Tanpa sadar sudah ada di 20-an sudah berapa lama ABSURD LOVERS menemani hari-hari kalian?
Disisi lain...
"Bang angkot bang.."
Mereka semua masuk yang masih membawa si Wulanjelly, mereka mulai panik karena muka Wulanjelly yang sudah memucat dan detak jantungnya udah gak ada (canda guys, gak mungkinkan dia koit)
"Bro, macam mana ini?"
"Tak tahu sayakan tempe."
"Sudah deh kalian diem aja deh."
"Gue lupa kos-kosan Wulanjelly dimana ya?"
"Syet, dah. Heh.. Ada yang ingat nggak nih."
"GUE." Teriak Leo bersemangat
"Cepet gih lu pandu tuh si supir angkotnya."
"Sip, pak supir jadi begini saya si Leo yang tampan ini akan memandu anda dalam wisata ke rumah Wulanjelly teman kami ini."
Pletak....!!!! Satu jitakan kerasa mengenai kepala Leo dari Vincent yang sudah gak sabaran sama temannya ini.
"Woy, Raka lu ngapain video sih."
"Bro, gue video bermanfaat tau. Kalau kita pulang atau kita mau ke kosan Wulanjelly lagi, kitakan udah tahu jalannya mana aja lewat video gue ini."
"Oh my god, boys. Lu kurang kerjaan tau nggak sih. Kan sekarang ada GPS , kita tinggal sambungin ke GPS Wulanjelly."
"Wahai, kawan-kawanku ini kapan sampainya. Kalau kalian dari tadi hanyalah berbicara tanpa memberitahukan alamat rumahnya."
Bla... Bla... Bla....
Mereka malah makin menjadi obrolan yang gak penting ini, mungkin kalau nih angkot disediain ring boxing mungkin saja mereka akan gelud.
"DIAM...!!!" Teriak Vincent yang sudah gak sabaran. "Dimana kosan Wulanjelly?" Tanya Vincent lagi disaat mereka semua udah tenang.
"Wait." Leo menjulurkan kepalanya dan melihat keadaan sekitarnya, "Kita udah kelewatan, bray." Leo mengucapkan itu dengan tatapan sok kaget.
"Whats? Leoooooo.... Hah, ini semua gara-gara kalian tau nggak."
Vincent yang udah kesel setengah mati sama mereka semua, mencoba mencari sesuatu didalam tas Wulanjelly mana tahu ada alamat dan lain sebagainya. Sepertinya, dewi fortuna sedang berpihak ke mereka (Baca : Vincent) karena, dia menemukan sebuah buku berisi alamat kos-kosan Wulanjelly.
"Pak, ke alamat ini ya." Vincent menunjukkan alamat itu ke supir angkot dan supir itu mengangguk tanda mengerti.
"Bro, udah jam 5 lebih 25 menit ini mah. Udah sore banget mana mau malem lagi."
"Terus, kayak apa dong?"
Mereka semua saling berpandangan rumah satu-satunya yang deket ama mereka yah rumahnya Samsuri (saudaranya Sam). Jadi, apa boleh buat mereka terpaksa nginep disitu yang pascalnya rumah Samsuri macam rumahnya orang kayak halamannya luas dan berlabirin ditambah ke rumahnya itu harus melewati jawaban teka-teki dari sang penjaga. Ribet. Pasti banget malahan.
Mereka pun sampai juga di kos-kosan Wulanjelly yang adem ayem, Leo dan Sam bertugas untuk melapor ke komandan kos-kosan, Rendy, Raka dan Vincent bertugas untuk menjaga Wulanjelly. Lalu, bagaimana dengan angkot apa mereka tidak membayar? Mereka membayarnya pake duit si Wulanjelly.
"Bu kos, kami pulang dulu ya.."
"Loh, udah mau malam. Kalian nggak nginep disini."
"Gak, Bu. Makasih yah."
Mereka pun, pulang menuju rumah Samsuri dan mereka meninggalkan Bu kos yang susah payah menggendong Wulanjelly masuk ke dalam kamar kosannya.
***
Beberapa menit kemudian....
Wulanjelly sudah sadar dari tidur panjangnya, bajunya pun sudah diganti dan perutnya keroncongan gara-gara seharian dia cuma makan pagi doang.
"Hooaaaammm.. Laper binggo."
Wulanjelly turun dari kasurnya, menuju meja dan mencoba mencari cemilan yang enak untuk dimakan (Ya iyalah, masa enak untuk diinjek kan lagi laper). Emang, kalau rejeki anak sholehah itu gak kemana, dia laper eh dia nemuin sisa roti pagi tadi yang masih enak. Dia memakannya dengan lahap.
Dia melewati cermin dan melihat dirinya dicermin itu.
"Apa benar yah, mukaku ini nggak sama kayak mereka? Apa benar aku ini bukan manusia bumi ini? Hmmm, dileherku ini pun tanda apa, aku juga tidak tahu?" Lama Wulanjelly berpikir, soal dirinya.
Wulanjelly berjalan menuju kasurnya dan duduk termangu memikirkan dirinya ini.
"Apa nggak ada petunjuk atau apa pun itu, soal diriku yang sebenarnya. Hmmm, aku ngekos disini. Bu kos ada datanya gak yah, pas aku ngekos disini."
Wulanjelly hendak melangkah dan menuju rumah Bu kos, cuman dia tahan karena ini sudah jam 10 malam yang tandanya penghuni kosan termasuk komandan kosan itu sudah pada tidur semua.
Dia mencoba mencari ke semua sudut ruangan dari awal ampe akhir, membuka setiap laci yang ada dan hasilnya nihil, tidak ada sama sekali.
"Hah, kenapa tidak ada?"
Kau adalah seorang Putri Kerajaan Wulanjelly.
Saat Wulanjelly sedang memikirkan sesuatu isi hatinya, berkata jika dia adalah seorang Putri Kerajaan.
"Apa benar aku ini seorang Putri Kerajaan."
Wulanjelly yang sudah bosan memikirkan nasibnya itu, mengambil ponselnya dan membuka aplikasi VIU dia mencari kata 'Goblin'. Film korea yang akhir-akhir ini sering dia tonton dan dia sangat menyukainya, seolah-olah film itu mengisahkan dirinya. Ntah, kenapa Wulanjelly berpikir seperti itu?
Dia berharap bisa menemukan siapa dirinya sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD LOVERS
Teen FictionRevisi setelah cerita lengkap alias tamat alias udah gak ditengok lagi ama authornya. Awal cerita ini memang seperti dongeng khayalan yang tak berujung, tapi coba baca saja part berikutnya. Mengisahkan tentang seorang cewek yang ber-reinkarnasi menj...