Cowok Rese (Tamat)

empat puluh tujuh

Sekali lagi laura melihat pantulan dirinya di cermin.

Malam ini laura memakai dress di atas lutut berwarna biru shof, heels berwarna senada, rambut yang di biarkan tergerai,dan mike up tipis yang membuat wajahnya tampak lebih segar dan lebih cantik lagi.

Setelah merasa cukup ia pun turun menuju ruang tamu karna oji sudah menunggu untuk ke acara form night malam ini.

Setelah berpamitan pada kedua kakaknya laura dan oji pun berangkat menuju tempat acara di selenggarakan menggunakan mobil yang di bawa oji.

Selama perjalanan laura hanya diam menatap sisi jalan dari kaca jendela mobil tanpa menghiraukan panggilan oji.

Mobil yang mereka kendarai berhenti di parkiran gedung acara.

"Lo kenapa sih,? gue panggil lo gak respon, gue nanya lo gak jawab" tanya oji sebelum mereka keluar dari mobil.

"Gue gapapa" jawab laura singkat berusaha tersenyum semanis mungkin di hadapan oji.

"Beneran.?" tanya oji memastikan

"Iyah. Turun yu"

Oji dan laura pun turun dan berjalan beriringan, saat berada di ambang pintu tak sengaja laura melihat gibran yang berjalan kearah yang sama.

tatapan gibran bertemu dengan tatapan laura, lama mereka diam sampai akhirnya Kristi menyadarkan gibran dan mereka berjalan terlebih dahulu menuju ruangan tempat acara form night di selenggarakan.

Sempat tampak raut sedih dan kecewa terukir di wajah laura, tapi tak lama raut wajah laura kembali seperti semula.

Acara malam ini sangat meriah, di tambah karna pihak sekolah juga mengundang band noah yang mengisi acara walau tak sampai selesai.

dan selebihnya anak anak sma bakti yang bisa menyumbangkan suara emas atau perak, atau perunggu mereka untuk menghibur teman teman.

Laura hanya duduk di salah satu kursi yang tersedia seperti tak menikmati acara.

"Lagu ini buat orang yang spesial buat gue" ucapan itu terdengar di telinga laura yang membuatnya melihat ke arah panggung dan menampakan gibran yang berdiri di atas panggung.

"Lewat lagu ini gue mau minta maaf" lanjut gibran yang seperti mencari seseorang di antara kerumunan banyak orang disana.

Sampai pada akhirnya pandangan gibran berhenti pada laura yang sedang duduk tak jauh dari panggung. Tatapan mereka bertemu.

"Maaf, karna gue udah bikin lo nangis dan sakit" ujar gibran. Tak lama musik pun terdengar

Gibran menarik nafas sebelum akhirnya memulai bernyanyi.

Dan
Dan bila esok
datang kembali
Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda
Dan
perlahan kaupun lupakan aku mimpi burukmu

"Lo pikir aja sendiri kenapa gue respek sama lo, kenapa gue nyanggupin janji yang lo buat di pantai waktu itu, kenapa tadi pagi gue menghindar dari lo waktu di mall, dan barusan, kenapa sekarang gue marah sama lo"

"Gue udah suka sama lo dari pertama  bawa gue kesini, ke tempat ini"

Kejadian kemarin kini berputar kembali di kepala gibran saat menyanyikan salah satu lagu dari band kesukaan laura

dimana t'lah ku tancapkan duri tajam
Kaupun menangis...menangis sedih
Maafkan aku

"kenapa lo masih deketin gue hah,
kenapa kemarin lo bilang cinta sama gue, gue nyesel ngebuka hati buat lo,"

Dan...bukan maksudku...bukan inginku
Melukaimu sadarkan kau di sini kupun terluka
Melupakanmu...menepikanmu
Maafkan aku....

"Lo mau balas dendam ke gue, karna gue selalu nolak lo kan, dan sekarang lo deketin gue sedangkan lo udah di jodohin, lo mau bikin gue sakit hatikan."

Lupakan saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

"Dengan cara lo lepasin gue berarti lo udah jaga hati gue, gue sakit hati saat lo masih deketin gue di posisi lo yang sekarang,"

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala

" gue nyesel udah buat janji sama lo, gue bener bener nyesel. Gue benci"

Dan...bukan maksudku...bukan inginku
Melukaimu sadarkan kau di sini kupun terluka
Melupakanmu...menepikanmu
maafkan aku....

Gibran menyelesaikan lagunya, di liriknya tempat laura duduk tadi tapi tak menemukan gadis itu.

Gibran hanya menghela nafas berat, semoga laura mengerti akan hatinya dan ia juga akan berusaha untuk menjauhi laura jika itu bisa membuat laura tak menangis lagi.