tiga puluh enam

3.1K 133 1
                                    

"DE" teriak azka dari lantai bawah

Laura keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kakaknya itu yang sedang duduk di depan televisi.

"Apaan sih lo. Teriak teriak mulu" tanya laura

"Tuh ada paket buat lo" jawab azka menunjuk kearah ruang tamu.

Laura berjalan menghampiri kotak berukuran sedang di atas meja ruang tamu.

"Dari siapa.? Gue gak ada pesen paket apapun" gumamnya mengingat ingat.

"Gak ada nama pengirimnya" sambungnya

"Kak tadi siapa yang nganterin paketnya.?" tanya laura pada azka

"Kurir post" jawab azka seadanya

"Gak ngomong dari siapa siapanya.?" tanya Laura lagi.

"Kagak. Emang di situ gak ada nama pengirimnya?" tanya azka

"Gak ada. Kalau ada gue gak akan nanya" jawab laura

"Dari gibran kali" tebak azka

"Gak mungkin. Tuh orang gak pernah ngirimin paket, dia suka ngasih langsung ke gue" bantah laura

"Ya udah lo buka aja. Siapa tau ada surat di dalamnya" saran azka

Laura membuka paket misterius itu. Sedetik kemudian.

"KYAAAAA" teriak Laura

"De lo kenapa.?" tanya azka langsung menghampiri laura

"I-itu" tunjuk laura pada paket yang di terimanya

Azka mendekati kotak paket itu.  Betapa Terkejutnya azka saat mendapati isi paket itu adalah bangkai tikus besar yang di letakan poto laura tertancap pisau. di sana juga tersimpan secarik kertas bertuliskan 'jangan halangin gue'

"de lo punya masalah sama siapa.?" tanya azka

"Gue gak tau kak, gue gak punya masalah apa apa sama siapa pun" jawab laura masih gemeteran

"Coba lo inget inget deh ra. Kali aja lo pernah nyakitin hati orang" desak azka

Laura mencoba mengingat ingat apa pernah dia punya masalah sama orang.

'Ah tea' batinnya

"Gak ada kak." jawab laura

azka mengambil kotak paket itu dan membuangnya.
lalu azka membawa laura duduk di kursi depan televisi dan mengambilkan minum untuk adiknya ini.

"Lo beneran gak ada masalah sama siapa pun.?" tanya azka memastikan

"Gak ada kak" jawab Laura.

_____


"Seriusan lo" tanya sivia kaget

Laura menceritakan semua kejadian kemarin sore yang di alaminny

"dua rius gue" jawab laura

"Terus lo ngomong Sama kakak lo" tanya sivia lagi

"Kagak lah. gila aja."

"Kenapa lo gak bilang"

"Gue belum ada bukti"

"Ya elah. Nanti kita labrak tu orang" saran sivia

"Woy. Lagi ngomongin apa sih.?" tanya gibran yang baru saja masuk kedalam kelas dan duduk di kursinya

"Apain sih lo." cetus laura

"Kepo lu" tambah sivia

"ya elah kalian. Lagi pada ngomongin apa si.?" tanya gibran lagi

"Ini si tea dapet paket isi mmmm" laura langsung membekap mulut sivia sebelum sivia menceritakan semuanya.

"Diem vi" bisik laura

"Lah. Kenapa mulut sivia lo bekap.?" tanya gibran

"Eh. Hehe" laura melepaskan tangannya dari mulut sivia dan langsung memasang wajah tanpa dosa sambil nyengir kuda.

"Tadi lo mau ngomong apa vi.?" tanya gibran pada sivia

"Euh, Itu. Kemarin Laura dapet paket isinya novel" jawab sivia bohong

"Dari siapa.?" tanya gibran lagi

"Mm itu dari temen gue yang di bandung. Iyah" jawab Laura berbohong

"Lagian lo ngapain sih tanya tanya" tanya sivia

"Lo tuh jadi orang kepo banget si sama urusan gue" ketus laura

"lo kan istri gue. Wajar dong kalau gue tau semua urusan kamu sayang" ujar gibran mulai lebainya

"Najis gue"

Cowok Rese (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang