sama warna kalem yaitu cream ini dan sofa dengan warna coklat susu, menambah kesan modern ditempat ini.

Wow, ini tempatnya keren banget. Aku suka banget, andaikan aku bisa kesini sama Vincent pasti aku lebih bahagia lagi. Hah, Vincent.

Aku menghampiri Bejo yang sudah duduk duluan, aku sedikit berlari kearahnya dan duduk disebelahnya. Tanpa ditawarin aku mengambil buku menu yang isinya tulisan dan berbagai macam gambar makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABSURD LOVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang