SESUM [ 06/02/2018 ] By Upil Uke-tjeh.
Tema : Public Sex
Genre : Action
Keyword : jaran goyang, ranjang ternoda, gorila
..."Aku benci padamu, Paman!" teriak Taehyung dengan muka menekuk yang justru terlihat manis di mata orang yang diberikannya.
"Tae, itu hanya bercanda. Aku-" Sebuah lemparan telak menampar wajahnya.
"Aku tidak mau tahu! Aku maunya gorila! Bukan jaran goyang!" protes Taehyung lagi lalu berpaling pergi.
Si paman menatap punggung kecil keponakannya yang manja itu dengan helaan napas pasrah. Ia memungut boneka kain berbentuk jaran goyang yang dilempar oleh Taehyung ke wajahnya tadi dari lantai. Ia berjalan mendekati si ponakan yang bersedekap sambil memandang keluar jendela dari tirai yang tersibak.
Si paman yang memiliki akhiran Yoo pada namanya itu melempar boneka di tangannya ke sofa, ia hendak memeluk Taehyung tapi dengan mendadak ia terdorong mundur.
Taehyung menatapnya tajam, "Jangan sentuh aku ...."
Gong Yoo, si paman, mengusap perutnya sembari mengatur napas. Ia lupa. Jika ponakannya itu bisa sekali-kali mengeluarkan teknik bela dirinya saat kesal. Sebuah pukulan dari sikutnya yang bertungkai ramping itu saja cukup menyakiti ulu hatinya.
"Tae ... boneka itu baru besok sampainya. Dan-"
"Pokoknya aku hanya mau GORILA! Jangan coba-coba menyentuhku kalau boneka itu belum ada di tanganku, Paman!"
Helaan napas panjang kembali keluar darinya. Sepertinya akan ada perdebatan yang panjang sebelum Gong Yoo kembali bisa memeluk ponakan manisnya.
"Lalu? Apa kau tega membiarkanku merana setelah seminggu penuh menunggumu pulang dari perkemahan musim panas? Aku sudah sangat ingi-"
"Kau egois, Pak Tua! Aku pun hanya mau boneka itu sebagai hadiahku! Dan urus ranjang ternoda itu! Tanggung sendiri akibatnya!"
"Tae Sayang ...."
Taehyung segera merunduk dan seketika menyundulkan puncak kepalanya sampai menghantam dagu Gong Yoo. Ia lalu meraih lengan Gong Yoo dan mendaratkan lututnya ke perut si paman dengan keras.
Taehyung berpaling, pergi dari Gong Yoo yang mengerang kesakitan. Taehyung menarik asal hoodie miliknya lalu menuju pintu keluar.
"T-tae! Mau kem-"
BRAAK!!
Bilah pintu yang menutup dengan keras itu menjawab pertanyaan Gong Yoo. Ia menarik napas panjang sekali lagi sebelum menegakkan dirinya. Ia sebenarnya memang harus siap dengan konsekuensi seperti yang sedang ia alami sekarang. Mau bagaimana lagi? Ia nekad menerima pernyataan cinta ponakannya itu.
Apalagi, setelah beberapa kali mereka melakukan kegiatan ranjang. Harus Gong Yoo akui, jika menerima remaja baru dewasa seperti Taehyung adalah suatu hal yang menakjubkan di usianya yang hampir menginjak kepala empat itu.
Gong Yoo tahu hubungannya dengan ponakannya sendiri adalah suatu dosa. Tapi, Taehyung yang sudah yatim piatu tidak bisa ditinggalkannya. Jatuh cinta di antara keduanya adalah hal paling menakutkan sekaligus keajaiban yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Membahas soal keajaiban, Gong Yoo sangat ingin suatu keajaiban muncul meneranginya saat itu juga dan merubah kekesalan ponakannya menjadi rasa rindu yang menggebu padanya.
Gong Yoo tahu adalah sebuah kesalahan sudah mengabaikan keinginan Taehyung. Akibatnya ia harus menunda kegiatan ranjang yang sudah seminggu tidak ia rasakan.
Dengan tekad itu, Gong Yoo menyusul Taehyung keluar. Gong Yoo tahu satu-satunya tempat di mana Taehyung sering menghabiskan waktunya saat sedang merasa kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
SeSum - Selasa Mesum
RandomKompilasi cerita Mesum untuk yang berumur 21++ Makasih banget buat yang dengan setia dan sabar menunggu hingga hari Selasa, menunggu Apdet Sesum. *geleng geleng pala*