Hantu Viagra

3.5K 32 11
                                    

By : XIU

Tema: aura model majalah mesum
Genre: horror, romance, humor
Keyword: viagra, ,semut, majalah porno , chef

Fandom : Naruto
Pairing : Hantu x Naruto

***

Hantu Viagra

Naruto mengusap tengkuknya,  memandang sekeliling dengan tatapan was-was. 

Baru seminggu dia bekerja sebagai chef di restoran kecil yang dimiliki si janda bahenol,  Tsunade. Rumor tak sedap tentang restoran ini kerap didengarnya, yang kesemuanya tidak diacuhkannya.  Mulai dari si pemilik yang mantan model majalah porno,  hingga gosip mengenai hantu penunggu dapur penuh semut ini. 

Hantu Viagra,  begitu mereka menyebutnya. Hantu yang setiap kemunculannya ditandai dengan bergetarnya benda-benda di sekitar mereka. Sesungguhnya Naruto sangat ingin mengoreksi mereka, yang bergetar itu vibrator,  bukan viagra, tetapi sudahlah,  toh bukan urusan dia bagaimana mereka menamai hantu.

Jujur saja,  awalnya Naruto menganggap rumor hantu hanya sebagai lelucon tak lucu guna menakuti dirinya yang terhitung masih baru. Maklum,  dunia kerja itu keras. Senior juga bisa tersingkirkan oleh junior jika performa junior jauh lebih baik,  dan Naruto sangat yakin dengan kemampuan memasaknya. 
Sekarang,  setelah beberapa kali panci di hadapannya tiba-tiba bergetar tanpa sebab,  mau tak mau dia teringat dengan ucapan Katasuke tentang hantu itu. 

Sialnya lagi,  saat ini dia sendirian. Biasa, dikerjain oleh para senior.  Dia ditinggal sendiri untuk membersihkan dapur yang menjadi jantung dari restoran. 

Sekali lagi,  panci di hadapannya bergetar.  Bulu halus di tengkuknya kembali berdiri. Entah mengapa,  jantungnya pun berdetak dengan kecepatan di atas normal. 

Itu belum semua. 

Ketika hendak berbalik menuju pintu keluar,  Naruto merasa tubuhnya tiba-tiba tak bisa digerakkan,  kaku bagai patung hidup.  Anehnya, seluruh indra tubuhnya berfungsi normal.  Dia bisa melihat dengan jelas keadaan dapur yang kosong.  Dia bisa mendengar dengan jelas embusan angin di belakang telinganya.  Dia bisa merasakan usapan lembut di sekitar dadanya. 

Benar. 

Dia merasakan adanya entitas lain di ruangan ini,  sayangnya entitas itu tak kasatmata. Ditambah lagi,  entitas itu saat ini sedang menyentuh tubuhnya dengan sentuhan-sentuhan yang membuatnya menggelinjang tanpa bisa melawan. 

Usapan di dadanya berputar di sekitar otot-otot dadanya,  mencubit dan menarik putingnya, membuat matanya membelalak kaget, beruntung lidahnya kelu hingga dia tak mampu bersuara,  bila tidak,  bisa saja suara desahan memalukan terlepas dari bibirnya.

Dadanya yang keras dan berotot berkat olah raga teratur diremas-remas kasar. Remasan yang membuatnya merinding keenakan.  Sial. Dilecehkan hantu saja membuat berahinya naik.  Inikah efek terlalu lama sendirian?

Naruto membulatkan matanya hingga batas maksimal saat merasakan sentuhan tangan tak terlihat mulai bergerak turun.  Kali ini perut ratanya yang jadi sasaran.  Setiap mili perutnya diusap dan dibelai lembut,  terus turun hingga ke batas celananya. 

Sekali lagi Naruto harus membiasakan diri dengan kejutan.  Tali pinggangnya perlahan mulai dilonggarkan,  disusul kancing, kemudian resletingnya diturunkan hingga celana putihnya meluncur mulus ke mata kaki.

Dengan seragam putih bagian atas yang masih melekat, celana dalam putih dan celana panjang melorot memamerkan kaki polos jenjang,  postur Naruto saat ini sungguh sensual. Tak heran si hantu tertarik mengusap-usap jendolan di antara kakinya yang kian membesar. 

