tiga puluh delapan

2.9K 133 3
                                    

"Ra Pulang sekolah kita ketemu di atap" ajak gibran saat laura baru duduk di kursinya.

"Mau ngapain?" tanya Laura

"Gue mau ngomong" jawab gibran dan berfokus ke guru yang baru datang.

Laura Menganggukkan kepalanya lalu ikut berfokus pada guru yang Baru menjelaskan pelajaran terakhir mereka.

____

"Mau ngomong apa lo.?" tanya Laura saat melihat gibran telah berada di atap terlebih dahulu

"Punya hubungan apa lo sama si oji.?" tanya gibran to the poin

"Kenapa lo nanya kaya gitu.?" tanya laura balik

"Gue liat liat makin hari lo makin deket sama si oji" ucap gibran

"Terus masalahnya apa.?" tanya Laura binggung

"Kalau lo udah pacaran sama si oji buat apa gue terus berjuang buat lo.?" tanya Gibran mulai meninggikan suaranya.

"Cuma sampe di sini perjuangan lo.?" tanya Laura dengan suara serak karna kaget mendengar ucapan gibran yang seperti bentakan.

"Maksud lo apa.? Apa belum cukup lo permainin hati gue, hah. SAMPAI KAPAN GUE HARUS TERUS BERHARAP SAMA LO YANG SAMA SEKALI GAK PERNAH ANGGAP GUE ADA" teriak gibran tepat di depan laura

Laura hanya menunduk tak ingin ia melihat wajah Gibran saat ini.

"kenapa lo cuma diem, hah. Kenapa lo gak jawab kata kata gue kaya biasa" tanya gibran sinis pada laura yang hanya menunduk

Gibran menangkup pipi Laura, mengangkat wajahnya agar melihat kearahnya.
Berapa terkejutnya gibran saat di lihatnya laura kini sedang menangis.

Laura menghempas kasar tangan gibran dari pipinya lalu memalingkan wajahnya.

"Gue gak pernah nyuruh lo buat berharap sama gue,Lo sendiri yang berharap sama gue, lo sendiri yang nyakitin hati lo. gue gak atau pun ngelarang lo buat suka sama gue." ucap laura menahan tangisnya

Sedangkan gibran hanya diam mencerna kata kata dari laura

"Lagi pula siapa lo sih, dan siapa gue bagi lo" tanya laura menatap mata gibran

"KALO LO CAPE LO BERHENTI AJA, GAK USAH LO KEJAR GUE LAGI, DAN DENGAN BEGITU GUE GAK PERLU SUKA LEBIH JAUH LAGI DARI INI SAMA LO" teriak laura

Gibran hanya diam tak tau harus berkata apa, ia berusaha mencerna semua kata kata Laura barusan, gibran mendadak lemot.

Dirasa sudah tak ada kata lagi yang akan di ucapkan oleh gibran laura pun pergi dari hadapan gibran.

Gibran masih mencerna semua kata kata dari laura tadi sambil memandangi punggung Laura yang berlalu menjauh.

"Argh, kenapa gue malah marah sih ah" kesal gibran pada dirinya sendiri

"KALAU LO CAPE LO BERHENTI AJA, GAK USAH LO KEJAR GUE LAGI, DAN DENGAN BEGITU GUE GAK PERLU SUKA LEBIH JAUH LAGI DARI INI SAMA LO"
gibran teringat akan kata kata laura sebelum ia pergi

"Argh bodoh lo Gibran, bodoh banget" ucap Gibran kesal menendang apa saja yang ada di depannya

"dia udah mulai suka sama lo, tapi sekarang lo bentak dia dan lo buat dia nangis" teriak gibran sambil menjabak rambutnya frustasi.

"Gue harus minta maaf sama laura" lirihnya dan pergi mengejar laura.

Gibran berlari menuruni anak tangga. gibran terus berlari menuju parkiran tapi sudah tak ada siapa siapa di sana.
Gibran langsung berlari menuju gerbang sekolah, di lihatnya Laura sedang duduk di halte sambil menahan tangisnya.

Gibran berlari mendekati Laura. Gibran berdiri di depan Laura sesaat setelah sebuah mobil menghampiri laura.

"Ra gue minta maaf" ucap Gibran saat laura telah berdiri

Laura tak menghiraukan gibran, Laura berjalan menuju mobil dan membuka pintu

"Gue mohon maafpin gue, gue emosi karna gue cemburu ngeliat lo bareng sama cowo lain" ucap gibran memohon dan menjelaskan.

"Lo emosi, KENAPA LO LAMPIASIN EMOSI LO KE GUE" teriak laura pada gibran

"Gue tau gak seharusnya gue gitu, gue minta maaf" ucap gibran kembali meminta maaf

"Udah lah gue cape gue mau pulang" ucap laura jengah.

"Gue anterin lo ya" tawar gibran

"Gak usah gue udah pesen go car" tolak laura lalu masuk kedalam mobil

"Ra maafin gue ra" teriak gibran dari luar mobil.

"Jalan pak" suruh laura pada supir go car

Mobil yang di naikin laura pun melaju pergi meninggalkan gibran yang masih teriak teriak macam orang stress

"Argh sial" gumam gibran menendang kerikil yang ada di trotoar.

Cowok Rese (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang