Sudah satu minggu ini Laura menghindari gibran, dan gibran pun seperti tak keberatan dengan hal itu.
Karna sudah hampir 3 hari ini gibran tak menampakan batang hidungnya di hadapan Laura, bahkan untuk menanggapi postingannya pun tidak.
Jujur, Laura merasa ada sesuatu yang kurang.
Mungkin ini karna Laura terlalu terbiasa di ganggu oleh gibran.
Kalian tau kan pribahasa cinta muncul karna terbiasa itulah yang terjadi pada Laura.
Dan di tambah karna banyak tingkah konyol dan menyebalkan cowok rese itu yang membuat Laura merasa ada yang kurang.
Di juga dengan perasaan laura yang baru ia sadari.
Saat ini Laura sedang berjalan jalan di mall bersama sahabatnya Sivia.
"Ivi kita ke sana yu" ajak Laura menarik temannya ke salah satu toko baju di mall itu.
"Ra, bisa gak sih lo gak narik narik gue" protes Sivia
"Pokoknya gue mau seneng seneng, sebelum gue pergi" ujar Laura penuh semangat
"Kaya mau mati aja lo" sahut Sivia
"Mulutnya, minta di tampol ya" sewot laura yang hanya di balas cengiran oleh Sivia.
"Emang kapan lo berangkat.?" tanya Sivia
"Lima hari lagi" jawab laura santai
"Yah, bentar lagi dong" ujar Laura yang di sahut dengan deheman laura.
"Gue pasti bakalan kangen banget sama lo" rengek Sivia memeluk laura lebay.
"Vi, lepas, banyak yang liatin ih" tegur laura
Sivia melepaskan pelukannya lalu melihat ke sekitar, memang banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka.
"Hehe. Udah yu" ajak Sivia menarik laura .
_____
"Ra cepet napa" teriak fadil dari lantai bawah
"Iyah ini juga udah" Laura menuruni anak tangga mendekati fadil.
"Ya udah ayo" laura mengekor fadil masuk ke dalam mobil yang ternyata azka sudah menunggu di sana.
Syukurlah jalanan malam ini gak macet hingga tidak sampai 15 menit mereka sampai di rumah ferdi.
mereka bertiga masuk kedalam rumah ferdi menuju taman belakang.
"Happy birthday kak" ucap laura memeluk ferdi.
"Makasih ra" ferdi balas meluk laura erat.
Laura melepaskan pelukannya dan menatap ferdi dengan senyuman paling manis miliknya.
"Nih kadonya" laura menyodorkan kotak kecil yang di bungkus kertas kado polos warna biru muda, warna kesukaan ferdi.
"Wah, makasih ya ra" ucap ferdi senang menerima kado dari laura.
"hbd ya bro, nambah tua lo" ujar fadil menyalami ferdi.
"Haha, 3 bulan lagi juga lo seumuran sama gue" sahur ferdi
"Bener juga sih"
"Hbd fer, nih kadonya" ucap azka menyodorkan kotak kecil berwarna biru tua.
"Thanks kak" ucap ferdi.
"Kak gue ke kamar mandi dulu yah" ijin laura yang di anggukan ke tiga laki laki di hadapannya.
Laura berjalan menuju yang berada di dekat dapur kamar mandi, laura sudah sangat hapal dengan tataletak rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Rese (Tamat)
Fiksi RemajaDari benci bisa jadi cinta! Hal itu yang di rasakan oleh laura kepada gibran si cowok rese yang berhasil merebut hatinya