Giliran celana dalamnya diturunkan,  sontak penis yang sudah ereksi sempurna terpampang bebas, membuat wajah Naruto memerah malu meski saat ini tidak ada manusia lain di dapur.

Usapan naik turun di batang panasnya membuat pandangan Naruto mengabur,  nanar tertutup hawa napsu. 

Bukan hanya area tegaknya,  dua bola kecil yang menggantung di bawah penisnya juga menjadi target remasan lembut, membuat mengejang sesaat sebelum menembakkan cairan putih kental yang jatuh berceceran di atas lantai yang sudah dipelnya tadi. 

Mengira semua ini sudah selesai,  Naruto harus menelan kenyataan pahit saat tubuhnya dipaksa membungkuk hingga bagian atas tubuhnya sepenuhnya berada di atas meja, belum lagi sebelah kakinya diangkat paksa hingga bagian bokongnya terasa dingin. 

Naruto ingin menjerit sekuatnya saat kejadian yang bahkan tak pernah dibayangkannya, dalam mimpi terburuknya sekalipun,  terjadi padanya. 

Siapa sangka,  entitas yang melecehkannya ini kini bermain-main dengan area yang sama sekali tak pernah disentuh.  Dia sendiri juga enggan menyentuh area itu kalau bukan untuk tujuan membersihkan dari sisa kotoran. 

Sesuatu terasa menerobos, sesuatu yang besarnya seukuran jari.

Rasa sakit tentu sangat terasa. Rasa yang paling mendominasi,  sudah pasti rasa tak nyaman luar biasa.  Sayangnya Naruto tak punya kuasa atas tubuhnya,  hanya bisa meronta dan berteriak dalam kepala dengan mata membulat lebar.  Menahan siksaan jari tak terlihat yang bergerak liar melebarkan area belakangnya,  entah apa maksudnya. 

Tidak butuh lama bagi Naruto untuk mendapatkan jawabannya. 

Belum sempat analnya tertutup rapat saat 3 jari yang mengobrak-abrik lubangnya ditarik keluar,  benda tumpul panjang melesak masuk. 

Tidak!

Rasa sakit yang teramat sakit membuat kesadaran Naruto memudar.  Hal terakhir yang diingatnya adalah suara bisikan antara nyata dan tidak. 

“Kau milikku ….”

***

Kejadian memalukan itu tak berani dia ceritakan pada siapa pun.  Hanya saja,  sejak kejadian itu,  Naruto selalu meminta seniornya yang menyebalkan, Katasuke,  untuk bersamanya membersihkan dapur.  Meskipun harus menundukkan kepala memohon,  paling tidak, jauh lebih baik daripada diperkosa lagi oleh hantu homo, bukan?

“Ka-katasuke,  malam ini kamu ada acara?”

“Hmm?  Kenapa?”

“Itu ….”

Menarik ujung bibirnya membentuk seringai, Katasuke diam-diam memandangi tubuh Naruto dari kepala ke kaki,  lalu kembali ke wajah, berhenti di area di bawah perut. 

Tidak bisa dipungkiri,  Naruto punya pesona yang tak kalah menarik dari model-model yang posternya tertempel di dinding kamarnya. Model pria tentunya. Otot tubuhnya terbentuk sempurna.  Wajahnya juga tampan di atas rata-rata. Katasuke diam-diam punya ketertarikan khusus dengan tubuh pria.

Saat ini yang menjadi incarannya adalah Naruto, sialnya Naruto terlalu berhati-hati hingga dia harus memutar otak untuk membuat Naruto yang datang mendekatinya. Rumor hantu adalah yang terbaik. Dan sepertinya Naruto sudah terpengaruh dengan isu hantu karangannya. Buktinya,  dia sudah mulai ketakutan.

Mungkin Katasuke harus menambahkan sedikit bumbu dalam rumornya.

“Aku lupa mengatakan ini, si hantu konon katanya suka pada pria tampan dan gagah.  Mungkin hantunya janda kesepian.  Hehehehe ….” kekeh menyebalkan Katasuke membuat Naruto menaikkan alis dengan wajah sebal.

Salah,  goblok! 

Hantunya homo! 

***selesai***

SeSum - Selasa MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang