Pagi ini Gibran berangkat kesekolah pagi pagi sekali untuk terlebih dulu menjemput laura di rumahnya.
"Padahal gak perlu di jemput juga gak paapa" ucap laura yang baru keluar dari rumahnya.
"Yee, bukannya bilang makasih lo sama gue, udah bela belain bangun subuh biar gak kesiangan jemput lo nya" gerutu gibran yang sudah menunggu selama 15 menit di depan rumah laura.
"Jadi lo gak ikhlas jemputnya.?" tanya laura menyilangkan tangan di depan dada seperti orang yang sedang kesal.
"Ih bukan gitu, gue seneng bisa jemput lo, pake banget malah" bela gibran salting.
"Awas lo macem macen sama ade gue" ucap fadil yang entah sejak kapan bersender di pilar pintu.
"Kapan lo pulang.?" tanya gibran menghampiri fadil.
"Kemaren" jawab fadil seadanya dan sesingkat singkatnya.
"Udah ah ayo, nanti kesiangan" ajak laura berjalan menuju motor Gibran.
"Ya udah kita berangkat sekolah dulu" pamit gibran melambaikan tangan ke arah fadil.
"Kak kita berangkat ya." pamit laura mengikuti gibran naik motornya.
"Awas lo jangan ngebut ngebut, jagain ade gue, kalau ada apa apa sama ade gue, abis lo" ancam fadil pada gibran
"Iyah, bawel lo" gibran pun melajukan motornya menjauh dari rumah laura.
_____
"Eh bran, nanti lo pulang duluan aja, gue ada acara osis dulu" ucap laura memberitahu, saar mereka sampai di sekolah.
"Ya udah gue tungguin, kenapa ada acara osis, kan Sekolahnya juga udahan." tanya Gibran yang berjalan di sebelah laura.
"Acara perpisahan osis, tapi beneran lo gak perlu nungguin gue, nanti gue pesen gocar aja" tolak Laura halus
"Gue harus tanggung jawab, tadi gue jemput lo, berarti lo pulang juga gue yang nganter" paksa gibran
"Tadi juga lo dengarkan, fadil udah nitipin lo sama gue" sambungnya keras kepala.
"Serah lo deh" pasrah laura.
Laura dan gibran berjalan beriringan ke ruang osis.
"Laura" panggil seseorang dari belakang.
Laura memutar kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya barusan, di ikuti oleh gibran tentunya.
Laura tersenyum saat melihat oji yang memanggilnya tadi sedang berlari kearahnya.
si kunyuk. Mau ngapain dia
batin gibran tidak suka dengan kedatangan oji."Apaan ji.?" tanya laura saat oji sudah berada di sebelahnya.
"Eh ada elo bran" ucap oji basa basi
"Ye, dari tadi gue ngejugrug di sini"sewot Gibran
"Sorry, gue gak liat lo" ucap oji
"badan gue setinggi dan se gede gini lo gak liat, tapi badan mungil laura jelas Banget di mata lo" sindir gibran
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Rese (Tamat)
Teen FictionDari benci bisa jadi cinta! Hal itu yang di rasakan oleh laura kepada gibran si cowok rese yang berhasil merebut hatinya