dua puluh sembilan

3.2K 143 2
                                    

Gibran berlari secepatnya menuju ketempat laura berada sekarang. Gibran sangat merasa khawatir setelah mendengar suara rintihan kesakitan laura.

"LAURA" teriaknya saat melihat laura sudah terduduk di lantai.

Gibran mempercepat larinya. Mendekati laura. Sekarang laura terbaring di lantai dengan keadaan tak sadarkan diri.

Gibran sampai di dekat laura. Lalu ia mengangkat kepala Laura lalu di menggunakan pahanya sebagai sandaran.

Gibran mengambil handphone miliknya mencari no azka dan fadil. Namun hasilnya nihil, kedua kakak laura tersebut tidak bisa di hubungi.

Gibran lalu mengambil handphone laura yang tergeletak di lantai karena terjatuh dari tangan laura saat pingsan tadi.

Karna laura anggota osis ia yakin jika di laura memiliki hampir semua no handphone anggota osis.

Gibran mencari no kenz yang Gibran tau hanya kenz lah anggota osis yang dekat dengan laura selain ferdi dan fadil.

Setelah menemukan no kontak yang di carinya gibran langsung menekan tombol panggil di layar handphone laura itu.

Tak lama telpon pun di angkat.

Ka kenz

Hallo. Ada apa ra.?

Ini gue gibran.
Gue mau minta tolong

Loh. Elo gibran. Minta
tolong apaan.?

di situ ada fadil gak.?

Barusan aja keluar bareng
Sama ferdi.

Bisa tolong cariin mereka.
Tolong bilangin laura pingsan

Apa.? Laura pingsan.?
Di mana.?

Di koridor anak ips

Kelas llla.

ok gue sama anak anak bantu
Nyariin mereka berdua.
Mendingan sekarang lo bawa
Laura ke uks dulu aja

Iyah Gue bawa sekarang
thank ya.

Sambungan pun di tutup.

Gibran mengangkat laura dan berjalan setengah berlari menuju uks.

Keadaan lorong sekolah yang sepi membuat gibran leluasa untuk berlari tanpa takut menabrak orang lain.

Setelah sampai di depan pintu uks gibran langsung mendobrak pintu dengan punggungnya.

Sepi, gak ada orang satu pun. Gibran merebahkan laura di kasur lalu duduk di kursi sebelah tempat tidur laura sekarang.

Gibran memandang wajah tenang nan pucat gadis di hadapannya, gadis yang selama ini ia sayang dan jaga tanpa meminta balasan darinya.

"Lo kenapa sih ra.?" tanya gibran pada laura yang masih pingsan.
"Kenapa muka lo pucet banget.? Lo tuh sebenarnya sakit apa sih.? Sering banget pingsan akhir akhir ini" sambungnya walau ia tau gadis yang ia tanya takan menjawabnya.

"Mana laura.?" tanya fadil cemas

Gibran berdiri dari duduknya. Fadil, azka, kenz dan beberapa osis lainnya masuk ke ruang uks.

"Laura kenapa.?" tanya azka mendekat ke ranjang laura

"Tadi laura nelpon gue. Dia minta tolong
gue buru buru nyamperin dia
Pas gue sampe dia udah pingsan gue telpon fadil gak akti, terus telpon kak azka gak di angkat ya udah gue telpon kenz pake no nya laura dan suruh kalian kesini" jelas gibran

"Astaga" seru fadil lalu mengambil handphone dari saku celananya
"Gue lupa. Semalem gue matiin hpnya dan lupa gue nyalain sampai sekarang" sambungnya menjelaskan.

"Handphone kakak ketinggalan di mobil" jelas azka

"Udahlah itu gak penting, sekarang yang penting keadaan laura" tukas ferdi

"Kita bawa kerumah sakit aja kak" saran fadil

"Iyah. Bawa laura ke mobil" titah azka

"Gue ikut kak." sela gibran

padil mengangguk meng iyah kan.

"Gue juga" pinta ferdi juga

"Lo osis fer. Lo disini aja soalnya udah 2 osis yang gak bisa hadir di tambah sekarang 2 osis juga yang gak bisa ikut sampai selesai" jelas kenz

"Iyah mending lo disini aja dulu. nanti kalau udah selesai lo langsung kerumah sakit" kata fadil membenar kan ucapan kenz

Ferdi menghela napas berat
"Ya ok. Nanti gue nyusul. Tapi kalau ada apa apa kalian hubungin gue"

gibran dan fadil menganggukkan kepala tanda paham akan kekhawatiran ferdi

Azka menggendong laura menuju gerbang. Sedangkan fadil telah berlari duluan untuk mengambil mobil yang di parkir di parkiran.

Ferdi menatap kepergian mereka. Raut kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya saat ini

Seseorang menepuk pundak ferdi dan brtkata
"Udah lo tenanng aja. laura udah bareng kakaknya dia gak akan kenapa napa. Gue nyakin" ucap kenz mencoba menghibur ferdi

"Ya gue tau. Laura itu anak yang kuat." balas ferdi seraya tersenyum yang di paksa kan

Cowok Rese (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang