Hari ini gibran Sengaja datang pagi kesekolah hanya untuk menjadi penjaga gerbang. Gibran terus celingukan seperti mencari sesuatu di sana.
Setelah hampir setengah jam menunggu akhirnya orang yang dia tunggu datang juga
"Tea gue mau ngomong sama lo" ajak gibran menarik lengan tea yang baru saja datang kesekolah
Tea hanya mengikuti kemana pun gibran membawanya.
Gibran menarik tea sampai ke taman belakang sekolah untuk berbicara empat mata dengannya.
"Ada apa.?" tanya tea setelah gibran melepaskan tangan tea
"Gue mau nanya sesuatu sama lo.?"
"Mau nanya apa.?" tanya tea kegirangan, ia menyangka jika Gibran akan menyatakan cinta padanya. Karna baru pertama kalinya setelah gibran tau perasaannya Gibran ngajakin ngobrol berdua.
Biasanya boro boro bisa ngobrol berdua, di samperin aja gibran langsung pergi ngehindar alias kabur.
"Lo masih suka sama gue.?" tanya Gibran serius
Tea menganggukan kepala sebagai pengganti kata 'iyah'
"Lo masih ngelakuin apa pun untuk dapetin gue.?" tanya gibran lagi
"Iyah" jawab tea semakin berharap pada gibran
"Lo yang teror laura.?" pertanyaan dari gibran yang satu ini meruntuhkan harapan tea tadi.
"Apa. Gue emang suka sama lo, gue emang mau lakuin apa pun buat lo, tapi gue gak pernah pake cara sekotor itu buat dapetin lo" jawab tea tak terima karna di tuduh menteror Laura.
"Lo ngirim poto Laura yang udah di coret coret dengan kata mati juga di selipin jarum di sana kan. Di situ juga ada surat ancaman kalau laura harus ngejauh dari gue, kalau Laura gak pantes buat gue, atau enggak dia akan tau akibatnya" jelas Gibran
"Gue gak tau, sumpah gue gak tau apa pun soal itu" bela tea
"Kalau sampai bener itu lo, awas aja lo" ancam gibran lalu pergi dari hadapan tea.
Tea mengikuti gibran pergi dari taman itu dengan perasaan kesal, bukannya harapan yang ia harapkan terjadi malah tuduhan hina kaya gini yang ia dapatkan.
____
BrrakkLaura dan sivia tersentak kaget karna tea menggebrak meja kantin yang di tempati mereka membuat semua orang yang ada di sana memperhatikan mereka.
"Apa apaan sih lo" tanya sivia tak terima karna tea dan maudi mengganggu waktu istirahat tenang mereka.
"Apa maksud lo nuduh gue kalau gue yang teror lo.?" tanya tea mengarahkan jari telunjuknya ke arah laura
"Gue gak nuduh lo" jawab laura enteng tanpa melihat ke arah tea dan mengabaikan nya yang sedang marah saat ini.
"APA MAKSUD LO GAK NUDUH. JELAS JELAS TADI GUE DI LABRAK GIBRAN" teriak tea semakin tak tenang
"Ya kalau gitu si gibran yang nuduh lo" balas laura masih acuh di kursinya
"LO DENGER YA, GUE GAK PERNAH TEROR LO" teriak tea makin naik darah
"Dan gue gak pernah tuh tuduh lo, walau pun mungkin emang iyah itu lo" ucap laura membuat tea semakin naik pitam
"GUE GAK PERNAH SEKALI PUN NGELAKUIN HAL KOTOR KAYA GITU. DAN LAGI LO EMANG GAK PANTES SAMA GIBRAN, LO CUMA CEWE LEMAH YANG BISANYA SEMBUNYI DI BALIK COWO COWO YANG BERSIMPATI SAMA LO" cerca tea berteriak yang sudah jelas di dengar semua orang di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Rese (Tamat)
Teen FictionDari benci bisa jadi cinta! Hal itu yang di rasakan oleh laura kepada gibran si cowok rese yang berhasil merebut hatinya