Crazy Woman

7K 37 0
                                        

Karya : Pee
Genre : Mystery - Thriller
Judul : Crazy Woman

Suara ranjang berderit pertanda semakin cepat goyangan pria yang tengah menggagahiku. Aku mendesah puas, dia selalu membuatku berada dalam kenikmatan.

"Fuck!" Dia memaki sembari menembakkan lahar hangat ke dalam rahimku.

Sekarang giliranku!

Mengambil alih, aku membalik tubuh pria yang sedari tadi berada di atasku. Duduk mengangkang, aku mengambil alih permainan.

Kubelai bibir tebal miliknya, mengecup perlahan. Bergerak semakin liar, dia mendesah pasrah dalam kuasaku. Tangan kanan ini pun tak mau ketinggalan untuk menjamah. Batang yang telah terpuaskan kini tertunduk lesu menunggu putaran kedua.

"Aah ...." Aku mendesah ketika dia meremas buah dadaku keras dan kasar.

Ciumanku turun ke leher, memberi beberapa tanda yang pasti akan berbekas dan membutuhkan waktu untuk hilang. Lidahku bermain di sekitar areola, menggigit kecil puting yang hanya sebesar biji kedelai.

Gerakan lidahku semakin kuat ketika mendengar ia mendesah. Aku suka dia yang mendesah dan memasrahkan diri di bawah kendaliku.

Setelah puas bermain, lidahku turun ke bawah, bermain pada pusar lalu beralih ke menu utama. Miliknya yang sempat lesu akhirnya berdiri ketika jari jemariku bergerak seirama dengan lidah. Pijatan yang kuberikan memberi stimulasi pada miliknya hingga membuatnya semakin keras.

Keluar-masuk seperti memakan ice cream, menjilatnya dengan lidah buat dia mengerang dalam nikmat.

Puas bermain dengan miliknya, aku mulai mempersiapkan diri dan memulai ronde kedua sebagai pemegang kendali.

Pelan tapi pasti, milikku menerima keperkasaannya. Kami berdua mendesah nikmat. Kulihat dia memejamkan mata, mencoba meresapi rasa nikmat yang ditimbulkan oleh otot kewanitaanku yang mencengkeram erat miliknya.

Naik.

Turun.

Aku bergerak dengan ritme yang sama.

Tangannya meraih gundukan kenyal di dadaku. Meremas dan memelintir puting kecil yang mulai membengkak hasil permainan mulutnya.

"Akh!" Aku mengerang kencang ketika dia menyelipkan buttplug pada lubang dubur.

Kami mendaki bersama, mencoba meraih panjatan akhir dalam kenikmatan duniawi. Ketika aku hampir sampai pada batas pelepasan, terdengar suara pintu terbuka kasar.

BRAK!

Berahiku jatuh perlahan. Aku menoleh ke arah pintu kamar yang masih tertutup.

"Siapa?" tanyanya dengan suara serak dan terdengar berat.

Menggeleng tak tahu. "Aku lihat sebentar."

Sedikit meringis ketika miliknya terlepas dari kewanitaanku. Tak lupa mencabut alat yang menyumbat pantatku.

Mengambil gaun tidur, aku melangkah turun. Suasana rumah yang dibelikan simpananku terlihat gelap karena aku sengaja mematikan beberapa lampu untuk menghemat biaya listrik. Dan, kalian tidak salah baca kalau rumah ini memang kudapatkan dari hasil melakor.

Ya, aku memang seorang pelakor, singkatan dari perebut laki orang. Kalian pasti tidak asing dengan kata itu, karena profesi itu tengah ramai dibicarakan di khalayak ramai.

Salah satu mata-mata yang kukirim memberikan informasi bahwa istri dari pria yang selalu puas dengan goyangan pinggulku ternyata wanita yang memiliki dada berukuran A. Sungguh menyedihkan! Pantas saja suaminya selingkuhnya denganku.

SeSum - Selasa MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang