Gibran mengantarkan laura sampai kedepan rumahnya.
"Lo siap buat acara Form night 3 hari lagi.?" tanya gibran setelah Laura turun dari motornya
Laura hanya menganggukkan sebagai jawaban.
"Pasangannya.?" tanya gibran lagi
Laura menghela napas kasar sambil memutar bola matanya jengah
"Boleh gue milih yang lain.?" tanya laura balik.
Gibran tersenyum simpul lalu menggeleng cepat
"Ya udah, udah jelaskan" laura berbalik berjalan menuju pintu rumah, tapi baru juga laura berjalan beberapa langkah suara panggilan dari gibran yang membuatnya terpaksa berbalik
"Apa.?" tanya laura malas
"I LOVE YOU" pernyataan gibran dengan volume suara yang bisa di bilang keras, lalu menjalankan motornya meninggalkan laura yang hanya diam melihat kepergian gibran
Laura hanya tersenyum-senyum setelah bisa mencerna kejadian barusan, entah sudah keberapa kalinya gibran mengatakan tiga kata itu untuknya
Tapi baru kali ini yang terasa beda untuk laura, membuat sudut hatinya terasa hangat.
"Kenapa gak di jawab ra.?"
Pertanyaan itu membuat laura sedikit terperanjat kaget, suara itu, suara yang sudah lama tak di dengarnya
Laura membalikan tubuhnya untuk melihat si pemilik suara yang sudah sangat familiar di telinganya tapi sudah lama juga ia tak mendengarnya.
Sosok itu, tubuh tinggi yang sedang menyandar di pilar pintu itu tersenyum hangat pada laura
Laura membalas senyumannya tanpa berpindah dari tempatnya berdiri.
"Gak kangen.?" tanyanya sambil merentangkan tangannya memberi instruksi agar laura memeluk tubuh kekarnya
Tanpa basa basi laura langsung menghamburkan tubuhnya, jujur laura merindukannya, merindukan sosok yang selalu mensuport nya ini, yang selalu membuatnya tersenyum, dan selalu menjaganya seperti kakaknya sendiri
"Gue kangen banget sama lo kak" jawab laura masih memeluk tubuh itu
"sekangen itu kah.?" tanya si pemilik tubuh tinggi itu
laura melepaskan pelukannya sambil mencebikan bibirnya sedikit kesal pada orang di hadapannya ini
"Kak ferdi jahat, seudah lulus langsung pergi ke Jogja, gak ada pamit dulu, terus gak ada ngabarin, no kakak juga udah gak aktip" cerocos laura melipat tangan di depan dada dengan bibir yang maju satu senti karna kesal
Ya. Laki laki bertubuh tinggi dan kekar itu adalah ferdi. Setelah lulus sekolah selang beberapa hari ferdi langsung terbang ke jogja untuk berkuliah disana.
Entah apa alasan ferdi pergi begitu saja tanpa berpamitan pada laura dan mengganti no teleponnya.
Ferdi hanya terkekeh mendengar ocehan yang keluar dari mulut mungil laura
"Maaf. Masa baru ketemu udah di marahin"
protes ferdi"Biarin" sahut laura
"ya udah kakak minta maaf, jangan cemberut dong, nanti kakak bisa di gorok sama fadil kalau tau udah bikin adik kesayangannya yang cantik ini cemberut" bujuk ferdi sambil meminta maaf
"mm, seru juga tuh kalau sampe kejadian" ujar laura menatap langit langit seperti menerawang
"Jahat banget sih ra" gerutu ferdi
"Emang woe" laura menjulurkan lidahnya mengejek lalu berlari masuk kedalam rumah meninggalkan ferdi yang menggeleng gelengkan kepalanya
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Rese (Tamat)
Teen FictionDari benci bisa jadi cinta! Hal itu yang di rasakan oleh laura kepada gibran si cowok rese yang berhasil merebut hatinya