Pagi ini Tuan aldrick mengantar laura dan fadil kesekolah karna motor fadil sedang di perbaiki di bengkel dan laura di larang membawa motor karna kemarin kemarin sempat kena tilang.
"Dah pah. Hati hati di jalan" ucap laura sambil melambaikan tangan
"Dah. Belajar yang rajin yah." tuan aldrick
"Pasti lah kalau fadil. Gak tau kalau si biji salak ini" ucap fadil sambil melirik pada laura
"Enak aja. Rara lebih rajin lagi tau" bela laura
"Haha. Iyah. Anak anak papah memang rajin." tuan aldrick menengahi
"Ya udah papah pergi yah" lanjutnya sambil menjalankan mobilnya
Laura berjalan masuk ke gerbang sekolah meninggalkan kakaknya yang entah sejak kapan sibuk dengan hanephone nya.
_____
"Pagi cantik" sapa gibran yang langsung merangkul leher laura.
"Bisa gak gak ngerangkul kaya gini" omel laura
"Kok pucet. Sakit ya" tanya gibran yang menyadari perubahan laura yang bahkan tidak di sadari papahnyapapahnya
"Nggak. Kepo banget sih lo" cetus laura dan berjalan ninggalin gibran
Sedangkan gibran masih berdiam di tempatnya dan mengedarkan pandangannya mencari seseorang.
Pandangannya berhenti di satu orang.
"Fadil" teriak gibran pada kakak laura itu
Gibran berlari menuju fadil yang sedang berjalan menuju kekelasnya.
Gibran dan fadil memang sudah akrab dari SD. Bukan hanya karena mereka teman satu SD tapi juga karena Rio kakak gibran dan Azka kakaknya fadil berteman lama jadi mereka sudah tau sipat masing masing.
"Apan?" tanya fadil pada gibran saat sudah berada di hadapannya
"Gue mau nanya. Ade lo sakit ya?" tanya Gibran
Fadil sempat terkejut mendengar pertanyaan gibran.
"Nggak. Dia sehat sehat aja." jawab fadil bohong.
"Tapi kok muka dia pucet sih?" tanya gibran lagi
"rara tadi gak sarapan di rumah" jawab fadil juga bohong lagi
Gibran hanya ber Oo-ria
"Lo beneran suka sama ade gue" kini giliran fadil yang bertanya
"Yalah. Lo tau gue kan. Gak mungkinlah gue main main" jawab gibran
"gue percaya. Titip ade gue yah, jaga dia, sayangi dia apapun yang terjadi" kata fadil
"Maksud lo. Ya udah pasti gue jaga ade lo" ucap gibran merasa aneh
"Ada yang lo tutupin dari gue yah?" tanya gibran
"Kagak. Ya gue mau yang terbaik buat adek cewe gue satu satunya ini" jawab fadil
"Emang lo punya ade laki?" tanya gibran ngaco
"Kagak" jawab fadil enteng
"Tadi lo bilang ade cewe satu satunya" makin ngaco ni orang
"ah lo ya. Gak bakalan bener kalau di lanjutin. Gue mau masuk kelas. Persiapan upacara" ucap fadil dan pergi
"Buset lupa gue hari ini upacara. Mana belum nyiapin bendera lagi" kata gibran langsung berlari menuju tempat penyimpanan bendera
_____
Kini semua mirid telah berada di lapangan untuk mengikuti acara upacara bendera yang selalu di adakan setiap hati senin.
Laura dan gibran berdiri di barisan paling depan. karna cuaca hari ini begitu tarik para mirid sudah banyak yang mengeluh.
Laura salah satunya. Bukan karna tak ingin mengikuti upacara tapi karna cuacanya begitu panas membuat kepalanya terasa begitu berat.
Setelah pengibaran bendera selesai upacara pun di lanjutkan dengan penutupan. Tapi sebelum upacara sepenuhnya selesai laura kehilangan kesadarannya lalu pingsan di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Rese (Tamat)
Teen FictionDari benci bisa jadi cinta! Hal itu yang di rasakan oleh laura kepada gibran si cowok rese yang berhasil merebut hatinya