Teeng toong.
Teng tong."Iyah sebentar" teriak fadil sambil setengah berlari menuju pintu
Teeng toong teeng toong
Teeng toong teeng toong"Ya elah. Siapa sih. Kagak sabaran banget" omel Fadil sambik berjalan pada siapapun yang memencet bel dengan tidak sabaran
Setelah sampai di depan pintu fadil langsung membuka pintu.
"Ya elah. Gue kira siapa. Ternyata elo. Ngapain mencet bel kaya lagi di kejar bencong aja lo" omel fadil pada tamunya
"Ya elah. Lo ya. Ada tamu bukannya di persilahkan masuk, di bikinin minum ini malah di omelin di depan pintu kaya gini" gerutu gibran
"Lo bukan tamu disini. Biasa juga lo nyelonong masuk, langsung buka kulkas" sindir fadil
"Hehe" gibran sengengesan
"Eh btw laura udah pulang.?" tanya gibran
"Udah. Noh lagi di kamar" jawab ferdi
Gibran langsung masuk tampa permisi pada si penjaga pintu yang dari tadi tak mempersilahkan dirinya masuk.
"Tuh kan. Tu anak main nyelonong aja. Dia kira gue gantungan kunci apa" gerutu fadil
Gibran setengah berlari di tangga. Ia tau betul seluk beluk rumah ini mengingat ia telah berteman dengan fadil dari sd jadi mudah baginya untuk menemukan kamarnya laura.
Setelah sampai di depan pintu gibran langsung membuka pintu kamar. Saat pintunya terbuka gibran sepontan memberalakan mata terkejut dengan apa yang ia lihat barusan.
"Aaaaaaaa" teriak laura
Gibran langsung menutup kembali pintu dan bersandar di pintu kamar laura itu.
"GIBRAN LO GILA YA" teriak laura
"Sorry sorry gue gak sengaja" Ucap gibran meminta maaf dengan apa yang ia lihat.
"AWAS LO YA" ancam Laura
"Gue gak liat apa apa kok" bela gibran
laura sedang memakai tank top yang baru setengah menutupi badannya dan celana pendek sepaha saat gibran membuka pintu secara tiba tiba tadi.
Laura membuka pintu tampa tau gibran sedang bersandar di sana.
BRUUKK
Gibran terjungkal kebelakang sesaat setelah laura membuka pintu kamarnya
"Gila lo ya. Buka pintu gak ngasih tau dulu" lirih gibran kesakitan
"Siapa suruh nyender di pintu kamar gue" kata laura
"Aiiss. Jawab aja lo ya. Bantun gue bangun" pinta gibran menyodorkan tangannya
Dengan malas laura menggapai tangan Gibran. Baru setengah berdiri laura melepaskan genggaman tangannya pada ginran dan alhasil gibran pun jatuh terduduk kembali
"Lo tuh ya. Jail banget" omel gibran
"Sorry sorry. Sini gue bantuin lagi" tawar laura mengukurkan tangan sambil cengengesan
"Ogah. Gue bisa sendiri" tolak gibran menepis tangan laura
"Bagus deh. Oiyah. Btw ngapain lo kesini.?" tanya laura
"Gue mau jenguk lo" jawab gibran setelah bisa berdiri
"Gue udah sembuh. Lo liat kan" ucap laura
"Kenapa lo gak ngasih tau gue kalau lo udah balik dari RS.?" tanya gibran
"Kenapa harus ngasih tau lo.?" tanya laura balik
"Tadi gue ke rumah sakit. Eh gak taunya lo udah balik ke rumah." jawab gibran
laura hanya menganggukkan kepala dan ber'Oo'ria
"lo gak kasihan sama gue.? Malu tau" lirih gibran
"Sukurin" tawa laura pecah seketika
"Seneng lo ya liat gue menderita" sindir gibran
"Woy. Kalau mau ngobrol jangan depan pintu kamar" teriak ferdi dari lantai bawah
"Iyah kak" saut laura
"Ya udah kita kedalam kamar aja" teriak gibran
"Gila lo ya" laura menjitak kepala gibran dengan keras
"Aaw aaw" rintih gibran kesakitan setelah menerima jitakan dari laura
"Awas lo macem macem gue sikat lo" teriak fadil lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Rese (Tamat)
Novela JuvenilDari benci bisa jadi cinta! Hal itu yang di rasakan oleh laura kepada gibran si cowok rese yang berhasil merebut hatinya